Indonesia-Belgia Jajaki Peluang Kerja Sama Perdagangan Berkelanjutan, Mulai dari Sawit hingga Energi Terbarukan

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia – Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menyatakan, Indonesia-Belgia sedang menjajaki peluang kerja sama perdagangan berkelanjutan. 

Saat ini, kedua negara berkomitmen untuk meningkatkan standar dan praktik lingkungan dengan fokus pada pengelolaan sumber daya berkelanjutan dan energi terbarukan.

“Indonesia dan Belgia tengah menjajaki peluang kerja sama perdagangan berkelanjutan. Dengan penjajakan ini, kedua negara diharapkan dapat memanfaatkan potensi masing-masing untuk
mengembangkan hubungan perdagangan Indonesia-Belgia,” ujar Wamendag Jerry dikutip Senin, 30 September 2024.

Sebelumnya Wamendag menghadiri Forum Bisnis Indonesia-Belgia di Brussels, Belgia. Turut hadir Duta Besar RI untuk Belgia Andri Hadi serta Direktur Asia Tenggara dan Oseania Layanan Publik Federal Luar Negeri Belgia Francois Delhaye.

Baca juga: Kementerian ESDM Ungkap 146 Pembangkit Listrik Jadi Peserta Perdagangan Karbon

Wamendag Jerry mengungkapkan, Belgia bersedia memberikan konsultasi dan dukungan teknis untuk peningkatan kapasitas bagi Indonesia. Dukungan tersebut akan difokuskan pada bidang
pertanian berkelanjutan, energi terbarukan, dan praktik ekonomi sirkular.

Read also:  Investigasi Temukan Paparan Cs-137 pada Pemakaman di Lampung, 13,6 Ton Cengkih Terkontaminasi akan Dimusnahkan

Menurut Wamendag Jerry, praktik berkelanjutan dalam bidang pertanian, khususnya produksi minyak sawit sangatlah krusial. Pada forum bisnis ini, perusahan-perusahaan menekankan
pentingnya produksi minyak sawit berkelanjutan yang melibatkan masyarakat lokal dalam rantai pasokan mereka.

Lebih lanjut, Wamendag Jerry mengutarakan, Indonesia secara aktif mengajak kerja sama perdagangan berkelanjutan dengan negara-negara Uni Eropa, termasuk Belgia. “Kami berharap
dapat menjalin kerja sama perdagangan berkelanjutan dengan negara-negara Uni Eropa, terutama pada bidang energi terbarukan dan bahan baku. Saat ini, pemerintah Indonesia terus berupaya untuk merampingkan proses bisnis dan meningkatkan iklim perdagangan,” imbuh Wamendag Jerry.

Wamendag Jerry menerangkan, pendekatan aktif Indonesia untuk meningkatkan iklim perdagangan dan mengundang kemitraan dengan negara-negara Uni Eropa harus dilakukan untuk mencapai tujuan perdagangan berkelanjutan. Selain itu, kolaborasi antara para pemangku kepentingan harus terus dilakukan untuk membangun kepercayaan dan mencapai tujuan bersama dalam pembangunan berkelanjutan.

Read also:  Indonesia–Inggris Sepakati Kerja Sama Perlindungan Lingkungan dan Kehati, Menteri LH-Pangeran Wiliam Gelar Pertemuan

Baca juga: Raksasa Minyak Sawit Musim Mas Raih Pembiayaan Berkelanjutan Senilai 150 Juta Euro dari Rabobank dan HSBC

“Sejalan dengan hal itu, Indonesia memandang kebijakan Kesepakatan Hijau Uni Eropa (Green Deal European Union) sebagai kerangka kerja untuk meningkatkan standar dan kerja sama lingkungan. Namun, definisi dan standar yang jelas diperlukan dalam kebijakan lingkungan tersebut. Hal ini guna memastikan hubungan perdagangan terjalin dengan adil,” tegas Wamendag Jerry.

Selain itu, Wamendag Jerry mengatakan, kebijakan Strategi Gerbang Global Uni Eropa (Global Gateway Initiative European Union) bertujuan mendukung proyek-proyek berkelanjutan berkualitas tinggi melalui mekanisme investasi yang efisien. 

Saat ini, Belgia berpartisipasi dalam kemitraan transisi energi yang adil dengan Indonesia untuk mendekarbonisasi pasar energi.

“Belgia telah membuat langkah maju dalam energi terbarukan, khususnya dalam energi angin dan surya lepas pantai. Pemerintah Belgia berinvestasi dalam berbagai teknologi dan proyek hijau sebagai bagian dari rencana pemulihan pasca-COVID-19. Mereka ingin berbagi keahliannya dengan Indonesia,” ungkap Wamendag Jerry.

Read also:  Kemenhut dan TNI Tertibkan Tambang Ilegal di Hutan Sekotong, Lombok Barat

Baca juga: Menjelang Implementasi EUDR: Dilema Global antara Keberlanjutan dan Perdagangan

Wamendag Jerry menjelaskan, kerja sama perdagangan berkelanjutan antara Indonesia-Belgia berpotensi menghasilkan manfaat ekonomi dan lingkungan yang signifikan. Tidak hanya itu, kerja sama ini akan mendorong pembangunan berkelanjutan dan mengatasi tantangan global yang mendesak. 

Pada tahun 2023, total perdagangan bilateral Indonesia-Belgia mencapai 2,31 miliar dolar AS, dengan surplus Indonesia sebesar 940 juta dolar AS. 

Tahun 2019 hingga 2023, tren total perdagangan mengalami peningkatan yang luar biasa, yaitu sebesar 11,45% per tahun. Ini menggarisbawahi sifat kemitraan ekonomi Indonesia-Belgia yang kuat. 

Tahun ini, hingga Agustus 2024, total perdagangan bilateral Indonesia-Belgia sekitar 1,25 miliar dolar AS. Perdagangan bilateral ini juga didominasi oleh sektor nonmigas.

****

TOP STORIES

MORE ARTICLES

Investor Jerman Masuk Banyuwangi, Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Angin 200 MW

Ecobiz.asia — Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mengumumkan rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) berkapasitas 200 megawatt sebagai bagian dari percepatan pemanfaatan energi baru terbarukan...

Indonesia Tegaskan Komitmen Penguatan Hak Tenurial Masyarakat Adat di COP30

Ecobiz.asia — Indonesia menegaskan komitmennya untuk memperkuat pengakuan dan perlindungan hak masyarakat adat dan komunitas lokal (Indigenous Peoples and Local Communities/IPLCs) dalam aksi iklim...

Indonesia Tegaskan Komitmen Perkuat Pembiayaan Hutan Berintegritas di COP30 Belém

Ecobiz.asia — Indonesia menegaskan komitmennya untuk memperkuat pembiayaan berbasis hutan yang berintegritas, inklusif, dan berkelanjutan. Demikian disampaikan oleh Staf Ahli Menteri Kehutanan Bidang Perubahan Iklim,...

Bidik Pemodal, Kemenhut Kedepankan Pendekatan Persuasif dalam Penegakan Hukum di Lanskap Seblat

Ecobiz.asia – Kementerian Kehutanan (Kemenhut) menegaskan bahwa penegakan hukum dalam Operasi Merah Putih Lanskap Seblat di Bengkulu dilakukan dengan mengutamakan pendekatan persuasif bagi masyarakat...

Indonesia Tekankan Pentingnya Harmonisasi Nasional dalam Pembentukan Pendanaan Hutan Tropis TFFF dan TFIF

Ecobiz.asia – Indonesia menegaskan pentingnya harmonisasi kebijakan nasional dalam proses pembentukan Tropical Forest Finance Facility (TFFF) dan Tropical Forest Investment Fund (TFIF), sebagai upaya...

TOP STORIES

Indonesia Reaffirms Commitment to Strengthening Tenure Rights of Indigenous Peoples at COP30

Ecobiz.asia — Indonesia reaffirmed its strong commitment to advancing the recognition and protection of Indigenous Peoples and Local Communities (IPLCs) in global climate action. The...

At COP30, Indonesia Unveils Plan to Integrate Blue Carbon Into Climate Policy

Ecobiz.asia — Indonesia launched its national Blue Carbon Roadmap and Action Guide at the UN Climate Change Conference (COP30), outlining a coordinated strategy to...

Indonesia Luncurkan Peta Jalan Karbon Biru, Tegaskan Integrasi Pesisir-Laut dalam Aksi Iklim

Ecobiz.asia – Pemerintah Indonesia meluncurkan Peta Jalan dan Panduan Aksi Ekosistem Karbon Biru Indonesia pada Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (COP30) di Belém, Brasil,...

Investor Jerman Masuk Banyuwangi, Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Angin 200 MW

Ecobiz.asia — Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mengumumkan rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) berkapasitas 200 megawatt sebagai bagian dari percepatan pemanfaatan energi baru terbarukan...

TFFF Country Access Platform Launched to Expand Tropical Forest Finance Opportunities

Ecobiz.asia — The Government of Brazil has launched a new digital platform designed to help tropical forest countries access financing from the Tropical Forest...