Belantara Foundation-Conservation Allies Jalin Kolaborasi Selamatkan Gajah Sumatra

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia — Belantara Foundation menjalin kerja sama dengan organisasi nirlaba asal Amerika Serikat, Conservation Allies, untuk memperkuat upaya konservasi gajah Sumatra yang terancam punah melalui program Living in Harmony di bentang alam Sugihan–Simpang Heran, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan.

Penandatanganan piagam kerja sama ini dilakukan di Asia Pavilion, pada ajang IUCN World Conservation Congress 2025 di Abu Dhabi, Sabtu (11/10/2025).

Penandatanganan disaksikan oleh Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Kehutanan Prof. Dr. Satyawan Pudyatmoko serta Koordinator Regional Hutan dan Ekosistem Lahan Kering IUCN Asia, Satrio Wicaksono.

Read also:  Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No 7 Tahun 2025 tentang PROPER, Link Download

Direktur Eksekutif Belantara Foundation Dr. Dolly Priatna menjelaskan, kolaborasi ini bertujuan memperkuat upaya hidup berdampingan antara manusia dan gajah liar di lanskap yang sama.

“Kerja sama ini menjadi bentuk komitmen Conservation Allies untuk mendukung Belantara melalui pemberian hibah dan penggalangan dana publik di Amerika Serikat selama dua tahun ke depan, guna mendanai konservasi gajah Sumatra di bentang alam Sugihan–Simpang Heran,” ujarnya.

Read also:  BP2SDM Kemenhut Perkuat SDM untuk Dukung Hutan Lestari dan Ketahanan Pangan

Bentang alam Sugihan–Simpang Heran diperkirakan menjadi habitat bagi 100–120 individu gajah liar yang semakin terdesak akibat tumpang tindih wilayah jelajah dengan lahan pertanian dan perkebunan.

Melalui program Living in Harmony, Belantara mengembangkan berbagai inisiatif mitigasi konflik manusia–gajah, pendidikan lingkungan, serta peningkatan kualitas habitat seperti pembuatan kubangan garam dan penanaman pakan alami.

Presiden Conservation Allies, Dr. Paul Salaman, mengatakan kolaborasi ini mencerminkan urgensi mendukung konservasi berbasis koeksistensi.

“Kami berkomitmen memberikan dukungan finansial dan teknis agar upaya ini berdampak nyata dan berkelanjutan. Seluruh dana yang terkumpul akan dikelola secara transparan dan diarahkan langsung untuk kegiatan konservasi di lapangan,” jelasnya.

Read also:  PNBP Lingkungan Melonjak, KLH Siapkan Pasar Karbon Nasional Sebagai Sumber Peneriman Baru

Sementara itu, Prof. Satyawan Pudyatmoko menyambut baik inisiatif ini dan menegaskan bahwa gajah Sumatra (Elephas maximus sumatranus) berstatus Critically Endangered menurut IUCN serta termasuk satwa yang dilindungi secara hukum di Indonesia.

“Program ini mendukung upaya pemerintah dalam mentransformasi konflik manusia–gajah menjadi bentuk koeksistensi yang berkelanjutan,” katanya. ***

TOP STORIES

MORE ARTICLES

Link Download Perpres Perdagangan Karbon, Peraturan Presiden No. 110 Tahun 2025 tentang NEK dan Pengendalian Emisi

Ecobiz.asia - Berikut ini adalah link download Peraturan Presiden No. 110 Tahun 2025, tentang Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon (NEK) dan Pengendalian Emisi Gas Rumah...

Kemenhut dan Satgas PKH Bongkar Kasus Pembalakan Liar Hulu-Hilir di Hutan Sipora, 4.600 M3 Kayu Ilegal Disita

Ecobiz.asia - Kementerian Kehutanan (Kemenhut) bersama Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH) membongkar jaringan pembalakan liar terorganisir di Hutan Sipora, Kepulauan Mentawai. Sebanyak 4.610,16 meter kubik...

Dekontaminasi Selesai Desember, Kasus Radioaktif Cs-137 di Cikande Dipastikan Tak Terulang

Ecobiz.asia — Pemerintah menargetkan proses dekontaminasi radioaktif Cs-137 di Cikande, Kabupaten Serang, rampung pada Desember 2025, setelah ditemukan sejumlah titik paparan di kawasan industri...

Karhutla Tahun 2025 Turun Signifikan, Menhut: Berkat Kepemimpinan Presiden Prabowo

Ecobiz.asia — Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia berhasil ditekan secara signifikan sepanjang 2025. Luas area terbakar tercatat hanya 213.985 hektare, turun hampir...

Kemenperin Sebut Transisi Hijau Tak Harus Mahal, Tawarkan Skema Zero Capex

Ecobiz.asia - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan bahwa transisi hijau di sektor industri dapat dilakukan tanpa belanja modal awal (zero capex) dengan memanfaatkan sumber pembiayaan...

TOP STORIES

Sebut Soal VCM, Simak Penjelasan Menteri LH Soal Perpres 110/2025 Tentang Perdagangan Karbon

Ecobiz.asia — Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq memberi penjelasan terkait terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 110 Tahun 2025 tentang Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon...

Link Download Perpres Perdagangan Karbon, Peraturan Presiden No. 110 Tahun 2025 tentang NEK dan Pengendalian Emisi

Ecobiz.asia - Berikut ini adalah link download Peraturan Presiden No. 110 Tahun 2025, tentang Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon (NEK) dan Pengendalian Emisi Gas Rumah...

Kementerian ESDM dan ABB Dorong Penerapan GPAS untuk Tingkatkan Keamanan Listrik Nasional

Ecobiz.asia - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama perusahaan teknologi global ABB mendorong penerapan Gawai Proteksi Arus Sisa (GPAS)...

Transjakarta Targets 100% Electric Bus Fleet by 2030 Under USD 350 Million Investment Plan

Ecobiz.asia — Jakarta’s city bus operator Transjakarta plans to fully electrify its fleet by 2030 under a roadmap requiring a total investment of around...

Kemenhut dan Satgas PKH Bongkar Kasus Pembalakan Liar Hulu-Hilir di Hutan Sipora, 4.600 M3 Kayu Ilegal Disita

Ecobiz.asia - Kementerian Kehutanan (Kemenhut) bersama Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH) membongkar jaringan pembalakan liar terorganisir di Hutan Sipora, Kepulauan Mentawai. Sebanyak 4.610,16 meter kubik...