Ditetapkan Sebagai Proyek Strategis Nasional, Perhutanan Sosial Terus Digeber Kemenhut

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia — Kementerian Kehutanan (Kemenhut) menegaskan komitmennya untuk mempercepat pelaksanaan Perhutanan Sosial setelah kembali ditetapkannya program tersebut sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) oleh Presiden Prabowo Subianto. 

Penegasan ini disampaikan langsung oleh Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni dalam kegiatan Gelar Karya Perhutanan Sosial Proyek Strengthening Social Forestry (SSF) di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sabtu (21/6/2025).

“Dulu rakyat hanya bisa melihat hutan dari jauh, sekarang mereka diundang masuk, tidak hanya untuk menjaga kelestariannya, tetapi juga memanfaatkannya untuk kesejahteraan,” ujar Menteri Raja Antoni.

Baca juga: FKKM Luncurkan Panduan Remediasi Sosial FSC, Dorong Restorasi Hutan dan Keadilan Sosial

Penetapan kembali Perhutanan Sosial sebagai PSN menjadi pijakan hukum dan politik untuk mendorong skema ini sebagai salah satu pilar utama pemerataan ekonomi dan pengelolaan hutan berkelanjutan. 

Read also:  Peringatan BI: Krisis Iklim Ancam Pangkas 40 Persen PDB Indonesia

Pemerintah mencatat, hingga kini sudah ada 11.015 Surat Keputusan legalisasi akses kelola hutan yang mencakup lebih dari 8,3 juta hektare dan melibatkan sekitar 1,4 juta Kepala Keluarga (KK).

Masih terdapat potensi sekitar 5 juta hektare lahan hutan yang dapat dikembangkan melalui program ini, yang kini dipercepat pelaksanaannya melalui berbagai pendekatan lintas sektor, kemitraan, dan peningkatan kapasitas masyarakat.

Dalam acara tersebut, turut dilakukan pelepasan ekspor perdana kopi hasil perhutanan sosial sebanyak 8 ton ke Dubai oleh Koperasi Luhak Bungsu. 

Ekspor ini menjadi simbol keberhasilan program yang tidak hanya memberi akses legal lahan kepada masyarakat, tetapi juga membuka peluang usaha dan pasar global.

Read also:  Kemenperin Prihatin Pengetatan Pasokan Gas Industri, PGN Disorot

Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Soeharto yang hadir dalam acara menyampaikan bahwa Perhutanan Sosial merupakan solusi nyata dalam mengatasi kemiskinan desa sekitar hutan dan menjaga stabilitas lingkungan.

“Tidak ada lagi petani takut dikejar-kejar polisi hutan. Sekarang mereka punya legalitas, pendapatan, dan kepastian usaha,” ujar Siti Hediati atau yang akrab disapa Titiek Soeharto.

Ia juga menyampaikan dukungan DPR RI melalui kebijakan afirmatif, termasuk pemberian subsidi pupuk bagi petani hutan yang telah resmi diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian No. 4 Tahun 2025. Ini merupakan pertama kalinya petani hutan dimasukkan sebagai penerima subsidi pupuk secara resmi.

Read also:  Minat Masyarakat Tinggi, Kapasitas PLTS Atap Tembus 538 MWp

Baca juga: Kemenhut Luncurkan MOOC, Kembangkan Kompetensi Pendamping Perhutanan Sosial

Kolaborasi antar-lembaga seperti Kementerian Pertanian dan Badan Karantina juga mendapat apresiasi, khususnya dalam mendukung rantai pasok komoditas kopi dari kelompok usaha perhutanan sosial (KUPS).

“Kami mendorong agar model seperti ini ditiru daerah-daerah lain. Ini adalah program konkrit yang memberi dampak langsung kepada rakyat,” kata Titiek.

Gelar Karya Perhutanan Sosial Proyek SSF sendiri diselenggarakan untuk menampilkan capaian, inovasi, dan praktik terbaik dari KUPS dari berbagai daerah. Acara ini juga menjadi ajang penguatan jejaring usaha dan kolaborasi multipihak dalam mendorong transformasi ekonomi masyarakat berbasis hutan. ***

TOP STORIES

MORE ARTICLES

DAS Sehat Jadi Kunci Mitigasi Iklim dan Nilai Ekonomi Karbon

Ecobiz.asia – Menjaga kesehatan Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan salah satu strategi utama untuk mengatasi perubahan iklim sekaligus membuka peluang pembiayaan hijau melalui Nilai...

Kemenhut dan Satgas PKH Musnahkan 360 Hektare Sawit Ilegal di TN Gunung Leuser

Ecobiz.asia – Kementerian Kehutanan (Kemenhut) bersama Satgas Garuda Penertiban Kawasan Hutan (PKH) memulai langkah pemulihan ekosistem Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) dengan memusnahkan ratusan...

RAPIMNAS APHI Pilih Soewarso Sebagai Ketua Umum Usai Indroyono Soesilo Jadi Dubes AS

Ecobiz.asia - Rapat Pimpinan Nasional (RAPIMNAS) Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) 2025 menetapkan Dr. Soewarso sebagai Ketua Umum Pergantian Antar Waktu untuk masa bakti...

Supernova Equatora, Clarmondial Form Partnership to Boost Nature-Based Investments in Indonesia

Ecobiz.asia – Indonesia’s Supernova Equatora Capital and Switzerland-based Clarmondial have launched a strategic partnership to scale up private investment in sustainable agriculture, agroforestry and...

Link Download Permen LH No 8/2025 Tentang Balai Pengelolaan Ekosistem Gambut dan Mangrove (BPEGM)

Ecobiz.asia – Berikut ini adalah link download Peraturan Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Nomor 8 Tahun 2025 tentang Organisasi dan Tata Kerja...

TOP STORIES

Punya PLTMH dan Wisata Edukasi, Rantau Dedap Jadi Desa Energi Berdikari

Ecobiz.asia - PT Pertamina (Persero) meresmikan program Desa Energi Berdikari (DEB) di Rantau Dedap, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, dengan menghadirkan fasilitas energi bersih...

Hari Pelanggan Nasional, Pertagas Tegaskan Komitmen Energi Bersih dan Layanan Prima

Ecobiz.asia — PT Pertamina Gas (Pertagas), bagian dari Subholding Gas Pertamina, menegaskan komitmen menghadirkan energi bersih dan layanan prima bagi pelanggan industri, UMKM, hingga...

Indonesia sees healthy watersheds as cornerstone of climate policy, carbon markets

Ecobiz.asia – Keeping Indonesia’s watersheds healthy is critical to tackling climate change and unlocking green finance through the country’s carbon pricing scheme, officials said...

DAS Sehat Jadi Kunci Mitigasi Iklim dan Nilai Ekonomi Karbon

Ecobiz.asia – Menjaga kesehatan Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan salah satu strategi utama untuk mengatasi perubahan iklim sekaligus membuka peluang pembiayaan hijau melalui Nilai...

Elnusa Gelar Khitanan Massal untuk 75 Anak di Kabupaten PALI

Ecobiz.asia – PT Elnusa Tbk (ELNUSA) menggelar program tanggung jawab sosial bertajuk Sehat Bersama, Harmonis & Terpadu Edukasi (SEHATI) melalui kegiatan khitanan massal di...