Jelang COP30, Indonesia Dukung Semangat Gotong Royong ala Brasil ‘Global Mutirão’ dalam Aksi Iklim

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia — Indonesia menegaskan komitmen kuatnya terhadap upaya global pengendalian perubahan iklim menjelang pelaksanaan Conference of the Parties ke-30 (COP30) di Belem, Brasil.

Dalam Pre-COP30 Ministerial Meeting yang berlangsung pada 13–16 Oktober 2025, delegasi Indonesia yang dipimpin Deputi Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Kelola Nilai Ekonomi Karbon Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) Ary Sudijanto, memaparkan langkah strategis Indonesia menuju target emisi yang selaras dengan ambisi pembatasan pemanasan global di bawah 1,5°C.

Read also:  Integrasi Tata Ruang dan Industri Hijau Jadi Kunci Atasi Konflik Lahan dan Sumber Daya Alam

Pada pertemuan itu, Delegasi Indonesia menyuarakan dukungan pada inisiatif presidensi Brasil yang mengusung semangat “Global Mutirão”, serta menekankan perlunya kerja kolektif dan keterlibatan komunitas dalam mencapai pembangunan berkelanjutan.

“Tradisi gotong-royong Indonesia sejalan dengan Global Mutirão; solidaritas kolektif penting untuk aksi iklim yang inklusif,” ujar Ary dikutip dalam pernyataannya, Minggu (19/10/2025).

Sebagai bagian dari komitmennya untuk mendukung keberhasilan COP30, Indonesia menekankan pentingnya pembaruan target pengurangan emisi melalui Nationally Determined Contributions (NDC) 3.0 yang selaras dengan jalur pengurangan emisi.

Read also:  Dekontaminasi Selesai Desember, Kasus Radioaktif Cs-137 di Cikande Dipastikan Tak Terulang

Indonesia juga mengusulkan langkah-langkah inovatif seperti diversifikasi pendanaan NDC melalui IDXCarbontrading dan Pengaturan Pengakuan Bersama/Mutual Recognition Agreement (MRA) untuk kredit lintas batas.

Selain itu, Delegasi Indonesia juga menilai ada ada kemajuan besar yang telah dicapai dalam menyelesaikan Rule Book of the Paris Agreement pada COP29 di Baku, 2024. Namun, juga mengingatkan adanya kesenjangan dalam implementasi yang perlu segera diatasi agar tujuan Paris Agreement dapat tercapai.

Read also:  Karhutla Tahun 2025 Turun Signifikan, Menhut: Berkat Kepemimpinan Presiden Prabowo

Di sela pertemuan, delegasi Indonesia mengadakan pertemuan bilateral dengan pejabat tinggi PBB, termasuk Deputi Sekretaris Jenderal PBB Amina Mohammed dan Sekretaris Eksekutif UNFCCC Simon Stiell. Dalam pertemuan itu, PBB menyampaikan apresiasi terhadap konsistensi Indonesia dalam pengendalian emisi global.

“Indonesia adalah salah satu negara dengan target pengurangan emisi yang paling signifikan, dan submisi NDC Indonesia akan memainkan peran penting dalam sintesis global pengurangan emisi sesuai target 1,5°C,” ujar Simon Stiell. ***

TOP STORIES

MORE ARTICLES

Integrasi Tata Ruang dan Industri Hijau Jadi Kunci Atasi Konflik Lahan dan Sumber Daya Alam

Ecobiz.asia — Integrasi tata ruang ekologis dan ekonomi berbasis One Map Policy dengan pendekatan lanskap berkelanjutan dinilai menjadi langkah strategis untuk mengatasi konflik pemanfaatan...

Kemenhut Perkuat Akurasi Pemantauan Hutan, Satuan Pengamatan Deforestasi Dibuat Lebih Detil

Ecobiz.asia — Kementerian Kehutanan (Kemenhut) memperkuat sistem pemantauan hutan nasional dengan meningkatkan ketelitian satuan pengamatan deforestasi (Minimum Measurement Unit). Langkah ini diharapkan membuat deteksi perubahan...

Libatkan Akademisi, Kemenhut Susun Surat Edaran Usai Putusan MK soal Masyarakat Adat Berkebun di Hutan

Ecobiz.asia — Kementerian Kehutanan (Kemenhut) akan menerbitkan surat edaran sebagai tindak lanjut atas Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 181/PUU-XXII/2024 yang memperbolehkan masyarakat hukum adat...

Kemenhut Terima Sejumlah Aduan Implementasi SVLK, Sebut Bagian dari Transparansi

Ecobiz.asia — Kementerian Kehutanan (Kemenhut) menerima sejumlah aduan dari lembaga swadaya masyarakat (LSM) terkait dugaan masalah pada dokumen Sistem Verifikasi Legalitas dan Kelestarian (SVLK)....

Kemenhut Minta Maaf atas Pemusnahan Barang Bukti Mahkota Cenderawasih, Sebut Soal Penegakan Hukum

Ecobiz.asia — Kementerian Kehutanan menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Papua, khususnya tokoh adat dan lembaga kultural seperti Majelis Rakyat Papua (MRP), atas munculnya kekecewaan...

TOP STORIES

Pertamina NRE Optimalkan Teknologi AI untuk Efisiensi dan Mitigasi Risiko Operasi

Ecobiz.asia — Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) memperkuat transformasi digitalnya dengan mengoperasikan ruang kendali berbasis kecerdasan buatan (AI) bernama NOVA (New &...

Prospek Pasar Karbon Global Meningkat, Proyek Komunitas Punya Peluang Premium

Ecobiz.asia — Direktur PT Biru Karbon Nusantara (Biru Karbon), Chabi Batur Romzini atau yang akrab dipanggil Bibah, menilai prospek pasar karbon global akan terus...

KLH Susun Proses Bisnis Perdagangan Karbon Pasca Perpres 110/2025, Seperti Apa?

Ecobiz.asia - Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) menyusun proses bisnis perdagangan karbon pasca terbitnya Perpres Nomor 110 Tahun 2025 tentang Penyelenggaraan Instrumen...

Integrasi Tata Ruang dan Industri Hijau Jadi Kunci Atasi Konflik Lahan dan Sumber Daya Alam

Ecobiz.asia — Integrasi tata ruang ekologis dan ekonomi berbasis One Map Policy dengan pendekatan lanskap berkelanjutan dinilai menjadi langkah strategis untuk mengatasi konflik pemanfaatan...

Patuh Bayar PNBP, BP Berau Jadi KKKS Terbaik Penghargaan Subroto 2025 Kategori 100 MBOEPD

Ecobiz.asia — BP Berau Ltd., operator proyek Tangguh LNG, meraih Penghargaan Subroto 2025 dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) atas kepatuhan terbaik...