MORE ARTICLES

Jalankan Program Sabuk Hijau, Lautan Luas Tanam 10.000 Mangrove di Semarang

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia – Perusahaan manufaktur dan distribusi kimia PT Lautan Luas Tbk (LTLS) melakukan penanaman 10.000 bibit mangrove di kawasan Mangrove Center Semarang sebagai bagian dari Lautan Luas Green Belt dan mewujudkan komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan.

Aksi lingkungan yang melibatkan 30 relawan karyawan dari kantor cabang Lautan Luas Semarang ini turut dihadiri oleh Kepala Cabang Dinas Kehutanan Wilayah III Provinsi Jawa Tengah, perwakilan pemerintah Kelurahan Mangunharjo dan Mangkang Wetan, serta komunitas lokal Kenari yang aktif dalam konservasi pesisir.

“Program Lautan Luas Green Belt ini adalah wujud nyata dari visi perusahaan kami, ‘a better world through what we do’. Melalui penanaman 10.000 mangrove ini, kami mendukung upaya mitigasi perubahan iklim, perlindungan ekosistem pesisir dan keanekaragaman hayati, serta penguatan ketahanan masyarakat,” ujar Eurike Hadijaya, Manager Investor Relations, Corporate Communication & ESG PT Lautan Luas Tbk. 

Baca juga: Berhasil Tumbuh 98 Persen, Mangrove Donasi MedcoEnergi Selamatkan Pantai Sederhana dari Abrasi 

“Program ini juga sejalan dengan komitmen ESG kami dan target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs),” lanjut dia dalam pernyataannya, Selasa (29/4/2025).

Lautan Luas juga memastikan keberlanjutan dampak program ini dengan melakukan pemantauan pertumbuhan pohon selama tiga tahun (2025–2028), bekerja sama dengan organisasi lingkungan BakauMu dan Komunitas Kenari yang beranggotakan warga setempat.

Ekosistem mangrove memiliki peran vital dalam menjaga keseimbangan lingkungan. 

Mangrove mampu menyerap karbon hingga lima kali lebih banyak dibandingkan hutan daratan dan berfungsi sebagai penahan alami abrasi dan penurunan tanah — dua isu utama yang dihadapi kawasan pesisir Semarang. Selain itu, mangrove mendukung keanekaragaman hayati, mata pencaharian masyarakat pesisir, dan pencapaian SDGs, termasuk aksi iklim (SDG 13), kota berkelanjutan (SDG 11), serta pelestarian ekosistem laut (SDG 14) dan darat (SDG 15).

Pujiharini, Kepala Cabang Dinas Kehutanan Wilayah III Jawa Tengah, menyampaikan apresiasi terhadap kontribusi Lautan Luas. 

Baca juga: Di Forum ASEAN, Direktur Rehabilitasi Mangrove Kemenhut Ungkap Potensi Kredit Karbon Hutan Bakau

“Inisiatif seperti ini sangat penting untuk memperkuat ketahanan wilayah terhadap dampak perubahan iklim, mitigasi bencana, serta mendukung pengembangan ekonomi masyarakat,” ujarnya.

Read also:  Gas Bumi Makin Diminati: PGN Capai Lonjakan Pendaftaran Lewat Inovasi Pemasaran

Kegiatan ini juga memberikan kesan mendalam bagi para karyawan yang turut serta. 

“Dengan terlibat langsung, saya jadi lebih sadar pentingnya menjaga lingkungan. Saya bangga menjadi bagian dari perusahaan yang benar-benar peduli pada ekosistem dan mengambil aksi nyata untuk keberlanjutan,” ungkap Hanifatunnisa Az-Zahra, salah satu relawan dari Lautan Luas.

Penanaman di Semarang ini merupakan kelanjutan dari komitmen jangka panjang Lautan Luas terhadap pelestarian lingkungan. Pada tahun 2024 lalu, perusahaan juga menanam 10.000 bibit mangrove di pesisir Mauk, Tangerang, bertepatan dengan perayaan hari jadi ke-73 perusahaan.

Melalui program Green Belt dan berbagai inisiatif lainnya, PT Lautan Luas Tbk terus berupaya memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat, serta menunjukkan kepemimpinan perusahaan dalam mewujudkan masa depan yang berkelanjutan. ***

TOP STORIES

MORE ARTICLES

Dorong Investasi Energi Hijau, Menko Airlangga Ajak Temasek Perluas Portofolio di Indonesia

Menko Airlangga juga menekankan pentingnya kolaborasi lebih lanjut dalam pengembangan energi hijau. Ia mendukung proyek Temasek melalui Sembcorp Urban yang pada awal 2025 memulai pembangunan kawasan industri hijau di Jawa Barat, Tanjung Sauh, dan Tembesi, Batam.

BRIN Gandeng Universitas Waseda Jepang Kembangkan Basis Data Jejak Karbon

Ecobiz.asia - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggandeng Universitas Waseda Jepang untuk mengembangkan basis data jejak karbon guna memperkuat kebijakan mitigasi perubahan iklim...

KLH/BPLH Segel PT Xin Yuan Steel Indonesia karena Cemari Udara dan Timbun Limbah Ilegal

Ecobiz.asia — Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) menyegel dan menghentikan operasional tungku pembakaran milik PT Xin Yuan Steel Indonesia di Balaraja, Kabupaten...

PLN Nusantara Power Ambil Alih Penuh PLTMG Nias, Perkuat Keandalan Listrik di Kepulauan

Ecobiz.asia — PLN Nusantara Power (PLN NP) resmi mengambil alih penuh pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Nias berkapasitas 25 megawatt (MW), mempertegas...

Belajar dari Brasil, Bahlil Mau Tebu di Merauke Jadi Ethanol Saja

Ecobiz.asia — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengusulkan optimalisasi perkebunan tebu di Merauke untuk bahan baku ethanol. Inspirasi datang dari model...