Investigasi Temukan Paparan Cs-137 pada Pemakaman di Lampung, 13,6 Ton Cengkih Terkontaminasi akan Dimusnahkan

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia — Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) menyatakan sebanyak 13,6 ton cengkih milik PT Nature Java Spice (NJS) yang terkontaminasi radioaktif Cesium-137 (Cs-137) akan dimusnahkan setelah melalui proses investigasi bersama Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Wakil Menteri Lingkungan Hidup/Wakil Kepala BPLH Diaz Hendropriyono mengatakan pihaknya bersama Bapeten dan BRIN saat ini tengah menjadwalkan proses pemusnahan komoditas tersebut.

“KLH bersama BRIN dan Bapeten akan memulai proses pemusnahan terhadap 13,6 ton cengkih yang terkontaminasi Cs-137. PT NJS sudah menyetujui pemusnahan dan kami menunggu surat resmi dari Bapeten untuk pelaksanaannya,” kata Diaz dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (11/11/2025).

Read also:  Indonesia Perkuat Kolaborasi Global untuk Pengelolaan Gambut Tropis di COP30

Paparan Cs-137 terdeteksi saat Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengembalikan pengiriman cengkih Indonesia pada 28 September 2025 karena mengandung Cs-137 sebesar 732,43 becquerel per kilogram (Bq/kg).

Meski masih di bawah ambang batas intervensi FDA sebesar 1.200 Bq/kg, pemerintah menindaklanjuti kasus tersebut untuk memastikan keamanan publik dan menjaga reputasi ekspor nasional.

Tim Satgas Penanganan Cs-137 kemudian menelusuri sumber kontaminasi, memeriksa fasilitas produksi PT NJS di Surabaya serta sejumlah kebun pemasok di Pati (Jawa Tengah), Lampung Selatan, dan Pesawaran (Lampung). Berdasarkan hasil pemeriksaan Bapeten, seluruh perkebunan dinyatakan bersih dan aman.

Read also:  Indonesia Dorong Inovasi Pembiayaan sebagai Kunci Restorasi Mangrove di COP30

Namun, pada 25 Oktober 2025, tim menemukan paparan radiasi Cs-137 di area pemakaman umum di Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan dengan laju dosis sebesar 1,05–1,30 mikrosievert per jam, melampaui batas aman nasional 0,5 mikrosievert per jam yang ditetapkan Bapeten.

“Paparan di area pemakaman umum ini di atas batas alamiah. Atas rekomendasi Bapeten dan BRIN, lokasi tersebut sudah disemen setebal 13 sentimeter dan kini radiasi turun ke kisaran 0,11–0,18 mikrosievert per jam,” ujar Diaz.

Ia menambahkan, kontainer berisi 21,6 ton cengkih yang dikembalikan dari Amerika Serikat telah tiba di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, pada 1 November 2025.

Read also:  Indonesia–Inggris Sepakati Kerja Sama Perlindungan Lingkungan dan Kehati, Menteri LH-Pangeran Wiliam Gelar Pertemuan

Dari jumlah tersebut, 13,6 ton dinyatakan mengandung Cs-137 dengan tingkat paparan 0,02–0,12 mikrosievert per jam, masih di bawah ambang batas aman nasional.

Setelah dilakukan proses dekontaminasi dengan metode kering (dry method), paparan menurun menjadi 0,03 mikrosievert per jam, dan seluruh produk telah dipindahkan ke gudang PT NJS di Romokalisari, Surabaya.

“Kami menanganinya secara serius karena ini menyangkut kesehatan masyarakat dan citra Indonesia di pasar internasional,” tegas Diaz. *** (Putra Rama Febrian)

TOP STORIES

MORE ARTICLES

Revisi UU Kehutanan: Menjawab Tantangan Reforma Agraria

Oleh: Pramono Dwi Susetyo (Pernah bekerja di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) Ecobiz.asia - Pada Rabu (24/9/2025), DPR RI menerima aspirasi Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA)...

Beberkan Hasil Nekropsi, Kemenhut: Kematian Badak Jawa yang Ditranslokasi Akibat Penyakit Bawaan

Ecobiz.asia – Kementerian Kehutanan menyampaikan penjelasan resmi terkait kematian Musofa, individu Badak Jawa hasil translokasi dalam Program Operasi Merah Putih di Taman Nasional Ujung...

Mitigasi Banjir-Longsor, Kemenhut Bakal Bangun Sistem Peringatan Dini (Early Warning System)

Ecobiz.asia – Kementerian Kehutanan (Kemenhut) akan membangun sistem informasi pemantauan mitigasi banjir yang dapat berfungsi sebagai peringatan dini (early warning system) dan diakses publik,...

Permen LH 22/2025 Terbit, Atur Ulang Kewenangan Persetujuan Lingkungan untuk Percepat Investasi Berkelanjutan

Ecobiz.asia - Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) resmi menerbitkan Peraturan Menteri LH No. 22 Tahun 2025 mengenai kewenangan persetujuan lingkungan hidup. Aturan ini menjadi pelaksanaan amanat...

Menteri LH Respons Kritik Fossil of The Day untuk Indonesia: Kami Minta Fairness

Ecobiz.asia – Menteri Lingkungan Hidup/Kepala BPLH, Hanif Faisol Nurofiq, merespons kritik “Fossil of the Day” yang disematkan Climate Action Network (CAN) kepada Indonesia saat...

TOP STORIES

Indonesia Sets Two Issuance Workflows for Forest Carbon Credits, Ensures Project Integrity

Ecobiz.asia — Indonesia’s Ministry of Forestry has confirmed that forest carbon credits can now be issued through two distinct issuance workflows: the national Greenhouse...

Ada Dua Jalur Penerbitan Kredit Karbon Kehutanan, Kemenhut Pastikan Integritas Proyek

Ecobiz.asia — Kementerian Kehutanan (Kemenhut) menegaskan bahwa penerbitan kredit karbon di sektor kehutanan kini dapat dilakukan melalui dua mekanisme: Sistem Perdagangan Emisi Gas Rumah...

Revisi UU Kehutanan: Menjawab Tantangan Reforma Agraria

Oleh: Pramono Dwi Susetyo (Pernah bekerja di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) Ecobiz.asia - Pada Rabu (24/9/2025), DPR RI menerima aspirasi Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA)...

Indonesia Links Carbon Finance to Forest Recovery Plan in Push to Curb Flood Risks

Ecobiz.asia – Indonesia’s Forestry Ministry said on Friday it is accelerating forest and land rehabilitation efforts, partly by tapping voluntary carbon markets, as severe...

Mubadala Energy–PLN EPI Sepakati Pemanfaatan Gas Andaman untuk Perkuat Transisi Energi Nasional

Ecobiz.asia — Mubadala Energy dan PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) menandatangani Heads of Agreement (HoA) untuk pemanfaatan gas dari Laut Andaman sebagai...