APHI–IFCC Perluas Sertifikasi Hutan Lestari untuk Perkuat Daya Saing Global

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia — Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) dan Indonesian Forestry Certification Cooperation (IFCC) menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk memperluas penerapan sertifikasi pengelolaan hutan lestari bagi unit-unit usaha kehutanan di seluruh Indonesia.

Kerja sama APHI–IFCC ini diharapkan memperkuat kepatuhan industri kehutanan terhadap standar keberlanjutan global sekaligus meningkatkan akses pasar produk hutan Indonesia

Ketua Umum APHI Soewarso mengatakan kerja sama ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat daya saing sektor kehutanan nasional di tengah meningkatnya tuntutan keberlanjutan global.

Read also:  APP Group Dorong Kolaborasi Pembiayaan Karbon untuk Restorasi Lanskap di COP30

“Kolaborasi hari ini adalah wujud nyata memperkuat daya saing sektor kehutanan di tengah dinamika global yang semakin kompleks,” ujarnya dalam penandatanganan MoU, Selasa (25/11/2025).

Penandatangan MoU antara APHI dan IFCC juga disaksikan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan lestari Kementerian Kehutanan Laksmi Wijayanti.

Soewarso menegaskan sertifikasi menjadi instrumen penting menghadapi regulasi internasional seperti European Union Deforestation Regulation (EUDR). “Tekanan pasar dan regulasi global semakin nyata. Sertifikasi hutan dan rantai pasok menjadi tak terhindarkan,” katanya.

Read also:  HMPI 2025, Kementerian Kehutanan Canangkan Penanaman Serentak di 31 Provinsi

Hingga saat ini, sebanyak 93 unit manajemen anggota APHI telah memperoleh sertifikasi IFCC. Menurut Soewarso, jumlah ini harus terus ditingkatkan agar produk hasil hutan Indonesia semakin kompetitif di pasar internasional.

Ketua Umum IFCC Saniah Widuri menyambut kerja sama tersebut sebagai langkah memperkuat sistem sertifikasi nasional dan meningkatkan keberterimaan produk hutan Indonesia di pasar global.

“IFCC adalah organisasi berbadan hukum Indonesia yang mempromosikan hutan lestari melalui standar yang disesuaikan dengan kondisi nasional,” ujarnya.

Read also:  Indonesia Tegaskan Komitmen Aksi Iklim Inklusif dan Berkeadilan di COP30 Leaders Summit

Ia menjelaskan bahwa IFCC telah memperoleh pengakuan internasional dari Programme for the Endorsement of Forest Certification (PEFC), yang kini mensertifikasi 328 juta hektare hutan di seluruh dunia. IFCC juga menjadi National Governing Body PEFC di Indonesia.

Saniah menambahkan bahwa IFCC saat ini mencakup 5 juta hektare areal hutan bersertifikat dan 66 industri berstatus Chain of Custody (CoC). “Sejak sertifikasi IFCC diterapkan, ekspor pulp and paper meningkat signifikan hingga mencapai 3 miliar dolar AS,” katanya. *** (Putra Rama Febrian)

TOP STORIES

MORE ARTICLES

PetroChina Dorong Pengembangan Kopi Liberika dan UMKM di Tanjung Jabung Barat

Ecobiz.asia — PetroChina International Jabung Ltd (PCJL) mendorong penguatan ekonomi lokal melalui pengembangan kopi Liberika dan UMKM di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Program pendampingan...

HMPI 2025, Kementerian Kehutanan Canangkan Penanaman Serentak di 31 Provinsi

Ecobiz.asia — Kementerian Kehutanan (Kemenhut) melaksanakan Penanaman Serentak dalam rangka Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) 2025 yang dipusatkan di Taman Nasional Gunung Merapi, Magelang,...

Bioetanol Aren Mulai Diuji di Kamojang, Libatkan Kelompok Perhutanan Sosial

Ecobiz.asia — Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni meresmikan proyek percontohan (pilot) bioetanol Aren di area Pertamina Geothermal Energy (PGE) Kamojang, sebagai bagian dari upaya...

Indonesia Dukung Peluncuran Platform Akses TFFF untuk Percepat Pendanaan Hutan Tropis

Ecobiz.asia — Pemerintah Brasil meluncurkan platform digital baru untuk membantu negara-negara pemilik hutan tropis mengakses pendanaan Tropical Forest Forever Facility (TFFF), di sela-sela Konferensi...

APP Group Dorong Kolaborasi Pembiayaan Karbon untuk Restorasi Lanskap di COP30

Ecobiz.asia – Upaya Indonesia memperkuat solusi iklim berbasis alam mendapat sorotan pada Konferensi Perubahan Iklim COP30 di Belém, Brasil, melalui sesi tingkat tinggi bertajuk...

TOP STORIES

Indonesia Sets Two Issuance Workflows for Forest Carbon Credits, Ensures Project Integrity

Ecobiz.asia — Indonesia’s Ministry of Forestry has confirmed that forest carbon credits can now be issued through two distinct issuance workflows: the national Greenhouse...

Ada Dua Jalur Penerbitan Kredit Karbon Kehutanan, Kemenhut Pastikan Integritas Proyek

Ecobiz.asia — Kementerian Kehutanan (Kemenhut) menegaskan bahwa penerbitan kredit karbon di sektor kehutanan kini dapat dilakukan melalui dua mekanisme: Sistem Perdagangan Emisi Gas Rumah...

Revisi UU Kehutanan: Menjawab Tantangan Reforma Agraria

Oleh: Pramono Dwi Susetyo (Pernah bekerja di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) Ecobiz.asia - Pada Rabu (24/9/2025), DPR RI menerima aspirasi Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA)...

Indonesia Links Carbon Finance to Forest Recovery Plan in Push to Curb Flood Risks

Ecobiz.asia – Indonesia’s Forestry Ministry said on Friday it is accelerating forest and land rehabilitation efforts, partly by tapping voluntary carbon markets, as severe...

Mubadala Energy–PLN EPI Sepakati Pemanfaatan Gas Andaman untuk Perkuat Transisi Energi Nasional

Ecobiz.asia — Mubadala Energy dan PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) menandatangani Heads of Agreement (HoA) untuk pemanfaatan gas dari Laut Andaman sebagai...