MORE ARTICLES

Kemenhut Luncurkan MOOC, Kembangkan Kompetensi Pendamping Perhutanan Sosial

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia – Kementerian Kehutanan meluncurkan program Pengembangan Kompetensi Pendamping Perhutanan Sosial melalui MOOC (Massive Open Online Course) menggunakan Learning Management System (LMS).

Peluncuran ini menjadi langkah konkret dalam meningkatkan kapasitas pendamping sebagai penghubung strategis antara kebijakan nasional dan implementasi langsung di tingkat tapak.

Peluncuruan dilakukan saat webinar bertajuk “Penguatan Pendampingan Perhutanan Sosial untuk Mendukung Ketahanan Pangan, Air dan Energi”, Rabu (30/4/2025).

Baca juga: Pertamina Dukung 13 Kelompok Perhutanan Sosial untuk Penguatan Komoditas Pangan, Tingkatkan Kesejahteraan Petani

Dalam sambutannya, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menyampaikan apresiasi tinggi terhadap peran para pendamping perhutanan sosial yang dianggap sebagai “middle range of leadership”, yaitu pemimpin yang menjembatani antara kebijakan di pusat dan realitas di lapangan. 

Para pendamping tidak hanya berperan sebagai pelaksana, tetapi juga sebagai evaluator, pengkritik yang konstruktif, dan penyumbang gagasan untuk penyempurnaan kebijakan.

“Tanpa pendamping, gagasan besar perhutanan sosial mustahil dapat diimplementasikan dengan baik,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya para pendamping untuk terus belajar, berpikir kritis, dan aktif memberikan umpan balik berdasarkan pengalaman mereka bersama masyarakat.

Melalui MOOC ini, pendamping di seluruh Indonesia dapat mengakses pelatihan berkualitas secara daring, meningkatkan literasi kebijakan, serta menyelaraskan pengetahuan teknis dengan kebutuhan nyata masyarakat di lapangan.

Lebih lanjut, Menhut menyampaikan program Perhutanan Sosial kini telah memberikan akses kelola hutan seluas 8 juta hektar kepada masyarakat, dan direncanakan akan bertambah hingga 300 ribu hektar. 

Baca juga: Dukung Perhutanan Sosial KLHK, Subholding Upstream Pertamina Teken Lima Perjanjian Kerja Sama dengan KUPS

Meski demikian, tantangan masih besar, terutama dalam mendorong produktivitas dan keberlanjutan kelompok usaha perhutanan sosial (KUPS). Saat ini, hanya 0,58% dari KUPS yang telah mencapai kategori standar tinggi, menunjukkan perlunya peningkatan kapasitas dan berbagi praktik baik antar wilayah.

Pada kesempatan itu, diluncurkan pula inisiatif regenerative farming yang mengintegrasikan kebutuhan pasar internasional dengan praktik agroforestri berkelanjutan. Langkah ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga menjaga kelestarian hutan.

Read also:  Belajar dari Brasil, Bahlil Mau Tebu di Merauke Jadi Ethanol Saja

Pada kesempatan itu Menhut menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada para pendamping yang telah bekerja keras mendampingi masyarakat dalam menjaga kelestarian hutan dan meningkatkan kesejahteraan mereka. ***

TOP STORIES

MORE ARTICLES

Dorong Investasi Energi Hijau, Menko Airlangga Ajak Temasek Perluas Portofolio di Indonesia

Menko Airlangga juga menekankan pentingnya kolaborasi lebih lanjut dalam pengembangan energi hijau. Ia mendukung proyek Temasek melalui Sembcorp Urban yang pada awal 2025 memulai pembangunan kawasan industri hijau di Jawa Barat, Tanjung Sauh, dan Tembesi, Batam.

BRIN Gandeng Universitas Waseda Jepang Kembangkan Basis Data Jejak Karbon

Ecobiz.asia - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggandeng Universitas Waseda Jepang untuk mengembangkan basis data jejak karbon guna memperkuat kebijakan mitigasi perubahan iklim...

KLH/BPLH Segel PT Xin Yuan Steel Indonesia karena Cemari Udara dan Timbun Limbah Ilegal

Ecobiz.asia — Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) menyegel dan menghentikan operasional tungku pembakaran milik PT Xin Yuan Steel Indonesia di Balaraja, Kabupaten...

PLN Nusantara Power Ambil Alih Penuh PLTMG Nias, Perkuat Keandalan Listrik di Kepulauan

Ecobiz.asia — PLN Nusantara Power (PLN NP) resmi mengambil alih penuh pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Nias berkapasitas 25 megawatt (MW), mempertegas...

Belajar dari Brasil, Bahlil Mau Tebu di Merauke Jadi Ethanol Saja

Ecobiz.asia — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengusulkan optimalisasi perkebunan tebu di Merauke untuk bahan baku ethanol. Inspirasi datang dari model...