GH2 Launches Strategic Reports to Boost Indonesia’s Green Hydrogen Industry

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia – The Green Hydrogen Organisation (GH2), in collaboration with leading law firms, has launched four strategic reports outlining financial and legislative frameworks to support large-scale renewable energy and green hydrogen projects in Indonesia.

This initiative involved GH2 partnering with A&O Shearman (Ginting & Reksodiputro), Baker McKenzie (HHP Law Firm), Herbert Smith Freehills (Hiswara Bunjamin & Tandjung), and Witara Cakra Advocates (White & Case LLP).

According to Rifan Bachtiar, GH2 Indonesia Country Manager, the reports, titled ‘Indonesia Good Green Hydrogen Contracting and Legislation’, aim to provide guidance on streamlining contracting practices, enhancing efficiency, and reducing project development costs.

Read also:  Perundingan Global Buntu, RI Jalan Terus Target Bersih Polusi Plastik 2029

Baca juga: ABB Indonesia: Leading the Way in Energy Efficiency, Digital Infrastructure, and Industrial Growth

“This initiative is expected to help the government, project developers, and communities secure beneficial agreements while maximizing the potential of green hydrogen projects in Indonesia,” Rifan stated during the report’s launch event in Jakarta on Wednesday (March 26, 2025).

The event was attended by GH2 CEO Jonas Moberg, Andriah Feby Misna, Director of Various New and Renewable Energy at the Ministry of Energy and Mineral Resources (ESDM), and Nizhar Marizi, Director of Energy, Mineral, and Mining at the National Development Planning Agency (Bappenas).

Read also:  Dekarbonisasi Industri Jadi Agenda Utama Menuju Pertumbuhan Ekonomi Hijau

During the discussion, Ferhat Afkar, Senior Associate at A&O Shearman, emphasized the importance of diversifying revenue streams, structuring off-take agreements strategically, and leveraging the role of state-owned enterprises (SOEs) in project development.

Meanwhile, Matthew Goerke, Partner at Herbert Smith Freehills, proposed a structured licensing framework that clearly defines green hydrogen, ensures public access, and establishes an independent regulatory body.

Nadia Soraya, Partner at HHP Law Firm, highlighted the need for transparent and adaptable certification criteria, along with strong government support to boost investor confidence.

Read also:  Norwegia Puji Indonesia Soal Pemanfaatan RBC REDD+, Soroti Hibah untuk Masyarakat

Additionally, Cindy Riswantyo, Partner at Witara Cakra Advocates, discussed green hydrogen pricing models, including hybrid pricing, dynamic pricing, and a floor price approach.

The discussion underscored the growing momentum of Indonesia’s green hydrogen sector and the need for well-defined policies and solid financial mechanisms. These reports are expected to serve as key references for stakeholders navigating the regulatory landscape of the green hydrogen industry. ***

TOP STORIES

MORE ARTICLES

Kemenhut Tekankan Peran Publik dalam Rehabilitasi Mangrove, Soroti Peran Duta Mangrove

Ecobiz.asia — Kementerian Kehutanan (Kemenhut)menegaskan bahwa keberhasilan rehabilitasi mangrove hanya dapat dicapai melalui keterlibatan aktif publik. Direktur Rehabilitasi Mangrove Kemenhut, Ristianto Pribadi, menyampaikan hal tersebut...

Koeksistensi Manusia dan Orangutan Tapanuli Hanya Bisa Terwujud Lewat Kolaborasi Multi Pihak

Ecobiz.asia — Upaya mewujudkan koeksistensi antara manusia dan orangutan tapanuli (Pongo tapanuliensis) membutuhkan kolaborasi lintas sektor, komitmen jangka panjang, serta penerapan strategi konservasi yang...

DAS Sehat Jadi Kunci Mitigasi Iklim dan Nilai Ekonomi Karbon

Ecobiz.asia – Menjaga kesehatan Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan salah satu strategi utama untuk mengatasi perubahan iklim sekaligus membuka peluang pembiayaan hijau melalui Nilai...

Kemenhut dan Satgas PKH Musnahkan 360 Hektare Sawit Ilegal di TN Gunung Leuser

Ecobiz.asia – Kementerian Kehutanan (Kemenhut) bersama Satgas Garuda Penertiban Kawasan Hutan (PKH) memulai langkah pemulihan ekosistem Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) dengan memusnahkan ratusan...

RAPIMNAS APHI Pilih Soewarso Sebagai Ketua Umum Usai Indroyono Soesilo Jadi Dubes AS

Ecobiz.asia - Rapat Pimpinan Nasional (RAPIMNAS) Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) 2025 menetapkan Dr. Soewarso sebagai Ketua Umum Pergantian Antar Waktu untuk masa bakti...

TOP STORIES

Kawasan Konservasi dan Masyarakat Adat

Oleh: Pramono Dwi Susetyo (Pernah bekerja di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) Ecobiz.asia - Reformasi regulasi kehutanan dan konservasi sumber daya alam hayati belum sepenuhnya...

Bonus Produksi Panas Bumi PGE Ulubelu Biayai Pembangunan Proyek Strategis Daerah

Ecobiz.asia — PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) Area Ulubelu menyalurkan Bonus Produksi panas bumi untuk pembangunan Jembatan Lawang Agung di Kecamatan Ulubelu, Lampung....

Kemenhut Tekankan Peran Publik dalam Rehabilitasi Mangrove, Soroti Peran Duta Mangrove

Ecobiz.asia — Kementerian Kehutanan (Kemenhut)menegaskan bahwa keberhasilan rehabilitasi mangrove hanya dapat dicapai melalui keterlibatan aktif publik. Direktur Rehabilitasi Mangrove Kemenhut, Ristianto Pribadi, menyampaikan hal tersebut...

Siapkan STO, EDENA Kembangkan Bursa Aset Digital Karbon di Indonesia

Ecobiz.asia — PT Edena Capital Nusantara, anak usaha EDENA Group akan meluncurkan Security Token Offering (STO) pada kuartal IV 2025 sebagai platform bursa aset...

Koeksistensi Manusia dan Orangutan Tapanuli Hanya Bisa Terwujud Lewat Kolaborasi Multi Pihak

Ecobiz.asia — Upaya mewujudkan koeksistensi antara manusia dan orangutan tapanuli (Pongo tapanuliensis) membutuhkan kolaborasi lintas sektor, komitmen jangka panjang, serta penerapan strategi konservasi yang...