MORE ARTICLES

Vanda RE Gandeng Black & Veatch untuk Proyek Surya-Baterai di Kepulauan Riau

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia – Perusahaan pengembang energi terbarukan Vanda RE Pte Ltd resmi menunjuk Black & Veatch sebagai Konsultan Teknik Utama untuk proyek pembangkit listrik tenaga surya dan penyimpanan energi di Kepulauan Riau, Indonesia.

Black & Veatch, perusahaan global di bidang solusi infrastruktur, akan bertanggung jawab atas perancangan teknik dan pengadaan proyek sistem tenaga surya fotovoltaik (PV) dan sistem penyimpanan energi baterai (BESS) berkekuatan 2 gigawatt peak (GWp) dan 4,4 gigawatt hour (GWh). 

Proyek ini merupakan bagian dari pengembangan koridor ekonomi hijau antara Indonesia dan Singapura.

Baca juga: DevvStream Garap Dua Proyek Energi dari Sampah (Waste to Energy) di Indonesia

“Dengan pengalaman lebih dari 50 tahun di Indonesia dan lebih dari 55 GW proyek solar dan BESS secara global, kami siap menerapkan praktik terbaik untuk proyek regional penting ini,” ujar Jerin Raj, Managing Director Asia Pasifik Black & Veatch, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (11/6/2025).

Penunjukan ini dinilai memperkuat kredibilitas dan kelayakan proyek Vanda RE, yang merupakan hasil kerja sama antara Gurīn Energy Pte Ltd dan Gentari melalui Gentari International Renewables Pte Ltd.

Enda Ginting, Country Manager Indonesia Gurīn Energy, menyatakan bahwa kolaborasi dengan Black & Veatch diharapkan dapat mempercepat transisi energi bersih di kawasan dan menjadikan Indonesia pusat teknologi ramah lingkungan di masa depan.

Baca juga: Vanda RE Gandeng LONGi Pasok 1 GW Panel Surya untuk Proyek PLTS di Kepulauan Riau

Sebelumnya pada Mei 2025, Vanda RE juga menandatangani framework supply agreement dengan perusahaan teknologi surya terkemuka untuk pasokan panel surya hingga 1 GW guna mendukung proyek ini.

Vanda Solar & Battery menjadi salah satu proyek andalan dalam koridor ekonomi hijau yang dirancang untuk menarik investasi sektor teknologi ramah lingkungan, sekaligus menurunkan biaya energi terbarukan domestik dalam jangka panjang. ***

Read also:  Schneider Electric Pamerkan Solusi Ramah Lingkungan untuk Jaringan Listrik di Indonesia di Electricity Connect 2024

TOP STORIES

MORE ARTICLES

BRIN Gandeng Universitas Waseda Jepang Kembangkan Basis Data Jejak Karbon

Ecobiz.asia - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggandeng Universitas Waseda Jepang untuk mengembangkan basis data jejak karbon guna memperkuat kebijakan mitigasi perubahan iklim...

KLH/BPLH Segel PT Xin Yuan Steel Indonesia karena Cemari Udara dan Timbun Limbah Ilegal

Ecobiz.asia — Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) menyegel dan menghentikan operasional tungku pembakaran milik PT Xin Yuan Steel Indonesia di Balaraja, Kabupaten...

PLN Nusantara Power Ambil Alih Penuh PLTMG Nias, Perkuat Keandalan Listrik di Kepulauan

Ecobiz.asia — PLN Nusantara Power (PLN NP) resmi mengambil alih penuh pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Nias berkapasitas 25 megawatt (MW), mempertegas...

Belajar dari Brasil, Bahlil Mau Tebu di Merauke Jadi Ethanol Saja

Ecobiz.asia — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengusulkan optimalisasi perkebunan tebu di Merauke untuk bahan baku ethanol. Inspirasi datang dari model...

Pertamina Siap Impor Minyak Mentah dari AS, Tunggu Payung Regulasi Pemerintah

Ecobiz.asia — PT Pertamina (Persero) menyatakan siap mengimpor minyak mentah dan LPG dari Amerika Serikat guna memperkuat pasokan kilang dalam negeri. Namun, rencana ini...