Ecobiz.asia – Vanda RE, perusahaan patungan antara Gurīn Energy dan Gentari, menandatangani perjanjian pasokan dengan LONGi Green Energy Technology Co Ltd untuk menyediakan hingga 1 gigawatt (GW) modul surya fotovoltaik (PV) bagi proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan penyimpanan energi skala besar di Kepulauan Riau, Indonesia.
Proyek ini merupakan bagian dari pengembangan koridor ekonomi hijau antara Indonesia dan Singapura, yang mencakup kapasitas panel surya sebesar 2 GWp dan sistem penyimpanan baterai 4,4 GWh.
Panel surya yang digunakan dirancang untuk memenuhi persyaratan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sesuai regulasi pemerintah Indonesia.
Baca juga: Industri Modul Surya di Indonesia, CTIS: Ada Peluang Besar Penuhi Permintaan Global
Kerja sama ini tidak hanya memperkuat rantai pasok teknologi energi bersih di Indonesia, tetapi juga meningkatkan daya saing nasional sebagai tujuan investasi sektor hijau.
“Kami senang dapat bermitra dengan LONGi, perusahaan teknologi surya terkemuka, melalui perusahaan joint venture kami, Vanda RE,” ujar Enda Ginting, Country Manager Indonesia Gurīn Energy dikutip Kamis (15/5/2025).
Ia menambahkan bahwa kolaborasi ini sejalan dengan misi Gurīn Energy untuk mempercepat transisi energi di Asia.
Presiden LONGi APAC, Frank Zhao, menyebut kemitraan ini sebagai bentuk dukungan terhadap transisi energi di Asia dan penguatan industri lokal.
Baca juga: PLN dan Masdar Tandatangani MoU Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung di Indonesia
“Proyek ini menunjukkan bagaimana energi terbarukan berskala besar dapat mendorong pertumbuhan industri dalam negeri, menciptakan lapangan kerja hijau, dan mempererat kemitraan lintas negara,” ujarnya.
Proyek Vanda RE di Kepulauan Riau menjadi salah satu tonggak penting dalam upaya Indonesia membangun posisi sebagai pusat teknologi ramah lingkungan regional dan menyediakan energi berkelanjutan untuk kebutuhan domestik maupun ekspor ke Singapura. ***