Ecobiz.asia – Program Nusakambangan Berdaya resmi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusakambangan, menghadirkan harapan baru bagi warga binaan melalui pelatihan pengolahan limbah pembakaran batu bara (fly ash bottom ash/FABA) dari PLTU Adipala.
Limbah tersebut kini dimanfaatkan menjadi produk bernilai ekonomi, seperti batako, paving block, roaster, dan buis beton.
Sebanyak 30 warga binaan mengikuti pelatihan yang difasilitasi PLN bekerja sama dengan Kementerian Hukum dan HAM. Mereka diajarkan keterampilan mengoperasikan mesin press dan teknik produksi produk berbasis FABA.
Kepala Lapas Khusus Kelas II A Karanganyar Nusakambangan, Riko Purnama Candra, mengatakan program ini tidak hanya meningkatkan keterampilan, tetapi juga menumbuhkan rasa percaya diri warga binaan.
“Alhamdulillah para warga binaan cepat menangkap materi, antusias, dan bersemangat. Harapan kami kegiatan ini berkesinambungan sehingga menjadi bekal hidup mandiri ketika mereka kembali ke masyarakat,” ujarnya dikutip, Sabtu (13/9/2025).
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa pemanfaatan FABA merupakan bagian dari implementasi prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) sekaligus mendukung ekonomi sirkular.
“Produk FABA tidak hanya memperkuat industri konstruksi, tetapi juga membuka jalan kemandirian ekonomi bagi warga binaan. Ini baru langkah awal, dan kami ingin memastikan program ini terus berlanjut,” katanya.
Program Nusakambangan Berdaya diharapkan dapat menjadi model pemberdayaan komunitas di lapas lain, dengan tujuan membekali warga binaan keterampilan produktif, membuka peluang ekonomi baru, serta mendukung pembangunan infrastruktur ramah lingkungan. ***