Ecobiz.asia — PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), bagian dari Subholding Upstream Pertamina, mencatatkan kinerja gemilang tidak hanya dari sisi finansial, tetapi juga dalam penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) sepanjang tahun 2024.
Hal ini disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 20 Juni 2025 lalu.
PHI membukukan peningkatan laba sebesar 19% dibanding tahun sebelumnya, didukung oleh strategi investasi selektif dan efisiensi operasional.
Baca juga: Indonesia Tegaskan Kepemimpinan di Pasar Karbon Global lewat Forum Internasional di London
Dari sisi produksi, perusahaan berhasil mencapai 44,27 ribu barel minyak per hari dan 526,04 juta standar kaki kubik gas per hari.
Namun, lebih dari sekadar angka, pencapaian penting PHI terletak pada keberhasilannya menurunkan emisi dan menjaga standar keselamatan kerja.
Sepanjang 2024, PHI berhasil mengurangi emisi karbon sebesar 153,62 ribu ton CO₂ ekuivalen, melampaui target 118,50 ribu ton. Capaian ini menjadi wujud kontribusi aktif perusahaan terhadap agenda transisi energi nasional dan global.
“Penguatan kinerja ESG bukan sekadar pelengkap, tetapi bagian dari strategi inti perusahaan,” ujar Direktur Utama PHI, Sunaryanto dalam keterangannya dikutip Selasa (24/6/2025).
“Kami menjalankan operasi migas yang selamat, efisien, dan berwawasan lingkungan untuk memastikan keberlanjutan jangka panjang.”
Dalam aspek keselamatan kerja, PHI mencatatkan Total Recordable Incident Rate (TRIR) sebesar 0,04—terendah dalam lima tahun terakhir dan jauh di bawah ambang batas 0,21. Perusahaan juga membukukan 59,41 juta jam kerja selamat sejak November 2023.
Capaian ini turut mendapat pengakuan eksternal melalui penghargaan PROPER Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk tiga wilayah operasi: PHM, PHKT DOBS, dan PHKT DOBU.
PHI juga mengedepankan nilai sosial melalui implementasi 74 program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) senilai Rp36,4 miliar, yang menjangkau lebih dari 36 ribu penerima manfaat, termasuk komunitas rentan dan penyandang disabilitas. Program ini mencakup sektor ekonomi, pendidikan, kesehatan, infrastruktur, hingga penanggulangan bencana.
“Upaya ini adalah bentuk komitmen kami terhadap prinsip-prinsip ESG dan penciptaan nilai jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan,” tambah Sunaryanto.
Sebagai operator hulu migas di Regional Kalimantan, PHI menegaskan perannya dalam mendukung ketahanan energi nasional yang selamat dan berkelanjutan, sejalan dengan kebijakan Asta Cita pemerintah dan arah transisi energi PT Pertamina (Persero). ***