MORE ARTICLES

Perhutani Gandeng NFCF Korea Kembangkan Bisnis Baru Kehutanan

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia – Perum Perhutani berkolaborasi dengan National Forestry Cooperative Federation (NFCF) Republik Korea untuk pengembangan usaha baru di bidang kehutanan.

Penandatanganan kesepakatan antara Perhutani dan NFCF digelar di Graha Perhutani, Jakarta Selatan, Selasa, 3 September 2024 yang dihadiri Direktur Utama Perhutani, Wahyu Kuncoro, Chairman NFCF, Choi Chang Ho serta Direktur Utama PT. KIFC Yoon Kyung Il.

Penandatanganan kesepakatan bersama ini merupakan tindaklanjut MoU antara Perum Perhutani dan NFCF pada 31 Januari 2024.

MoU itu secara khusus khususnya perihal Handover areal tanaman JPP yang telah dikerjasamakan menjadi sepenuhnya tanaman Perhutani dan PT KIFC mendapatkan tanaman FGS sebagai penggantinya, yang akan dilakukan pemanenan dan penjualan bersama sampai tahun 2026.

Baca juga: Pangkas Emisi karbon, Indonesia Terus Kembangkan Proyek Listrik Berbasis Energi Hijau

Wahyu Kuncoro mengatakan bahwa penyelesaian proyek FGS dan Handover areal tanaman JPP ini akan diselesaikan sampai masa perjanjian kerjasama tahun 2026 serta peningkatan kerjasama antara Korea dan Indonesia melalui pengembangan proyek di bidang kehutanan dan bisnis baru.

Dalam kesempatan yang sama Chairman NFCF Choi Chang Ho mengungkapkan antusiasme terhadap penandatanganan kesepakatan ini. Menurutnya, kerjasama yang akan berjalan memiliki kesempatan yang baik karena kedua negara baik Indonesia dan Korea Selatan berhasil mengatasi krisis ekonomi global. Dengan kondisi yang mendukung akan banyak kerja sama yang bisa berkembang di masa depan.

“Banyak hal yang bisa lakukan untuk ke depan, apalagi kondisi perekonomian dunia mulai pulih. Ada banyak bentuk kerja sama lain yang terbuka antara Perhutani dan NFCF,” jelasnya. ***

Read also:  Ekspor Lampaui 639 Juta Dolar AS, Kemenperin Pacu Industri Obat Bahan Alam

TOP STORIES

MORE ARTICLES

Dorong Investasi Energi Hijau, Menko Airlangga Ajak Temasek Perluas Portofolio di Indonesia

Menko Airlangga juga menekankan pentingnya kolaborasi lebih lanjut dalam pengembangan energi hijau. Ia mendukung proyek Temasek melalui Sembcorp Urban yang pada awal 2025 memulai pembangunan kawasan industri hijau di Jawa Barat, Tanjung Sauh, dan Tembesi, Batam.

BRIN Gandeng Universitas Waseda Jepang Kembangkan Basis Data Jejak Karbon

Ecobiz.asia - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggandeng Universitas Waseda Jepang untuk mengembangkan basis data jejak karbon guna memperkuat kebijakan mitigasi perubahan iklim...

KLH/BPLH Segel PT Xin Yuan Steel Indonesia karena Cemari Udara dan Timbun Limbah Ilegal

Ecobiz.asia — Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) menyegel dan menghentikan operasional tungku pembakaran milik PT Xin Yuan Steel Indonesia di Balaraja, Kabupaten...

PLN Nusantara Power Ambil Alih Penuh PLTMG Nias, Perkuat Keandalan Listrik di Kepulauan

Ecobiz.asia — PLN Nusantara Power (PLN NP) resmi mengambil alih penuh pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Nias berkapasitas 25 megawatt (MW), mempertegas...

Belajar dari Brasil, Bahlil Mau Tebu di Merauke Jadi Ethanol Saja

Ecobiz.asia — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengusulkan optimalisasi perkebunan tebu di Merauke untuk bahan baku ethanol. Inspirasi datang dari model...