Ecobiz.asia — Sebanyak 50 penyuluh kehutanan dari berbagai instansi mengikuti Temu Penyuluh Kehutanan di Conservation Response Unit (CRU) DAS Peusangan, Aceh, sebagai dukungan terhadap Peusangan Elephant Conservation Initiative (PECI).
Program ini menekankan peran penyuluh sebagai ujung tombak konservasi gajah Sumatera sekaligus pemberdayaan masyarakat sekitar hutan.
Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni sebelumnya telah menetapkan 98.000 hektare kawasan hutan tanaman industri di Takengon, Aceh Tengah, sebagai wilayah konservasi gajah. Langkah ini disebut sebagai komitmen pemerintah menjaga kelestarian gajah Sumatera sekaligus menjawab tuntutan global atas perlindungan satwa langka.
Anggota Komisi IV DPR RI, Khalid, pada ada temu penyuluh di Bener Meriah, Rabu (24/9/2025) menegaskan perlunya sinergi antara pemerintah, legislatif, dan masyarakat agar konservasi dapat berjalan efektif.
Sementara itu, Kepala BP2SDM Indra Exploitasia Semiawan menekankan peran strategis penyuluh sebagai fasilitator, edukator, dan pendamping yang bekerja lintas pihak sesuai visi Presiden Prabowo untuk mewujudkan hutan lestari dan masyarakat sejahtera.
Melalui BP2SDM, Kementerian Kehutanan menugaskan puluhan penyuluh mendampingi masyarakat pelaksana PECI. Program ini mengintegrasikan konservasi dengan aspek sosial, budaya, dan ekonomi lokal, termasuk pemberdayaan Kelompok Tani Hutan (KTH) melalui skema perhutanan sosial.
Dengan visi “Hutan Lestari, Gajah Terlindungi, Masyarakat Sejahtera”, PECI diharapkan menjadi model kolaborasi konservasi yang mampu memperkuat citra Indonesia sebagai negara yang serius menjaga hutan tropis dan satwa endemik, khususnya gajah Sumatera. ***