Ecobiz.asia – Hutan mangrove di kawasan Jerowaru, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat ramai dikunjungi wisatawan saat akhir pekan. Di kawasan yang telah berusia ratusan tahun itu, pelancong dapat menikmati hijaunya mangrove, berfoto, hingga belajar keanekaragaman flora dan fauna.
Kehadiran fasilitas dan sarana prasarana yang memadai juga menjadi salah satu faktor yang mendorong peningkatan kunjungan wisatawan di Hutan Mangrove Jerowaru.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Ekowisata Bale Mangrove, Lukman menuturkan, masyarakat sekitar yang terlibat dalam pengelolaan wisata Jerowaru kini pun ikut meraup berkah dari meningkatnya jumlah pengunjung.
Baca juga: AIGIS 2024, Unit Usaha APP Group Raih Penghargaan Industri Hijau dari Kemenperin
Menurut dia, keberhasilan Pokdarwis dalam mendorong ekowisata Hutan Mangrove Jerowaru tak lepas dari keterlibatan dan pendampingan PT PLN (Persero) melalui Program Desa Berdaya yang terbukti mendorong peningkatan ekonomi dan pelestarian lingkungan di kawasan pedesaan di Lombok Timur tersebut.
“Lewat program tersebut, kami di Pokdarwis bersama masyarakat Jerowaru merasakan peningkatan pendapatan dengan meningkatnya jumlah pengunjung dan penjualan tiket,” kata Lukman, Jumat, 20 September 2024.
Melalui Program Desa Berdaya, PLN bersama Pokdarwis Ekowisata Bale Mangrove dan masyarakat Jerowaru berjibaku merevitalisasi hutan mangrove seluas 1.673 hektare. Setidaknya, 5.427 warga telah merasakan dampak positif.
Program ini juga mampu membuka lapangan kerja bagi masyarakat di mana sebanyak 20 warga terlibat aktif sebagai pengelola Bale Mangrove. Selain itu, program ini ikut menggerakan roda perekonomian dengan hadirnya 4 Usaha Mikro Kecil (UMK).
Jumlah pengunjung ekowisata Bale Mangrove terus meningkat dari sebelumnya hanya 900-an pengunjung per bulan menjadi 7.000-an pengunjung per bulannya.
Baca juga: Lakukan Konservasi Mangrove di Bandar Bakau, PHR Kurangi Emisi Karbon Setara Emisi 845 Mobil
Tak hanya mengandalkan retribusi masuk dari wisatawan, PLN turut memfasilitasi kelompok masyarakat untuk memanen cuan dari penjualan produk olahan turunan mangrove seperti kopi mangrove.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), Sudjarwo mengatakan program Desa Berdaya di NTB berlangsung sejak awal tahun 2024. Fokus utama PLN dalam program ini adalah mengembangkan infrastruktur, pengelolaan wisata dan diversifikasi ekonomi di pedesaan.
“Program Desa Berdaya PLN diharapkan bisa menjadi role model optimasi potensi desa berbasis SDG’s, dengan tujuan utama memberdayakan masyarakat agar dapat hidup mandiri dan memiliki daya saing yang lebih baik,” kata Sudjarwo.
Program Desa Berdaya PLN di Desa Jerowaru pun mendapat apresiasi dari pemerintah daerah maupun nasional. Program ini masuk dalam nominasi 100 Anugerah Desa Wisata yang diadakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tahun 2024.
Baca juga: Bangun Benteng Alami Perlindungan Pangkalan Udara, TNI AU Tanam Mangrove Bareng BRGM
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, PLN memiliki komitmen dalam menciptakan Creating Shared Value (CSV) sehingga dapat menciptkan multiplier effect bagi masyarakat.
“Melalui program Desa Berdaya, kami mempertegas komitmen PLN dalam menciptakan CSV bagi masyakat di Indonesia. Revitalisasi hutan mangrove yang kami lakukan, selain memberikan nilai ekonomi melalui ekowisata, juga berkontribusi besar terhadap upaya penyerapan karbon dan menjaga keseimbangan ekosistem,” kata Darmawan. ***