Ecobiz.asia – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) menandatangani Joint Declaration dengan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) untuk pengembangan ekosistem green hydrogen di Indonesia.
Kolaborasi ini menjadi bagian dari upaya mendukung target nasional Net Zero Emission 2060 melalui pemanfaatan panas bumi. PGE dan TMMIN akan menjajaki potensi green hydrogen dari energi panas bumi, termasuk penggunaannya untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik berbasis hidrogen.
Direktur Utama PGE, Julfi Hadi, menyebut pengembangan green hydrogen merupakan langkah strategis beyond electricity.
“Meskipun keekonomian masih menjadi tantangan, kami optimistis melalui ekosistem dan model bisnis yang tepat, green hydrogen dapat menjadi solusi energi bersih di Indonesia,” ujarnya Selasa (23/9/2025).
Penandatanganan kerja sama dilakukan pada ajang The 11th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2025 di Jakarta, Rabu (17/9/2025).
Penandatanganan kerja sama diwakili Direktur Teknik TMMIN, Widjanarko, yang menekankan pentingnya diversifikasi energi terbarukan, termasuk panas bumi, untuk mendukung ketahanan energi.
Kolaborasi kedua pihak sebelumnya juga telah mencakup studi energi baru terbarukan, pengembangan pelumas, biodiesel, serta bioetanol sebagai alternatif energi ramah lingkungan.
Awal September lalu, PGE meluncurkan Pilot Project Green Hydrogen di Ulubelu, Lampung, yang memanfaatkan panas bumi dengan teknologi elektrolisis hemat energi. Fasilitas ini berfungsi sebagai pusat produksi, pembelajaran teknologi, dan studi pasar untuk memetakan potensi pengembangan di tahap selanjutnya. ***