Kemenhut Lakukan Pengurangan Luas Konsesi Toba Pulp Lestari (TPL), Ada Fragementasi Areal

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia – Kementerian Kehutanan (Kemenhut) akan melakukan rasionalisasi areal Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH) milik PT Toba Pulp Lestari (TPL) di Sumatera Utara, setelah evaluasi terbaru menemukan tingginya tingkat fragmentasi lahan di dalam konsesi perusahaan tersebut.

Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari (PHL) Kemenhut, Laksmi Wijayanti, mengatakan penataan ulang PBPH menjadi salah satu prioritas strategis Kemenhut tahun ini.

“Tujuan kami jelas, mengurangi risiko konflik, memberikan kepastian status lahan, menekan biaya sosial dan lingkungan, serta memastikan semua kegiatan di atasnya berjalan secara efisien dan berkelanjutan,” ujar Laksmi dalam keterangan resmi, Kamis (17/10).

Read also:  Bappenas dan Mitra Jepang Mulai Studi Bersama Pengembangan Green-Enabling Super Grid di Indonesia

Langkah rasionalisasi dilakukan untuk meningkatkan efektivitas dan kualitas pengelolaan hutan negara, termasuk menyelesaikan konflik tenurial dan tumpang tindih lahan yang telah berlangsung lama. Rasionalisasi juga diharapkan memastikan pemanfaatan sumber daya hutan secara optimal dan bertanggung jawab.

Evaluasi terhadap konsesi TPL menunjukkan bahwa fragmentasi lahan disebabkan oleh perubahan status kawasan hutan dan meningkatnya kegiatan non-kehutanan di sekitar area izin.

Read also:  KLH Rekomendasikan Tujuh Wilayah Proyek Pengolah Sampah Jadi Listrik

Berdasarkan hasil identifikasi tersebut, Ditjen PHL tengah menyusun kebijakan rasionalisasi untuk menata ulang batas dan luas konsesi perusahaan.

Sejak izin pertama kali diberikan pada 1992, saat masih bernama PT Inti Indorayon Utama, luas konsesi TPL telah dikurangi signifikan. Pada 2020, area konsesi telah dikurangi sekitar 37% menjadi 167.912 hektare.

“Rasionalisasi ini adalah langkah penting untuk menciptakan kepastian hukum bagi semua pihak, terutama masyarakat dan pelaku usaha itu sendiri,” imbuh Laksmi.

Read also:  Di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Indonesia pada Paris Agreement

Menanggapi tingginya perhatian publik terhadap isu kehutanan di Sumatera Utara, Kemenhut juga memperkuat kolaborasi dengan pemerintah daerah untuk meningkatkan pengawasan lapangan dan penertiban aktivitas di area konsesi. Pemerintah berkomitmen mendorong kebijakan konservasi yang lebih inklusif dan partisipatif, dengan melibatkan masyarakat lokal sebagai mitra strategis dalam menjaga kelestarian hutan. ***

TOP STORIES

MORE ARTICLES

Kemenhut Perkuat SIGAP dan DSS “Jaga Rimba” untuk Transparansi Tata Kelola Hutan

Ecobiz.asia — Kementerian Kehutanan (Kemenhut) memperkuat dua sistem digital utama, Sistem Informasi Geospasial Kehutanan (SIGAP) dan Decision Support System (DSS) Kehutanan “Jaga Rimba”, untuk...

Bappenas dan Mitra Jepang Mulai Studi Bersama Pengembangan Green-Enabling Super Grid di Indonesia

Ecobiz.asia — Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas menandatangani Pernyataan Bersama (Joint Statement) dengan Sumitomo Corporation, Kansai Electric Power Co., Ltd., dan Summit Niaga Indonesia untuk...

Perpres 109/2025: Tarif Listrik dari Sampah Tetap, PLN Wajib Beli

Ecobiz.asia — Presiden Prabowo Subianto resmi menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 109 Tahun 2025 tentang Penanganan Sampah Perkotaan Melalui Pengolahan Sampah Menjadi Energi Terbarukan...

Jelang COP30 di Brasil, Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim Tegaskan Komitmen Indonesia pada Paris Agreement

Ecobiz.asia — Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP30) akan digelar di Belem, Brasil, pada November mendatang, dan menjadi momentum penting bagi negara-negara dunia memperbarui komitmen...

Link Download Perpres Perdagangan Karbon, Peraturan Presiden No. 110 Tahun 2025 tentang NEK dan Pengendalian Emisi

Ecobiz.asia - Berikut ini adalah link download Peraturan Presiden No. 110 Tahun 2025, tentang Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon (NEK) dan Pengendalian Emisi Gas Rumah...

TOP STORIES

Kemenhut Perkuat SIGAP dan DSS “Jaga Rimba” untuk Transparansi Tata Kelola Hutan

Ecobiz.asia — Kementerian Kehutanan (Kemenhut) memperkuat dua sistem digital utama, Sistem Informasi Geospasial Kehutanan (SIGAP) dan Decision Support System (DSS) Kehutanan “Jaga Rimba”, untuk...

ICDX Dorong Perdagangan Renewable Energy Certificate Jadi Instrumen Transisi Energi Bersih

Ecobiz.asia — Direktur Utama PT Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX), Fajar Wibhiyadi, menegaskan pentingnya perdagangan Sertifikat Energi Terbarukan (Renewable Energy Certificate/REC) di bursa...

Agincourt Resources Launches 5,700-Hectare Batang Toru Conservation Initiative to Protect Tapanuli Orangutans

Ecobiz.asia — PT Agincourt Resources (PTAR), operator of the Martabe Gold Mine in North Sumatra, has announced a biodiversity conservation initiative covering about 5,700...

Agincourt Resources Umumkan Inisiatif Konservasi Batang Toru dan Perlindungan Orangutan Seluas 5.700 Hektare

Ecobiz.asia — PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola Tambang Emas Martabe di Sumatera Utara, mengumumkan komitmen konservasi keanekaragaman hayati di kawasan ekosistem Batang Toru seluas...

INPEX, Sustainacraft, Dassa and Jaga Planet Launch Feasibility Study on Nature-Based JCM in Indonesia

Ecobiz.asia — Four companies from Japan and Indonesia have signed a memorandum of understanding (MoU) to conduct a feasibility study on applying the Joint...