Ecobiz.asia – Empat perusahaan dari Indonesia dan Jepang menandatangani nota kesepahaman untuk mengembangkan studi kelayakan penerapan Joint Crediting Mechanism (JCM) berbasis Nature-based Solutions (NbS) di Indonesia.
Studi ini menandai langkah awal pengembangan proyek Wetland Restoration and Conservation (WRC) yang mendukung pengurangan emisi dan peningkatan serapan karbon lintas negara.
Kerja sama ini melibatkan INPEX Corporation dan Sustainacraft Inc. dari Jepang, serta PT Merdeka Sejahtera Persada (Dassa) dan PT Jaga Planet Indonesia dari Indonesia.
“Kolaborasi ini membuka peluang besar untuk membawa praktik terbaik internasional ke dalam mekanisme JCM,” ujar Sylviana Andhella, President Director PT Merdeka Sejahtera Persada (Dassa) dalam keteranganya, dikutip Kamis (16/10/2025).
“Kami memiliki pengalaman lebih dari satu dekade dalam desain dan implementasi proyek karbon, dan berharap studi ini dapat memperkuat integrasi Nature-based Solutions dalam sistem kredit karbon bilateral,” kata dia.
Penandatanganan dilakukan secara bersamaan di Jakarta dan Tokyo pada 12 September 2025, dengan masa studi selama enam bulan.
Inisiatif ini menjadi upaya pertama untuk mengembangkan metodologi JCM khusus bagi proyek restorasi dan konservasi lahan basah, sektor yang selama ini belum tercakup dalam mekanisme kredit karbon JCM.
Studi akan berfokus pada penyusunan metodologi yang sesuai dengan kebijakan iklim nasional, standar Monitoring, Reporting, and Verification (MRV), serta memberikan manfaat sosial dan lingkungan bagi masyarakat lokal.
Jika studi kelayakan berhasil, para pihak akan menyusun perjanjian definitif yang mencakup mekanisme pembagian manfaat, prioritas investasi, dan peluang penjualan kredit karbon di pasar internasional.
Kerja sama ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam integrasi Nature-based Solutions ke dalam skema perdagangan karbon JCM, sekaligus mendukung pencapaian target Nationally Determined Contributions (NDC) Indonesia dan Jepang di bawah Paris Agreement. ***