Indonesia Siap Teken MRA Perdagangan Karbon dengan Plan Vivo pada September

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia – Indonesia akan menandatangani Mutual Recognition Agreement (MRA dengan Plan Vivo pada September mendatang, sebagai bagian dari strategi memperkuat ekosistem perdagangan karbon sukarela nasional.

Hal ini diungkap Deputi Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Kelola Nilai Ekonomi Karbon (PPITKNEK) Kementerian Lingkungan Hidup Ary Sudijanto, , dalam Workshop Sinergi Penguatan Ekosistem Perdagangan Karbon yang berlangsung di Bali,Jumat (22/8/2025).

Menurut Ary, MRA dengan Plan Vivo akan menjadi terobosan penting, karena membuka akses kredit karbon yang dihasilkan ke pasar global.

Read also:  TruCarbon-IBM Uji Teknologi TruMRV di Proyek Karbon 45.000 Hektare

“Dalam waktu tidak terlalu lama harapannya akhir bulan atau awal bulan September kita bisa melakukan signing MRA untuk Plan Vivo,” katanya.

Sebelumnya, Indonesia telah berhasil menandatangani MRA dengan Gold Standard Foundation pada Mei lalu, sebuah kesepakatan yang memungkinkan kredit karbon yang memenuhi standar Gold Standard untuk otomatis diakui dalam sistem registri nasional SRN PPI tanpa proses verifikasi ulang.

Read also:  Sudah Kantongi 103,8 Juta Dolar AS, RI Bidik Lagi Pendanaan REDD+ GCF 80 Juta Dolar AS

Pemerintah Indonesua juga tengah mengupayakan MRA tambahan dengan standar internasional lainnya seperti Verra, guna memperkuat daya saing kredit karbon Indonesia di pasar global

Dengan adanya perjanjian ini, Ary menegaskan bahwa Indonesia semakin membuka diri terhadap standar-standar global, menyederhanakan proses registrasi, dan meningkatkan kepercayaan investor serta pembeli internasional.

Ia berharap bahwa MRA yang ditandatangani akan menciptakan efisiensi administrasi dan mempercepat arus pendanaan untuk proyek kehutanan berkelanjutan.

Read also:  Dialog dengan ART TREES, IDCTA Intip Semua Peluang Perdagangan Karbon Hutan

Penandatanganan MRA dengan Plan Vivo, seperti halnya dengan Gold Standard, diharapkan akan memperkuat integrasi kredit karbon Indonesia ke dalam mekanisme pasar sukarela internasional, sekaligus memastikan transparansi dan integritas nilai ekonomi karbon dari sektor kehutanan. ***

TOP STORIES

MORE ARTICLES

Pasok Gas Bumi untuk Kemenhan dan TNI, PGN Dukung Ketahanan Energi

Ecobiz.asia – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mempertegas komitmennya memasok gas bumi bagi Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Kerja sama tersebut...

PTBA dan UGM Kembangkan Kalium Humat dari Hilirisasi Batu Bara untuk Swasembada Pangan

Ecobiz.asia – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) bersama Universitas Gadjah Mada (UGM) meluncurkan proyek percontohan alat produksi kalium humat di Yogyakarta, Kamis (21/8/2025). Produk...

PDC Dorong Masyarakat Olah Jelantah Jadi Produk Bernilai Rupiah

Ecobiz.asia – PT Patra Drilling Contractor (PDC) meluncurkan program Mari Kelola Jelantah Kita (MALIKA) yang mengajak masyarakat mengolah minyak jelantah menjadi produk bernilai jual...

Profil Gigih Udi Atmo, Komisaris Utama PGE yang Baru

Ecobiz.asia – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) resmi menunjuk Gigih Udi Atmo sebagai Komisaris Utama menggantikan Sarman Simanjorang. Penetapan tersebut diputuskan...

TOP STORIES

Indonesia to sign carbon trading MRA with Plan Vivo in September

Ecobiz.asia – Indonesia plans to sign a Mutual Recognition Agreement (MRA) with Plan Vivo in September to strengthen its voluntary carbon trading ecosystem, a...

Kemenhut Pindahkan Badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon ke JRSCA

Ecobiz.asia – Kementerian Kehutanan (Kemenhut) memindahkan sebagian individu Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) dari Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) ke Javan Rhino Study and Conservation...

Pasok Gas Bumi untuk Kemenhan dan TNI, PGN Dukung Ketahanan Energi

Ecobiz.asia – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mempertegas komitmennya memasok gas bumi bagi Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Kerja sama tersebut...

Mempertanyakan Komitmen Perjanjian Paris Kala Emisi Global Terus Meningkat

Oleh:  Pramono Dwi Susetyo (Pernah bekerja di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) Ecobiz.asia - Pada Konferensi Para Pihak (Conference of the Parties/COP) 21 di Paris,...