Ecobiz.asia – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan komitmen pemerintah untuk mempercepat pemerataan listrik di Indonesia.
Dia mengungkap masih ada 5.700 desa dan 4.400 dusun yang belum teraliri listrik, mayoritas di pedalaman dan pulau kecil.
“Ini investasi besar untuk keadilan energi. Saya tidak ingin ada lagi anak-anak yang mengalami sekolah tanpa listrik seperti saya dulu,” kata Bahlil dalam Energi dan Mineral Festival 2025 di Jakarta, Rabu (30/7/2025).
Bahlil menilai ketersediaan listrik menjadi syarat utama pendidikan di era digital. “Di desa itu setiap desa punya sekolah. Kalau listrik tidak ada, bagaimana bicara edukasi digital?” ujarnya.
Ia menyebut inisiatif percepatan elektrifikasi ini selaras dengan arahan Presiden Prabowo Subianto dan tertuang dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2025–2034. RUPTL menargetkan tambahan kapasitas pembangkit 69,5 GW, di mana 76% berasal dari Energi Baru Terbarukan (EBT) dan storage 10,3 GW yang ideal untuk menjangkau daerah terpencil.
Selain itu, 67% proyek prioritas hilirisasi dan ketahanan energi akan dipusatkan di luar Jawa guna mempercepat pemerataan pembangunan. Bahlil juga menggandeng Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi untuk memastikan listrik mendukung transformasi digital di sekolah-sekolah desa.
“Cukuplah saya yang merasakan sekolah tanpa listrik. Tugas saya sekarang memastikan itu tidak terjadi lagi,” tegasnya. ***