Ecobiz.asia – Persatuan Insinyur Indonesia (PII) dan Center for Technology & Innovation Studies (CTIS) menandatangani Naskah Kerjasama (Memorandum of Understanding/MOU) untuk penguatan sumber daya manusia dan kajian bersama mengembangkan Industri Semi Konduktor dan Sel Surya dari hulu ke hilir di Indonesia.
Penandatanganan MOU dilakukan antara Ketua Umum PII, Dr. Ir. Danis Sumadilaga dan Ketua CTIS, Dr. Ir. Wendy Aritenang, disaksikan Pembina CTIS Prof. Indroyono Soesilo dan Co-CEO Indonesia Solar Energy Research Center (ISEREC), Professor Michael Goutama, di Jakarta, Jumat, 15 November 2024.
Dalam kesempatan itu, Danis Sumadilaga, menjelaskan pada KTT G-20 di Bali, November 2022 lalu, PII telah merintis pembentukan Kelompok Engineering 20, atau E-20. Salah satu implementasi E-20 adalah pembangunan Industri Semikonduktor dan Sel Surya di Indonesia dengan pendekatan “End To End”, atau “Hulu – Hilir.
Memanfaatkan rencana ekspor 1000 Mega Watt listrik tenaga surya dari wilayah Kepulauan Riau ke Singapura, maka kerja sama E-20 diimplementasikan. Rencana Ekspor tersebut membuat industri panel surya di dalam negeri bergairah dan produksi panel surya, yang saat ini baru mencapai 500 MegaWatt, segera melonjak menjadi 11 GigaWatt, atau 11000 MegaWatt.
Guna meningkatkan sumberdaya manusia yang akan menangani industri sel surya dan semikonduktor ini, PII menjalin kerjasama dengan Solar Energy Research Insitute of Singapore (SERIS), yang merupakan bagian dari National University of Singapore (NUS), dan bersama membentuk lembaga Indonesia Solar Energy Research Center (ISEREC).
Baca juga: PGE Tekankan Peran Panas Bumi Sebagai Katalisator Utama Transisi Energi dan Solusi Krisis Iklim
PII kemudian menggalang kerja sama dengan berbagai universitas dan lembaga riset di tanah air, salah satunya adalah dengan CTIS.
Dewan Pembina CTIS, Professor Indroyono Soesilo, dalam kesempatan itu menyambut baik kerja sama PII – CTIS. “CTIS memiliki pakar-pakar senior yang dapat menyumbangkan pengalaman mereka demi terwujudnya industri semionduktor dan sel surya kelas Dunia, yang siap masuk dalam rantai pasok industri dunia.
***