MORE ARTICLES

Menteri LH Mau Tertibkan Industri Pengguna Batubara di Jabodetabek, Jadi Sumber Polusi Udara

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia – Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengatakan Kementerian Lingkungan Hidup akan menertibkan industri yang masih menggunakan boiler dengan bahan bakar batu bara untuk menekan polusi udara di Jabodetabek dan sekitarnya.

Bila ada industri pengguna boiler tidak patuh pada aturan, Menteri Hanif mengatakan akan menyetop industri tersebut.

“Dalam waktu segera kami akan menertibkan boiler-boiler yang menggunakan batu bara. Terdata di kami ada 360-an. Itu harus kita setop kegiatannya, bila mana tidak mengikuti asas dari kepatutan dari polutan yang dikeluarkan,” kata Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq usai aksi bersih sungai di Jakarta, Jumat, 1 November 2024.

Baca juga: LindungiHutan Luncurkan POLUTREE, Program Pengurangan Emisi Karbon dan Polusi Udara

Dia menjelaskan sebagai langkah awal, unsur penegakan hukum dari Kementerian LH akan melakukan pemeriksaan ketaatan oleh industri. Jika terbukti tidak taat, maka pihaknya akan memberikan sanksi administrasi sebagai peringatan pertama dan ketika masih melanggar maka akan ditindaklanjuti lebih lanjut.

Langkah tegas diambil karena hasil pembakaran batu bara menyumbang hampir 14-16 persen dari udara kotor di Jakarta.Untuk mencegah polusi udara, KLH juga akan mengambil tindakan tegas terhadap aktivitas pembakaran sampah secara terbuka.

Pada kesempatan itu, Menteri Hanif dan Wakil Menteri LH Diaz Faisal Malik terjun langsung melakukan Aksi Bersih Sungai di Sungai Cipinang, belakang Kantor KLH. 

Menteri Hanif mengajak semua pihak untuk meningkatkan lagi kebersamaan, khususnya dalam menangani persoalan lingkungan di Jakarta. Jakarta dengan 11,4 juta penduduknya, diungkapkan Menteri LH Hanif merupakan kota dengan beban lingkungan yang cukup berat.

Baca juga: Cemari Udara Jabodetabek, KLHK Segel 11 Industri Peleburan Logam dan Pengelola Limbah B3

“Dari tiga indikator IKLH Jakarta yaitu indeks kualitas air, indeks kualitas udara, dan indeks tutupan lahan, ketiganya sangat memprihatinkan. Kita harus mampu memperkuat ketahanan Jakarta pada aspek lingkungannya,” ujarnya.

Lebih lanjut, Menteri Hanif bersama jajarannya juga akan segera mengambil langkah penegakan hukum terkait kondisi ini, bahkan kalau perlu diambil proses pidana.

Read also:  Investigasi Longsor di Cirebon, Kementerian ESDM Terjunkan Inspektur Tambang

“Kami tidak akan mundur. Ini untuk memberikan perhatian kepada khalayak, kita di KLH sangat sungguh-sungguh menjaga Indonesia, karena kita di Jakarta jadi kita akan selesaikan Jakarta dulu,” ucapnya. ***

TOP STORIES

MORE ARTICLES

PLN Nusantara Power Ambil Alih Penuh PLTMG Nias, Perkuat Keandalan Listrik di Kepulauan

Ecobiz.asia — PLN Nusantara Power (PLN NP) resmi mengambil alih penuh pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Nias berkapasitas 25 megawatt (MW), mempertegas...

Belajar dari Brasil, Bahlil Mau Tebu di Merauke Jadi Ethanol Saja

Ecobiz.asia — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengusulkan optimalisasi perkebunan tebu di Merauke untuk bahan baku ethanol. Inspirasi datang dari model...

Pertamina Siap Impor Minyak Mentah dari AS, Tunggu Payung Regulasi Pemerintah

Ecobiz.asia — PT Pertamina (Persero) menyatakan siap mengimpor minyak mentah dan LPG dari Amerika Serikat guna memperkuat pasokan kilang dalam negeri. Namun, rencana ini...

Indonesia Finalisasi Second NDC, Emisi Karbon Harus Turun 60 Persen hingga 2035

Ecobiz.asia — Pemerintah Indonesia tengah merampungkan dokumen Second Nationally Determined Contribution (Second NDC), yang akan menjadi arah kebijakan iklim nasional untuk periode 2031–2035. Dokumen ini...

Produksi Ethanol Nasional Terancam Imbas Kesepakatan Tarif Indonesia-AS, Implementasi E5 di Ujung Tanduk

Ecobiz.asia - Kesepakatan perdagangan antara Indonesia-Amerika Serikat yang diumumkan Presiden Donald Trump mengancam produksi ethanol di tanah air. Kesepakatan tersebut membebaskan bea masuk ethanol asal AS...