MORE ARTICLES

Kementerian ESDM Sebut CCS Solusi Reduksi Emisi Karbon di Industri Semen, Baja, dan Petrokimia 

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia – Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Strategi Percepatan Penerapan Energi Transisi dan Pengembangan Infrastruktur Energi Ego Syahrial menyatakan teknologi Carbon Capture Storage (CCS) dan Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) penting untuk mengurangi emisi dari industri yang sulit dikurangi, seperti produksi semen, baja dan petrokimia.

“CCS/CCUS juga menawarkan pilihan untuk menggunakan bahan bakar fosil dengan tetap hemat biaya, dan menyediakan energi rendah karbon, seperti blue ammoniac, blue hydrogen, dan synthetic fuel production,” ujar Ego saat pembukaan International & Indonesia CCS Forum 2024 di Jakarta, Rabu, 31 Juli 2024.

Ego menjelaskan bahwa Kementerian ESDM telah menerbitkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 2 Tahun 2023 tentang CCS/CCUS pada kegiatan usaha hulu migas. 

Baca juga: AS Sebut Indonesia Golden Place Proyek CCS, Kementerian ESDM Lakukan Inventarisasi Potensi

Ego pun optimis bahwa Indonesia dapat menjadi CCS Hub dengan adanya beberapa projek CCS dengan kapasitas penyimpanan yang sangat besar.

“Indonesia memiliki potensi kapasitas penyimpanan yang sangat besar, sekitar 4,85 giga ton CO2 di reservoir minyak dan gas dan sekitar 572 giga ton di akuifer garam. Dua cekungan populer di CCS yaitu cekungan Sunda Asri dengan kapasitas 6 giga ton dan cekungan Bintuni Tangguh dan Jawa Timur Selatan,” jelas Ego.

Lebih lanjut Ego menyampaikan bahwa Indonesia saat ini memiliki total sekitar 15 proyek potensial CCS/CCUS dengan target rata-rata onstream pada tahun 2030. 

Sebagai contoh, proyek Cekungan Sunda Asri, di mana Pertamina dan Exxon telah menandatangani perjanjian dan akan menginjeksi CCS karbon lintas batas ke dalam proyek Saline aquifer. Kemudian proyek CCUS Tangguh, CCS Abadi, dan CCS Sakakemang yang telah mendapatkan persetujuan Plan of Development (POD).

“Proyek CCUS lainnya yang terutama untuk EOR telah memulai uji coba injeksi di beberapa ladang seperti Sukowati dan Jatibarang yang dijalankan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pertamina,” imbuh Ego.

Ego menegaskan potensi penyimpanan ini akan memperkuat peran CCS di Indonesia untuk memberikan dukungan pengurangan emisi, tidak hanya untuk minyak dan gas, industri dalam negeri, tetapi juga dapat mendukung dekarbonisasi di kawasan melalui CO2 lintas batas. Hal ini terutama karena Indonesia juga mempunyai proyek CCS/CCUS lain yang potensial, seperti CCS untuk diproduksi Blue Amoniac dan juga CCS/CCUS Hub.

Read also:  Pajak Karbon Dinilai Bisa Bikin Perdagangan Karbon Nasional Menggeliat

Baca juga: Jadi Inisiatif Dekarbonisasi, Menko Luhut Sebut Indonesia Serius Implementasi Teknologi CCS

Ego berpesan meskipun konsep CCS sering dikaitkan dengan infrastruktur kompleks yang dirancang untuk memerangkap dan menyimpan karbon dioksida di bawah tanah, namun Pemerintah Indonesia terbuka terhadap pendekatan yang lebih mudah diakses dan berpotensi memberikan dampak positif.

“Mudah-mudahan, dengan menggabungkan kemajuan teknologi dengan solusi berbasis alam dan integrasi proses industri, kita dapat mencapai pengurangan karbon secara signifikan dan membangun masa depan yang lebih berkelanjutan dalam mencapai Net Zero Emission,” pungkas Ego. ***

TOP STORIES

MORE ARTICLES

Dorong Investasi Energi Hijau, Menko Airlangga Ajak Temasek Perluas Portofolio di Indonesia

Menko Airlangga juga menekankan pentingnya kolaborasi lebih lanjut dalam pengembangan energi hijau. Ia mendukung proyek Temasek melalui Sembcorp Urban yang pada awal 2025 memulai pembangunan kawasan industri hijau di Jawa Barat, Tanjung Sauh, dan Tembesi, Batam.

BRIN Gandeng Universitas Waseda Jepang Kembangkan Basis Data Jejak Karbon

Ecobiz.asia - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggandeng Universitas Waseda Jepang untuk mengembangkan basis data jejak karbon guna memperkuat kebijakan mitigasi perubahan iklim...

KLH/BPLH Segel PT Xin Yuan Steel Indonesia karena Cemari Udara dan Timbun Limbah Ilegal

Ecobiz.asia — Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) menyegel dan menghentikan operasional tungku pembakaran milik PT Xin Yuan Steel Indonesia di Balaraja, Kabupaten...

PLN Nusantara Power Ambil Alih Penuh PLTMG Nias, Perkuat Keandalan Listrik di Kepulauan

Ecobiz.asia — PLN Nusantara Power (PLN NP) resmi mengambil alih penuh pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Nias berkapasitas 25 megawatt (MW), mempertegas...

Belajar dari Brasil, Bahlil Mau Tebu di Merauke Jadi Ethanol Saja

Ecobiz.asia — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengusulkan optimalisasi perkebunan tebu di Merauke untuk bahan baku ethanol. Inspirasi datang dari model...