Ecobiz.asia — Kilang Pertamina Internasional (KPI) mencatat realisasi program dekarbonisasi sebesar 390 ribu metrik ton CO₂e hingga Oktober 2025, atau 105 persen dari target tahunan sebesar 370 ribu metrik ton CO₂e. Capaian ini diperoleh melalui serangkaian program efisiensi energi dan inovasi teknologi di seluruh kilang.
Pjs. Corporate Secretary KPI Milla Suciyani mengatakan pencapaian tersebut menunjukkan konsistensi perusahaan dalam menjalankan strategi dekarbonisasi, terutama untuk pengurangan emisi lingkup 1 yang bersumber dari aktivitas operasional kilang.
“Capaian ini bukan sekadar angka, tetapi bukti bahwa inovasi dan efisiensi pemakaian energi berjalan efektif dan terukur. Kami menjadikan dekarbonisasi sebagai strategi jangka panjang, bukan sekadar proyek,” kata Milla, Selasa (18/11/2025).
KPI menerapkan beberapa langkah utama untuk menekan emisi, antara lain efisiensi energi, penerapan teknologi rendah karbon di unit operasi, serta modifikasi peralatan kilang agar lebih hemat energi.
Salah satu teknologi yang diadopsi adalah Flare Gas Recovery System (FGRS), yang memanfaatkan kembali gas sisa yang sebelumnya dibakar, sehingga menurunkan emisi dari proses flaring.
Program dekarbonisasi juga diperkuat dengan pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di sejumlah kilang, yakni Balikpapan, Dumai, Plaju, Cilacap, dan Balongan, dengan total kapasitas 12,37 MWp. Pemakaian PLTS menurunkan emisi lebih dari 3.500 ton CO₂e per tahun sekaligus mengurangi beban energi operasional.
“Pemanfaatan PLTS bukan hanya solusi teknis, tetapi bentuk komitmen terhadap penggunaan energi bersih dan berkelanjutan,” ujar Milla.
Selain PLTS, KPI juga memperluas penggunaan gas bumi sebagai bahan bakar alternatif untuk menggantikan refinery fuel oil. Pemakaian gas dinilai sejalan dengan upaya perusahaan menurunkan intensitas karbon dan mendorong operasional yang lebih ramah lingkungan.
Dengan capaian hingga Oktober, KPI optimistis target dekarbonisasi 2025 dapat melampaui ekspektasi. “Peta jalan dekarbonisasi sudah ditetapkan. Upaya ini kami selaraskan dengan penguatan ketahanan energi nasional,” kata Milla. ***




