PLN Sambut Penetapan SNI FABA, Dorong Pemanfaatan Limbah PLTU untuk Pertanian Berkelanjutan

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia – PT PLN (Persero) menyambut positif langkah Badan Standardisasi Nasional (BSN) menetapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 9387:2025 tentang pemanfaatan Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) — abu sisa pembakaran Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) — sebagai pembenah tanah dan bahan baku pupuk.

Penetapan SNI tersebut dinilai menjadi tonggak penting dalam mendorong pengelolaan limbah menjadi sumber daya bernilai ekonomi bagi sektor pertanian dan lingkungan berkelanjutan.

Deputi Bidang Pengembangan Standar BSN Hendro Kusumo mengatakan, standar yang ditetapkan pada 2 Oktober 2025 itu memberikan kepastian hukum dan teknis bagi pihak-pihak yang ingin mengelola serta memanfaatkan FABA di Indonesia.

Read also:  AMMAN Penuhi Seluruh Kriteria The Copper Mark, Standar Global Produksi Tembaga Berkelanjutan

“SNI ini menjadi pedoman untuk memastikan FABA dimanfaatkan secara aman, baik sebagai pembenah tanah maupun bahan baku pupuk,” ujarnya dikutip Selasa (11/11/2025).

Menurut Hendro, SNI tersebut juga menjamin konsistensi mutu produk FABA, keamanan lingkungan dan konsumen, sekaligus mendorong ekonomi sirkular, inovasi industri, dan kepastian regulasi.

“Dengan standar ini, produk turunan FABA akan lebih terpercaya dan bernilai tambah,” katanya.

Read also:  PLTS Baru 4,7 MWp CDI Group Turunkan Emisi hingga 5.086 ton CO₂e per Tahun

Direktur Manajemen Pembangkitan PLN Rizal Calvary Marimbo menyatakan, SNI FABA menjadi pendorong penting transformasi pengelolaan limbah pembangkit menjadi aset produktif yang mendukung pertanian dan ekonomi lokal.

“SNI ini memberi pedoman jelas agar FABA tidak lagi dianggap limbah, melainkan sumber daya bernilai ekonomi dan sosial,” ujarnya.

Rizal menjelaskan, PLN telah mengembangkan berbagai inovasi pemanfaatan FABA, seperti untuk pengerasan jalan, bahan bangunan, pembenah tanah, serta media tanam dalam program pertanian produktif. Dari 47 PLTU yang beroperasi di Indonesia, terdapat potensi lebih dari 1,2 juta ton FABA per tahun yang dapat diolah menjadi produk bernilai ekonomi.

Read also:  Pemanfaatan Limbah Sawit, PGN Mulai Bangun Titik Injeksi Biomethane di Pagardewa

“Di sejumlah lokasi uji coba seperti PLTU Labuan, Bengkayang, Pacitan, dan Air Anyir, FABA terbukti mampu meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan masyarakat,” kata Rizal.

Ia menegaskan, penerapan SNI akan memastikan seluruh pemanfaatan FABA memenuhi standar keselamatan, mutu, dan keberlanjutan.

“Dengan standar ini, FABA bukan lagi masalah, melainkan solusi bagi pertanian produktif dan ekonomi hijau,” pungkasnya. ***

TOP STORIES

MORE ARTICLES

Mubadala Energy–PLN EPI Sepakati Pemanfaatan Gas Andaman untuk Perkuat Transisi Energi Nasional

Ecobiz.asia — Mubadala Energy dan PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) menandatangani Heads of Agreement (HoA) untuk pemanfaatan gas dari Laut Andaman sebagai...

Biodiversity Action Plan Jadi Strategi PHE Menjaga Alam dan Ketahanan Operasi Migas

Ecobiz.asia — PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina meningkatkan komitmennya dalam menjaga keanekaragaman hayati di seluruh wilayah operasinya, termasuk area sensitif...

PLTS Baru 4,7 MWp CDI Group Turunkan Emisi hingga 5.086 ton CO₂e per Tahun

Ecobiz.asia — PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDI Group) melalui anak usahanya, PT Krakatau Chandra Energi (KCE), mulai mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)...

AMMAN Penuhi Seluruh Kriteria The Copper Mark, Standar Global Produksi Tembaga Berkelanjutan

Ecobiz.asia — PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), unit usaha PT Amman Mineral Internasional Tbk, dinyatakan memenuhi seluruh indikator sertifikasi internasional The Copper Mark...

BEI Luncurkan Website IDX Sustainability, Perkuat Transparansi Pasar Modal Berkelanjutan

Ecobiz.asia — Bursa Efek Indonesia (BEI) meluncurkan website IDX Sustainability, platform terpusat yang menyajikan informasi Environmental, Social, and Governance (ESG) untuk emiten dan investor,...

TOP STORIES

Indonesia Sets Two Issuance Workflows for Forest Carbon Credits, Ensures Project Integrity

Ecobiz.asia — Indonesia’s Ministry of Forestry has confirmed that forest carbon credits can now be issued through two distinct issuance workflows: the national Greenhouse...

Ada Dua Jalur Penerbitan Kredit Karbon Kehutanan, Kemenhut Pastikan Integritas Proyek

Ecobiz.asia — Kementerian Kehutanan (Kemenhut) menegaskan bahwa penerbitan kredit karbon di sektor kehutanan kini dapat dilakukan melalui dua mekanisme: Sistem Perdagangan Emisi Gas Rumah...

Revisi UU Kehutanan: Menjawab Tantangan Reforma Agraria

Oleh: Pramono Dwi Susetyo (Pernah bekerja di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) Ecobiz.asia - Pada Rabu (24/9/2025), DPR RI menerima aspirasi Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA)...

Indonesia Links Carbon Finance to Forest Recovery Plan in Push to Curb Flood Risks

Ecobiz.asia – Indonesia’s Forestry Ministry said on Friday it is accelerating forest and land rehabilitation efforts, partly by tapping voluntary carbon markets, as severe...

Mubadala Energy–PLN EPI Sepakati Pemanfaatan Gas Andaman untuk Perkuat Transisi Energi Nasional

Ecobiz.asia — Mubadala Energy dan PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) menandatangani Heads of Agreement (HoA) untuk pemanfaatan gas dari Laut Andaman sebagai...