Ecobiz.asia – Xurya, pionir skema sewa Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) tanpa biaya awal di Indonesia, resmi memperluas bisnisnya ke sektor PLTS off-grid untuk segmen komersial dan industri (C&I) serta proyek Independent Power Producer (IPP).
Ekspansi ini diharapkan memperkuat peran Xurya dalam mendukung swasembada energi dan transisi energi bersih di Indonesia.
Managing Director Xurya, Eka Himawan, mengatakan langkah ini sejalan dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2035 yang menargetkan kapasitas listrik energi terbarukan mencapai 38 gigawatt (GW) pada 2035, dengan energi surya sebagai kontributor utama.
“Keputusan ini bukan sekadar langkah bisnis, tetapi lompatan besar dalam misi kami menghadirkan energi bersih yang terjangkau bagi semua,” ujarnya, Rabu (1/10/2025).
Eka menambahkan, momentum pertumbuhan segmen IPP semakin kuat, baik untuk mendukung kebutuhan PLN maupun kawasan industri. “Xurya siap bergotong royong dengan seluruh pemangku kepentingan dalam berkontribusi kepada program swasembada energi nasional,” katanya.
Director of Technology Xurya, Edwin Widjonarko, menjelaskan perusahaan telah menyiapkan ekspansi ini sejak beberapa tahun terakhir dengan membangun keahlian di bidang penyimpanan energi, memperluas kemitraan teknologi, serta menguji coba berbagai pendekatan operasional di proyek off-grid.
“Beberapa proyek yang sudah berjalan memberi kami pengalaman langsung untuk menyempurnakan strategi dan mempersiapkan diri menghadapi proyek IPP berskala lebih besar,” ungkap Edwin.
Xurya menggandeng konsultan global untuk studi kesiapan institusi dan kajian pasar proyek PLTS off-grid dan IPP, dengan dukungan Australian Development Investments (ADI) melalui Technical Assistance Facility. ***