Ecobiz.asia – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia terhadap Perjanjian Paris dalam pidatonya di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-80.
Indonesia, kata Prabowo, menargetkan pencapaian emisi nol bersih pada 2060 atau lebih cepat, disertai langkah strategis berupa reforestasi hutan terdegradasi dan percepatan transisi ke energi terbarukan.
Prabowo menyatakan Indonesia berencana merehabilitasi lebih dari 12 juta hektare hutan terdegradasi. Langkah ini diharapkan dapat menyerap emisi karbon, memulihkan keanekaragaman hayati, sekaligus menciptakan lapangan kerja hijau bagi masyarakat lokal.
“Kami memiliki rencana untuk melakukan reforestasi lebih dari 12 juta hektare hutan terdegradasi dan memberdayakan masyarakat lokal dengan pekerjaan hijau berkualitas,” ujarnya, di New York, Selasa (23/9/2025)
Selain itu, Indonesia juga akan mengalihkan sebagian besar tambahan kapasitas pembangkit listrik baru ke energi terbarukan mulai tahun depan.
Prabowo menegaskan peralihan dari energi fosil ke energi bersih seperti surya, angin, dan panas bumi merupakan pilar penting untuk ketahanan energi nasional sekaligus kontribusi terhadap upaya mitigasi perubahan iklim global.
Prabowo menutup pidatonya dengan menekankan tujuan pembangunan berkelanjutan Indonesia yang tidak hanya fokus pada pengurangan emisi, tetapi juga memastikan kesejahteraan rakyat.
“Tujuan kami jelas, untuk mengangkat semua warga negara keluar dari kemiskinan dan menjadikan Indonesia pusat solusi ketahanan pangan, energi, dan air,” katanya.***