Kemenhut Kembangkan Coll-Tapak, Mitigasi Bencana Hidrometeorologi Kehutanan

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia – Kementerian Kehutanan (Kemenhut) meluncurkan platform Kolaborasi Pengembangan Mitigasi dan Adaptasi Bencana Hidrometeorologi Kehutanan di Tapak (Coll-Tapak) sebagai upaya membangun sistem mitigasi bencana yang terintegrasi dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan.

Kepala Pusat Pengembangan Mitigasi dan Adaptasi Bencana Hidrometeorologi Kehutanan (Pusbang Mitigasi) Wening Sri Wulandari mengatakan Coll-Tapak dirancang sebagai forum terbuka yang menggabungkan peran masyarakat lokal, pemerintah daerah, unit pelaksana teknis (UPT), perguruan tinggi, hingga sektor swasta.

Read also:  Pemanfaatan Panas Bumi Tak Cukup Modal Teknik, Aspek Sosial Jadi Penentu

“Coll-Tapak terbuka untuk semua pihak, baik institusi, organisasi, maupun individu yang bergerak di bidang mitigasi dan adaptasi bencana hidrometeorologi kehutanan,” ujar Wening dalam peluncuran Coll-Tapak di Jakarta, Senin (4/8/2025).

Coll-Tapak dibangun di lima region. Pada regional Sumatera di Provinsi Riau, regional Jawa-Bali di Provinsi Jawa Barat, regional Nusa Tenggara dan Maluku di Provinsi NTT, regional Sulawesi dan Kalimantan di Sulsel, dan regional Papua di Provinsi Papua.

Read also:  Capaian Contingent Resource Tembus 151 Persen, SKK Migas Sebut Potensi Nasional Masih Besar

Menurut Wening, platform ini akan menjadi wadah sinergi lintas sektor untuk memperkuat koordinasi, meningkatkan kesadaran, dan membangun sistem pengelolaan risiko berbasis data.

“Dalam jangka pendek, kami ingin menggugah kesadaran pentingnya aksi integratif. Jangka menengah, manfaatnya diharapkan semakin dirasakan, dan dalam jangka panjang sistem mitigasi yang tangguh bisa terbangun,” ujarnya.

Coll-Tapak juga akan dilengkapi sekretariat teknis di setiap wilayah guna memastikan pelaksanaan program berjalan efektif. Inisiatif ini diharapkan menjadi model pengelolaan risiko bencana yang responsif, partisipatif, dan berbasis sains di sektor kehutanan. ***

TOP STORIES

MORE ARTICLES

Pertamina Drilling Tawarkan Green Project Pemanfaatan Flare Gas untuk Drilling Optimization

Ecobiz.asia – PT Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling) memperkenalkan Green Drilling Project yang memanfaatkan flare gas sebagai sumber energi alternatif untuk operasional rig...

TSE Group Resmikan Pembangkit Listrik Biogas dan Biometana Pertama di Papua, Manfaatkan Limbah Sawit

Ecobiz.asia – Tunas Sawa Erma (TSE) Group meresmikan fasilitas energi terbarukan berbasis limbah kelapa sawit pertama di Papua Selatan. Dua fasilitas yang dioperasikan melalui anak...

Genjot Ekspor, Integra Intip Peluang dari Tarif Baru AS

Ecobiz.asia – PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) melihat peluang besar dari kebijakan tarif baru Amerika Serikat yang menetapkan tarif resiprokal untuk produk Indonesia sebesar...

Lampaui Target, MedcoEnergi Catat Penurunan Emisi 1,5 Juta Ton CO2e Lebih Cepat

Ecobiz.asia – PT Medco Energi Internasional Tbk (MedcoEnergi) mencatat penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) Scope 1 dan 2 lebih dari 1,5 juta ton...

PGN Genjot Pemanfaatan Gas Bumi untuk Dukung Swasembada Energi dan Transisi Bersih

Ecobiz.asia – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menyiapkan strategi agresif untuk meningkatkan pemanfaatan gas bumi sebagai energi prioritas dalam mendukung target bauran energi...

TOP STORIES

Perdagangan Karbon Menguat di Juli 2025, Nilai Transaksi Naik Enam Kali Lipat

Ecobiz.asia - Berikut ini adalah laporan bulanan perdagangan karbon di Bursa Karbon Indonesia per Juli 2025. IDXCarbon melaporkan volume perdagangan mencapai 35 ton CO₂...

Pertamina Drilling Tawarkan Green Project Pemanfaatan Flare Gas untuk Drilling Optimization

Ecobiz.asia – PT Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling) memperkenalkan Green Drilling Project yang memanfaatkan flare gas sebagai sumber energi alternatif untuk operasional rig...

TSE Group Resmikan Pembangkit Listrik Biogas dan Biometana Pertama di Papua, Manfaatkan Limbah Sawit

Ecobiz.asia – Tunas Sawa Erma (TSE) Group meresmikan fasilitas energi terbarukan berbasis limbah kelapa sawit pertama di Papua Selatan. Dua fasilitas yang dioperasikan melalui anak...

OJK Catat 166 Pengguna Jasa Bursa Karbon, Volume Transaksi 1,59 Juta Ton CO2

Ecobiz.asia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, Bursa Karbon Indonesia menunjukkan perkembangan yang pesat sejak diluncurkan pada 26 September 2023. Hingga 31 Juli 2025,...

Genjot Ekspor, Integra Intip Peluang dari Tarif Baru AS

Ecobiz.asia – PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) melihat peluang besar dari kebijakan tarif baru Amerika Serikat yang menetapkan tarif resiprokal untuk produk Indonesia sebesar...