Proyek LNG Abadi Masuki Tahap FEED, Perkuat Jalan Indonesia Menuju Net Zero

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia – INPEX Corporation melalui anak perusahaannya, INPEX Masela Ltd., resmi memulai tahap Front-End Engineering and Design (FEED) untuk Proyek LNG Abadi di Blok Masela, yang ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional.

Proyek ini dinilai krusial dalam mendukung pencapaian target net zero emisi Indonesia pada 2060, sekaligus memperkuat ketahanan energi domestik dan regional.

“Pelaksanaan FEED menjadi langkah penting bagi ekspansi bisnis gas alam dan LNG, sekaligus mendukung komitmen pengurangan emisi sesuai INPEX Vision 2035,” tulis INPEX dalam pernyataan resminya, Senin (4/8/2025).

Read also:  Kemenperin dan PT IMIP Buka Kelas Beasiswa untuk Cetak SDM Hilirisasi Industri

Tahap FEED mencakup perancangan fasilitas produksi hidrokarbon dari Lapangan Gas Abadi serta Pabrik LNG Darat (OLNG). Pekerjaan ini terbagi dalam empat paket utama: OLNG, Floating Production Storage and Offloading (FPSO), Subsea Umbilicals, Risers and Flowlines (SURF), dan Gas Export Pipeline (GEP).

Metode “dual FEED” diterapkan pada paket FPSO dan OLNG untuk mendorong tender kompetitif, di mana konsorsium pemenang akan melanjutkan ke tahap Engineering, Procurement, and Construction (EPC).

Read also:  Hitachi Energy Dorong Listrik Bersih di Wilayah 3T Lewat Teknologi Microgrid dan BESS

Proyek LNG Abadi ditargetkan memproduksi 9,5 juta ton LNG per tahun—setara lebih dari 10 persen impor LNG Jepang—serta memasok gas pipa lokal dan kondensat hingga 35 ribu barel per hari. Proyek ini juga mengintegrasikan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.

Selain memperkuat ketahanan energi di Indonesia, Jepang, dan Asia, proyek ini diproyeksikan memberi dampak ekonomi signifikan di wilayah timur Indonesia.

Read also:  PLN Genjot Listrik Desa (Lisdes) di Papua, 4.310 Titik Jadi Target

Proyek LNG Abadi beroperasi di bawah skema Production Sharing Contract hingga 2055, dengan kepemilikan INPEX Masela (65 persen/operator), PT Pertamina Hulu Energi Masela (20 persen), dan PETRONAS Masela Sdn. Bhd. (15 persen). ***

TOP STORIES

MORE ARTICLES

Pertamina Drilling Tawarkan Green Project Pemanfaatan Flare Gas untuk Drilling Optimization

Ecobiz.asia – PT Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling) memperkenalkan Green Drilling Project yang memanfaatkan flare gas sebagai sumber energi alternatif untuk operasional rig...

TSE Group Resmikan Pembangkit Listrik Biogas dan Biometana Pertama di Papua, Manfaatkan Limbah Sawit

Ecobiz.asia – Tunas Sawa Erma (TSE) Group meresmikan fasilitas energi terbarukan berbasis limbah kelapa sawit pertama di Papua Selatan. Dua fasilitas yang dioperasikan melalui anak...

Genjot Ekspor, Integra Intip Peluang dari Tarif Baru AS

Ecobiz.asia – PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) melihat peluang besar dari kebijakan tarif baru Amerika Serikat yang menetapkan tarif resiprokal untuk produk Indonesia sebesar...

Lampaui Target, MedcoEnergi Catat Penurunan Emisi 1,5 Juta Ton CO2e Lebih Cepat

Ecobiz.asia – PT Medco Energi Internasional Tbk (MedcoEnergi) mencatat penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) Scope 1 dan 2 lebih dari 1,5 juta ton...

PGN Genjot Pemanfaatan Gas Bumi untuk Dukung Swasembada Energi dan Transisi Bersih

Ecobiz.asia – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menyiapkan strategi agresif untuk meningkatkan pemanfaatan gas bumi sebagai energi prioritas dalam mendukung target bauran energi...

TOP STORIES

Perdagangan Karbon Menguat di Juli 2025, Nilai Transaksi Naik Enam Kali Lipat

Ecobiz.asia - Berikut ini adalah laporan bulanan perdagangan karbon di Bursa Karbon Indonesia per Juli 2025. IDXCarbon melaporkan volume perdagangan mencapai 35 ton CO₂...

Pertamina Drilling Tawarkan Green Project Pemanfaatan Flare Gas untuk Drilling Optimization

Ecobiz.asia – PT Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling) memperkenalkan Green Drilling Project yang memanfaatkan flare gas sebagai sumber energi alternatif untuk operasional rig...

TSE Group Resmikan Pembangkit Listrik Biogas dan Biometana Pertama di Papua, Manfaatkan Limbah Sawit

Ecobiz.asia – Tunas Sawa Erma (TSE) Group meresmikan fasilitas energi terbarukan berbasis limbah kelapa sawit pertama di Papua Selatan. Dua fasilitas yang dioperasikan melalui anak...

OJK Catat 166 Pengguna Jasa Bursa Karbon, Volume Transaksi 1,59 Juta Ton CO2

Ecobiz.asia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, Bursa Karbon Indonesia menunjukkan perkembangan yang pesat sejak diluncurkan pada 26 September 2023. Hingga 31 Juli 2025,...

Genjot Ekspor, Integra Intip Peluang dari Tarif Baru AS

Ecobiz.asia – PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) melihat peluang besar dari kebijakan tarif baru Amerika Serikat yang menetapkan tarif resiprokal untuk produk Indonesia sebesar...