MORE ARTICLES

Bidik Peningkatan Pendapatan, Patra Drilling Contractor Fokus Pengembangan Energi Bersih

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia – PT Patra Drilling Contractor (PDC) menargetkan pendapatan di atas Rp 3 triliun di tahun 2025. target ini lebih tinggi dibandingkan pendapatan (unaudited) di tahun 2024 yang mencapai Rp2,88 triliun.

Selain mengoptimalkan beberapa lini bisnis andalan, Direktur Utama Patra Drilling Contractor Faried Iskandar mengungkapkan, PDC telah menerapkan strategi agar mampu mencapai target tersebut di tahun 2025.

“PDC akan mencari market baru di luar Pertamina Group, diawali dengan mengikuti tender sejumlah perusahaan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), seperti Medco Energy, BP (British Petroleum), Petrochina,” jelas Faried dikutip Jumat (21/3/2025).

Baca juga: Patra Drilling Contractor Tanam 1.000 Pohon Mangrove di Pesisir Utara Jakarta, Libatkan Masyarakat Setempat

Menurutnya, bekerja di luar Pertamina Group akan menjadi salah satu bentuk diversifikasi bisnis bagi PDC.

“Adapun market terbesar PDC saat ini Pertamina Drilling, klien kedua terbesar Pertamina Hulu Rokan (PHR) untuk pekerjaan sipil, suplai material, hingga pemeliharaan pipa,” terang Faried.

Klien terbesar PDC berikutnya, Faried menambahkan, PHE ONWJ dan PHE OSES, Regional 3, dan Regional 4.

Selain diversifikasi bisnis, PDC juga akan fokus mengembangkan bisnis yang mengusung green energy atau energi bersih.

Dalam bisnis ini, PDC turut ambil bagian dalam upaya pengembangan teknologi Carbon Capture Storage (CCS) dan Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS).

“Kami sudah mulai libatkan engineer-engineer muda untuk mengikuti program CCS dan CCUS. Inisiatif PDC adalah pemanfaatan gas suar atau flare gas. Gas yang terbakar akan kami manfaatkan menjadi bahan bakar LNG maupun CNG, untuk pengganti solar,” imbuhnya.

Di sisi lain, PDC mendukung arahan Presiden Prabowo yang menggaungkan efisiensi di segala bidang. Faktor efisiensi ini menjadi tolok ukur PDC dalam memberikan jasa dan layanan sebagai perusahaan penunjang produksi migas.

Direktur Keuangan Patra Drilling Contractor Fitra Adriza menjelaskan, efisiensi dilakukan terutama dengan memperbaiki proses bisnis sehingga lebih efisien.

Baca juga: Sukses Terapkan Aspek Keselamatan, Patra Drilling Contractor Raih Penghargaan HSSE

Salah satu contoh yang disampaikan Fitra berkenaan dengan bisnis Food and Lodging Services (FLS) yang dikelola PDC.

Read also:  PLN Targetkan PLTA Jatigede 110 MW Beroperasi Akhir Tahun, Tingkatkan Pasokan Listrik EBT

“Agar lebih efisien lagi sekarang kami mencari suplai bahan dari hub-hub terdekat dengan lokasi proyek katering PDC berada. Kami koordinasi langsung dengan penyuplai setempat agar bisa memenuhi kebutuhan kami,” jelasnya.

Program-program efisiensi ini tentu saja setelah melalui kesepakatan dengan klien. Karena selain faktor arahan atau permintaan klien, tidak sedikit efisiensi yang diberlakukan atas inisiatif dari PDC.

Baca juga: Ciptakan tenaga Kerja yang Kompeten, Patra Drilling Contractor Gelar CSR Pelatihan Housekeeping dan FnB

Dari sisi klien, efisiensi ini bisa menurunkan operational cost yang harus dikeluarkannya. Di sisi lain, dengan efisiensi, PDC berpeluang meningkatkan profit.

“Pada dasarnya kami melakukan efisiensi tanpa memengaruhi atau mengurangi kualitas layanan dan kinerja operasional kepada klien,” tutup Fitra. ****

TOP STORIES

MORE ARTICLES

KLH/BPLH Segel PT Xin Yuan Steel Indonesia karena Cemari Udara dan Timbun Limbah Ilegal

Ecobiz.asia — Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) menyegel dan menghentikan operasional tungku pembakaran milik PT Xin Yuan Steel Indonesia di Balaraja, Kabupaten...

PLN Nusantara Power Ambil Alih Penuh PLTMG Nias, Perkuat Keandalan Listrik di Kepulauan

Ecobiz.asia — PLN Nusantara Power (PLN NP) resmi mengambil alih penuh pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Nias berkapasitas 25 megawatt (MW), mempertegas...

Belajar dari Brasil, Bahlil Mau Tebu di Merauke Jadi Ethanol Saja

Ecobiz.asia — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengusulkan optimalisasi perkebunan tebu di Merauke untuk bahan baku ethanol. Inspirasi datang dari model...

Pertamina Siap Impor Minyak Mentah dari AS, Tunggu Payung Regulasi Pemerintah

Ecobiz.asia — PT Pertamina (Persero) menyatakan siap mengimpor minyak mentah dan LPG dari Amerika Serikat guna memperkuat pasokan kilang dalam negeri. Namun, rencana ini...

Indonesia Finalisasi Second NDC, Emisi Karbon Harus Turun 60 Persen hingga 2035

Ecobiz.asia — Pemerintah Indonesia tengah merampungkan dokumen Second Nationally Determined Contribution (Second NDC), yang akan menjadi arah kebijakan iklim nasional untuk periode 2031–2035. Dokumen ini...