Ecobiz.asia – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menjalankan program Desa Energi Berdikari (DEB) Papua Community Mata Hati Malasigi untuk mendorong peningkatan perekonomian dan mendukung ketersediaan akses energi baru terbarukan (EBT) yang dapat diandalkan dan berkelanjutan bagi masyarakat sekitar.
DEB Papua Community Mata Hati Malasigi dijalankan Pertamina EP Papua Field, sebagai bagian dari Zona 14 Regional Indonesia Timur.
DEB Papua Community Mata Hati Malasigi berlokasi di Desa Wisata Malasigi yang merupakan program binaan PEP Papua Field di Distrik Klayili, Papua Barat.
Baca juga: MOL dan Marubeni Bentuk Perusahaan Patungan, Intip Pasar Kredit Karbon Berbasis Alam
Kegiatan program meliputi pengembangan ekowisata dengan memanfaatkan sumber daya hutan secara berkelanjutan dan menggunakan energi terbarukan melalui Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas panel Surya 8,72 kilowatt peak (kWp).
“DEB yang dikembangkan di Desa Wisata Malasigi menggunakan energi bersih yang bersumber dari tenaga surya yang ada di sekitar dan memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan secara berkelanjutan,” ujar Elvina Manager CSR Pertamina Hulu Energi Elvina Winda, Rabu (22/1/2025).
seluas 1.750 hektare (Ha) dan mengurangi penggunaan bahan bakar minyak (BBM) sebesar 3.600 liter per tahun dengan adanya PLTS, yang juga berpotensi menurunkan emisi hingga 9,022 Ton CO2eq/tahun.
Dampak ekonomi yang dihasilkan antara lain berupa penghematan hingga Rp36 juta/tahun dari pengurangan penggunaan BBM.
Selain itu, adanya peningkatan pendapatan Lembaga Pengelolaan Hutan Kampung (LPHK) Belempe dari Rp1 juta/bulan menjadi Rp4 juta/bulan.
Baca juga: Lakukan Dekarbonisasi, PLN Mau Pasang Alat Penangkap Carbon di Empat PLTU
Sementara itu, dampak sosial yang dihasilkan yakni meningkatkan produktivitas anggota LPHK Belempe, pemberdayaan kelompok rentan sebanyak 15 keluarga, mendorong kreativitas masyarakat dalam mengelola hutan secara berkelanjutan, terbentuknya 3 unit usaha baru, perubahan perilaku masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, dan mengurangi angka pengangguran sebanyak 10 jiwa.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif Provinsi Papua Barat Daya Yusdi Lamatenggo menyampaikan saat ini Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya sedang mengembangkan wisata rendah karbon melalui penerapan energi terbarukan, contohnya PLTS di Kampung Adat Malasigi.
“Apa yang dicapai Kampung Adat Malasigi dalam 2 tahun ini luar biasa, namun jangan cepat berpuas diri karena ini baru permulaan,” ungkap Yusdi. ***