MORE ARTICLES

Puncak Emisi Karbon Sektor Energi Diproyeksi Mundur ke 2035 Demi Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia – Sekjen Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Dadan Kusdiana mengungkapkan, puncak emisi karbon dioksida (CO2) sektor energi diproyeksi baru akan tercapai pada tahun 2035 atau mundur lima tahun dari proyeksi sebelumnya pada tahun 2030.
 
Dadan yang berbicara pada diskusi bertajuk “Indonesia Climate Policy Outlook 2025” yang diselenggarakan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) di Jakarta, Kamis (20/2/2025), mengatakan mundurnya puncak emisi karbon sektor energi untuk mengakomodir target pertumbuhan  ekonomi 8 persen.
 
“Untuk CO2 emission energy sector memang juga mundur. Dari awalnya waktu di JETP kami terapkan di 2030, sekarang 2035,” ujar Dadan. 
 
“Ini dalam konteks memang untuk mengakomodir rencana pemerintah sekarang, yang pertumbuhannya 8 persen akan terjadi di 2028 atau 2029,” imbuh dia. 
 
Meski puncak emisi diproyeksi mundur lima tahun, Namun Dadan tetap optimis pencapaian Net Zero Emissions Indonesia tetap sesuai target yaitu tahun 2060 atau lebih cepat. Hal itu bisa dicapai melalui transisi energi dan pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT). 
 
Dadan mengakui, bauran energi dari sektor EBT memang belum sesuai target. Meski demikian, emisi dari sektor energi tetap dapat ditekan dengan memanfaatkan gas alam. 
 
“Jadi kalau hitungan ton untuk CO2 equivalent-nya kita mendekati dari sisi itu,” katanya.
 
Dadan mengatakan, Kementerian ESDM bersyukur karena semakin banyak ditemukan cadangan gas alam di berbagai lokasi di Indonesia.
 
Dia menegaskan, pemanfaatan EBT akan terus didorong. Menurut Dadan, berdasarkan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL), investasi di sektor EBT akan naik dari 50,4 persen menjadi 56 persen hingga 2040. “Secara volume juga memang naik semua. Jadi menurut kami ini gambaran-gambaran yang bagus,” kata Dadan.  ***

Read also:  Menteri LH Dukung PHR Percepat Pemulihan Lahan di Tahura Sutan Syarif Hasyim

TOP STORIES

MORE ARTICLES

PLN Nusantara Power Ambil Alih Penuh PLTMG Nias, Perkuat Keandalan Listrik di Kepulauan

Ecobiz.asia — PLN Nusantara Power (PLN NP) resmi mengambil alih penuh pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Nias berkapasitas 25 megawatt (MW), mempertegas...

Belajar dari Brasil, Bahlil Mau Tebu di Merauke Jadi Ethanol Saja

Ecobiz.asia — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengusulkan optimalisasi perkebunan tebu di Merauke untuk bahan baku ethanol. Inspirasi datang dari model...

Pertamina Siap Impor Minyak Mentah dari AS, Tunggu Payung Regulasi Pemerintah

Ecobiz.asia — PT Pertamina (Persero) menyatakan siap mengimpor minyak mentah dan LPG dari Amerika Serikat guna memperkuat pasokan kilang dalam negeri. Namun, rencana ini...

Indonesia Finalisasi Second NDC, Emisi Karbon Harus Turun 60 Persen hingga 2035

Ecobiz.asia — Pemerintah Indonesia tengah merampungkan dokumen Second Nationally Determined Contribution (Second NDC), yang akan menjadi arah kebijakan iklim nasional untuk periode 2031–2035. Dokumen ini...

Produksi Ethanol Nasional Terancam Imbas Kesepakatan Tarif Indonesia-AS, Implementasi E5 di Ujung Tanduk

Ecobiz.asia - Kesepakatan perdagangan antara Indonesia-Amerika Serikat yang diumumkan Presiden Donald Trump mengancam produksi ethanol di tanah air. Kesepakatan tersebut membebaskan bea masuk ethanol asal AS...