MORE ARTICLES

Prabowo Pesan Delegasi Indonesia ke Konferensi Iklim Harus Beri Hasil Konkret untuk Rakyat

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pesan tegas kepada seluruh Delegasi Republik Indonesia yang akan berangkat ke konferensi perubahan iklim COP29 UNFCCC di Baku, Azerbaijan, pekan kedua November 2024.

“Sebagaimana pesan Bapak Presiden bahwa keterlibatan delegasi Indonesia pada forum tingkat global dan regional harus menghasilkan sesuatu yang konkret untuk rakyat,” kata Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq saat Koordinasi Akhir Delegasi RI, Rabu, 30 Oktober 2024.

Menteri Hanif menekankan Delegasi RI harus mampu mempromosikan aksi iklim Indonesia ke dunia internasional. 

Baca juga: UNDP dan Tony Blair Institute Gabung Global Blended Finance Alliance (GBFA), Perkuat Penyediaan Pendanaan Aksi Iklim

Untuk itu ia berharap kepada Delegasi Indonesia yang akan berangkat agar jangan hanya berfokus pada kegiatan-kegiatan seremonial, tetapi semua memandatkan diri sebagai diplomator menghadiri pertemuan yang diperlukan untuk menggagas bagaimana Indonesia mendapatkan dukungan-dukungan internasional.

“Sehingga kita tidak ramai-ramai menghadiri paviliun Indonesia, menghadiri podcast yang kita laksanakan dan hadiri sendiri, tetapi bagaimana kita memfungsikan diri pada era yang penting ini untuk membangun kerja sama internasional country to country, goverment to goverment untuk mendukung upaya Indonesia dalam penurunan emisi gas rumah kaca,” tegasnya.

Terutama kepada para ASN yang yang menjadi Delegasi, Menteri Hanif menyatakan jangan hanya jalan-jalan di sana, karena dukungan pendanaan melalui APBN yang telah digunakan dalam perjalanan luar negeri tersebut, harus dapat mendorong untuk investasi, mendorong dunia internasional untuk mendukung kepentingan Indonesia.

“Bukan hanya jalan-jalan saja, bukan hanya display-display saja. Harapanya kita menempatkan diri masing-masing untuk konteks itu, lakukanlah berbagai hal penting yang secara konkret mampu mendorong dunia internasional membantu di dalam upaya Indonesia membangun ketahanan iklim ini,” imbuhnya.

Hanif yakin Delegasi Indonesia yang ditugaskan ke Baku nanti adalah yang memiliki kapasitas dan kapabilitas yang cukup untuk tugas tersebut. 

Ia mengungkapkan jika Pak Presiden Prabowo sangat menekankan di dalam rapat kabinet pertama, agar  mengefisienkan biaya perjalanan luar negeri. 

“Ini artinya bahwa kehadiran kita ke luar negeri harus benar-benar membawa manfaat untuk Indonesia. Soft diplomacy kita laksanakan di Paviliun Indonesia, tetapi bukti konkret harus kita hadirkan pada saat kita memberikan penjelasan kepada masyarakat selesai kegiatan luar negeri ini. Tidak kemudian selesai kunjungan ini kita lantas diam dan bubar saja, tetapi sebisa mungkin harus ada hal besar yang harus kita bawa. Ini yang harus menjadi paradigma kita bahwa apa yang dikeluarkan masyarakat kepada kita harus kita bayar kontan,” jelasnya lagi. 

Read also:  Maluku Butuh Energi Bersih, Menteri Bahlil Perintahkan PLN Bangun Pembangkit Panas Bumi 40 MW

Baca juga: Kemenhub Bentuk Pokja Aksi Iklim, Dorong Pengurangan Karbon Sektor Transportasi

COP29 UNFCCC akan berlangsung pada 11 hingga 22 November 2024 di Baku Olympic Stadium, Azerbaijan.

Pertemuan tahunan itu mengusung tema “In Solidarity for a Green World”, menjadi momentum untuk memperkuat komitmen Indonesia dalam pengendalian perubahan iklim di tingkat internasional. ***

TOP STORIES

MORE ARTICLES

Dorong Investasi Energi Hijau, Menko Airlangga Ajak Temasek Perluas Portofolio di Indonesia

Menko Airlangga juga menekankan pentingnya kolaborasi lebih lanjut dalam pengembangan energi hijau. Ia mendukung proyek Temasek melalui Sembcorp Urban yang pada awal 2025 memulai pembangunan kawasan industri hijau di Jawa Barat, Tanjung Sauh, dan Tembesi, Batam.

BRIN Gandeng Universitas Waseda Jepang Kembangkan Basis Data Jejak Karbon

Ecobiz.asia - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggandeng Universitas Waseda Jepang untuk mengembangkan basis data jejak karbon guna memperkuat kebijakan mitigasi perubahan iklim...

KLH/BPLH Segel PT Xin Yuan Steel Indonesia karena Cemari Udara dan Timbun Limbah Ilegal

Ecobiz.asia — Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) menyegel dan menghentikan operasional tungku pembakaran milik PT Xin Yuan Steel Indonesia di Balaraja, Kabupaten...

PLN Nusantara Power Ambil Alih Penuh PLTMG Nias, Perkuat Keandalan Listrik di Kepulauan

Ecobiz.asia — PLN Nusantara Power (PLN NP) resmi mengambil alih penuh pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Nias berkapasitas 25 megawatt (MW), mempertegas...

Belajar dari Brasil, Bahlil Mau Tebu di Merauke Jadi Ethanol Saja

Ecobiz.asia — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengusulkan optimalisasi perkebunan tebu di Merauke untuk bahan baku ethanol. Inspirasi datang dari model...