Ecobiz.asia – PT PLN (Persero) resmi memulai pembangunan infrastruktur gasifikasi di Klaster Nias untuk memngoptimalkan pemanfaatan gas alam yang lebih efisien dan ramah lingkungan dalam pembangkitan listrik.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman P. Hutajulu, menegaskan bahwa program gasifikasi akan mengurangi ketergantungan pada impor BBM dan memperkuat ketahanan energi nasional.
“Gasifikasi PLTMG Nias bukan hanya soal listrik andal dan terjangkau, tetapi juga mendukung ekonomi lokal,” ujarnya dalam pernyataan yang dikutip, Rabu (6/8/2025).
Groundbreaking proyek gasifikasi telah dilakuan di Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Nias, 3 Juli 2025 lalu.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyebut proyek ini akan menurunkan biaya operasional pembangkit hingga Rp153 miliar per tahun saat beroperasi penuh, sekaligus memacu pertumbuhan ekonomi daerah.
“Efisiensi ini membuka ruang investasi baru di Nias yang mencatat pertumbuhan konsumsi listrik 11%, tertinggi di Sumatra,” katanya.
Proyek ini mencakup pembangunan tangki LNG berkapasitas 3.000 m3 dan fasilitas regasifikasi hingga 13 MMSCFD.
PLTMG Nias berkapasitas 35 MW akan ditingkatkan menjadi 59 MW untuk menopang sektor perikanan, pariwisata, dan UMKM.
Direktur Utama PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI), Rakhmad Dewanto, menambahkan gasifikasi di Nias berpotensi menurunkan emisi karbon hingga 47 ribu ton CO2 per tahun saat beroperasi penuh.
“Kami berharap dukungan semua pihak agar manfaatnya dirasakan oleh lebih dari 150 ribu pelanggan di Nias,” ujarnya.
Langkah ini menjadi bagian dari rencana PLN mengembangkan enam klaster gasifikasi di Indonesia, termasuk di Sulawesi-Maluku, Nusa Tenggara, Papua Utara, Papua Selatan, dan Kalimantan. ***