Ecobiz.asia – PT Pertamina (Persero) memanfaatkan momentum Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Harteknas) 2025 untuk menegaskan komitmennya pada pengembangan energi baru terbarukan (EBT) dan teknologi berkelanjutan.
Wakil Direktur Utama Pertamina Oki Muraza mengatakan, perusahaan kini tidak hanya mengandalkan bisnis hidrokarbon, tetapi juga mengembangkan solusi energi hijau.
Salah satunya adalah produksi bioetanol dari bahan baku lokal seperti molase, batang sorgum, dan nira aren untuk campuran bahan bakar bensin.
Pertamina juga menampilkan kemajuan pengembangan Sustainable Aviation Fuel (SAF) yang memanfaatkan minyak goreng bekas (Used Cooking Oil/UCO).
Oki menyebut perusahaan mendorong pembentukan ekosistem nasional untuk pengumpulan UCO agar Indonesia dapat menjadi pusat produksi SAF di ASEAN.
Partisipasi Pertamina dalam forum Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri (KSTI) 2025 di Bandung pada 7–9 Agustus disebut strategis untuk membuka peluang kolaborasi dengan perguruan tinggi dan lembaga riset.
“Kerja sama dengan universitas dan balai penelitian, termasuk BRIN, akan memperkuat upaya kami di hulu dan hilir, meningkatkan efisiensi, menghasilkan BBM ramah lingkungan, dan mengembangkan EBT,” ujarnya.
Langkah ini menjadi bagian dari target Pertamina mencapai Net Zero Emission 2060 serta mendukung agenda nasional transisi energi, ketahanan energi, dan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) melalui penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis. ***





