Ecobiz.asia – PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT), Regional Kalimantan Subholding Upstream Pertamina, berhasil menyelesaikan penggantian selang bawah laut (subsea hose) pada fasilitas Single Point Mooring (SPM) Terminal Santan, Kalimantan Timur, lima hari lebih cepat dari jadwal.
Pekerjaan strategis ini tuntas tanpa insiden dan tanpa mengganggu operasi lifting minyak yang sedang berjalan.
General Manager Zona 10 PHKT, Yoseph Agung Prihartono, menyebut keberhasilan ini menegaskan peran vital SPM Santan dalam mendukung distribusi energi nasional.
“Penyelesaian proyek ini menunjukkan kesolidan pelaksanaan proyek sekaligus komitmen kami menjaga ketahanan energi nasional,” ujarnya, dalam pernyataan yang dikutip Selasa (29/7/2025).
Subsea hose merupakan titik kritikal dalam rantai pasok migas. Keberhasilan penggantiannya memastikan keandalan distribusi minyak mentah dari Kalimantan Timur ke berbagai wilayah Indonesia.
SPM Santan sendiri melayani operasi migas dalam skema Joint Operating Agreement (JOA) bersama PT Pertamina EP, PT Pertamina Hulu Sanga Sanga, dan blok-blok migas lainnya termasuk yang dikelola oleh ENI.
Untuk menghadapi kompleksitas pekerjaan bawah laut, PHKT menerapkan metode kerja inovatif “Gurita Emas” (Gerak Cepat, Utamakan Keselamatan, Refurbishment SPM, Inovasi, Teknologi, dan Akurasi Proses).
Pendekatan ini memungkinkan seluruh tahapan, dari inspeksi hingga penggantian subsea hose, dilakukan presisi tanpa mengganggu lifting.
“Koordinasi lintas fungsi, pengendalian risiko disiplin, dan pengawasan ketat HSSE menjadi kunci penyelesaian proyek ini dengan zero incident,” tambah Yoseph. ***