Ecobiz.asia – Raksasa alat tulis Jepang, Vanfu bekerja sama dengan Belantara Foundation dan didukung APP Japan Ltd.- APP Group melakukan penanaman bibit pohon secara simbolis di kawasan Taman Hutan Raya Sultan Syarif Kasim, Riau, Rabu, 21 Agustus 2024.
Penanaman pohon dilakukan dengan melibatkan Kesatuan Pengelola Hutan Produksi (KPHP) Minas Tahura dan Kelompok Tani Hutan Sultan Syarif Hasyim (KTH SSH) serta pemangku kepentingan setempat
Penanaman pohon tersebut secara khusus diselenggarakan dalam rangka menyemarakkan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) yang diperingati pada 10 Agustus setiap tahunnya.
Jenis bibit pohon yang digunakan adalah balangeran (Shorea balangeran). Jenis tersebut termasuk dalam kategori pohon langka yang perlu dilestarikan.
Chief Executive Officer Vanfu, Takayuki Suto menuturkan bahwa sebagai individu, secara pribadi ingin melihat permasalahan lingkungan dapat ditangani dengan baik salah satunya dengan cara menanam dan merawat pohon, sehingga generasi yang akan datang termasuk generasi anak cucu kita dapat menikmati kehidupan di alam yang lebih lestari dan berkelanjutan.
“Kegiatan penanaman pohon kali ini yang dilakukan bersama Belantara Foundation dan pemangku kepentingan lainnya memberikan kesan dan pembelajaran tersendiri yang amat mendalam sehingga Vanfu akan selalu berupaya untuk mendukung gerakan penanaman pohon ini secara berkelanjutan”, ujar Suto.
Direktur Eksekutif Belantara Foundation, Dolly Priatna mengatakan bahwa saat ini dunia sedang menghadapi krisis lingkungan yang dikenal sebagai triple planetary crisis, yang meliputi perubahan iklim, polusi dan ancaman kehilangan keanekaragaman hayati.
Oleh karenanya mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim perlu diselaraskan dengan aksi-aksi lain untuk mencegah polusi dan hilangnya keanekaragaman hayati.
Salah satu aksi kecil namun berdampak besar adalah menanam dan merawat pohon, karena dapat membantu mengatasi triple planetary crisis secara paralel.
“Sesuai dengan misi dari UNSDGs yaitu No one left behind dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, kami menggunakan pendekatan kolaborasi multipihak, salah satunya dengan mengajak mitra sektor swasta dari Jepang untuk berkontribusi pada pemenuhan Nationally Determined Contribution (NDC) Pemerintah Indonesia untuk pengurangan emisi gas rumah kaca di Indonesia khususnya Pulau Sumatra,” kata Dolly yang juga sebagai pengajar di Sekolah Pascasarjana Universitas Pakuan dalam pernyataannya, Jumat, 23 Agustus 2024.
Representative Director APPJ, Tan Ui Sian mengatakan bahwa setelah menjalankan program Forest Restoration Project: SDGs Together bersama APP Group dan Belantara Foundation sejak pertengahan tahun 2020, tingkat kesadaran (awareness) multi-stakeholders di Jepang sudah meningkat tajam, apalagi dengan melihat dampak yang sangat mengkhawatirkan akibat dari perubahan iklim.
Baca juga: KLHK Peringatkan Perusahaan Tambang Pemegang Izin Pinjam Pakai Hutan Lakukan Rehabilitasi DAS
Lebih lanjut, Tan menjelaskan bahwa pihaknya akan lebih gencar mengajak multi-stakeholders di Jepang untuk berpartisipasi dan mendukung program tersebut.
“Kerja sama program dengan KPHP Minas Tahura telah memasuki tahap ke-4 dan telah memberikan nilai tambah lebih besar bagi kami untuk mengembangkan program dengan melibatkan semua pemangku kepentingan di Jepang. Kami berharap dapat mengajak multi-stakeholders dari mancanegara lebih luas untuk mendukung program Forest Restoration Project: SDGs Together,” tandas Tan. ***