MORE ARTICLES

Pemerintah Kebut Penyelesaian RUU EBET, PBJT Jadi Fokus Utama untuk Transisi Energi

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia – Sekretaris Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Sahid Junaidi, mengatakan pemerintah mempercepat penyelesaian Rancangan Undang-Undang Energi Baru dan Energi Terbarukan (RUU EBET). 

Langkah itu dilakukan seiring dengan meningkatnya urgensi terhadap kebutuhan energi hijau yang mendukung daya saing industri Indonesia di kancah global.

“Kami semakin berkomitmen untuk mempercepat penyelesaian RUU EBT mengingat urgensi untuk menciptakan energi hijau sebagai bagian dari daya saing industri global. Meskipun banyak pasal dalam RUU EBT sudah disetujui, pembahasan mengenai PBJT (Pemanfaatan Bersama Jaringan Transmisi) belum sepenuhnya selesai. Saat ini, kami sedang mencari momentum yang tepat untuk mengkomunikasikan isu ini dengan legislatif,” ujar Sahid dalam Webinar Percepatan Investasi Energi Terbarukan di Indonesia: Pemanfaatan Bersama Jaringan Transmisi, Selasa (29/04/2025).

Baca juga: Kementerian ESDM Sebut Aturan Perjanjian Jual Beli Listrik untuk Percepat Pengembangan Pembangkit EBT

Sahid juga menyoroti pentingnya peran PBJT dalam mendukung transisi energi nasional. PBJT yang telah diatur melalui berbagai peraturan seperti Permen ESDM 11/2021, dinilai perlu penyempurnaan untuk meningkatkan efektivitasnya.

“PBJT ini sudah dikenal juga di Undan-Undang Ketenagalistrikan dan peraturan turunannya, sampai dengan Permen ESDM 11/2021. Namun, kita melihat efektivitasnya masih menjadi PR, sehingga perlu didorong lebih lanjut di dalam RUU EBET.” Kata sahid

Sahid mengungkapkan hampir semua pasal dalam RUU EBET telah disetujui, pembahasan terkait PBJT masih belum selesai dan menjadi salah satu fokus utama dalam RUU EBET yang tengah digodok. 

Baca juga: Bahlil Beberkan Sejumlah Upaya Pemerintah Capai Kedaulatan Energi: Diperlukan EBT

“Terkait dengan PBJT, kami menyadari bahwa isu ini sangat penting untuk transisi energi yang lebih ramah lingkungan, dan itu yang sedang kami prioritaskan,” tambah Sahid.

Sahid juga menjelaskan bahwa meskipun ada tantangan efisiensi anggaran pemerintah tetap memprioritaskan RUU EBET. 

“Meskipun efisiensi anggaran menjadi tantangan, efisiensi tersebut tidak boleh mengubah prioritas kita dalam pengembangan RUU EBET. Ini adalah kebutuhan yang mendesak,” ujar Sahid.

Pemerintah kini tengah mencari momentum yang tepat untuk mengkomunikasikan isu PBJT dalam RUU EBET dengan legislatif. 

Read also:  Gakkum Kemenhut Setop Tambang Galian C Ilegal di KHDPK Perhutanan Sosial di Bojonegoro

Baca juga: Pemerintah Resmikan 26 Pembangkit Listrik Baru, 89 Persen Berbasis EBT

“Kami berkomitmen untuk mencari momentum yang tepat, dan komunikasi antara pemerintah dan legislatif menjadi kunci agar PBJT ini dapat segera dilaksanakan,” tambah Sahid.

Penyelesaian regulasi ini menjadi sangat krusial dalam upaya menciptakan sistem energi yang lebih berkelanjutan, seiring dengan komitmen global untuk mengurangi emisi karbon dan mencapai target energi bersih. 

Pemerintah berharap dengan adanya regulasi yang jelas dan terstruktur, sektor energi Indonesia dapat bertransformasi menuju era baru yang lebih hijau dan efisien. ***

TOP STORIES

MORE ARTICLES

Dorong Investasi Energi Hijau, Menko Airlangga Ajak Temasek Perluas Portofolio di Indonesia

Menko Airlangga juga menekankan pentingnya kolaborasi lebih lanjut dalam pengembangan energi hijau. Ia mendukung proyek Temasek melalui Sembcorp Urban yang pada awal 2025 memulai pembangunan kawasan industri hijau di Jawa Barat, Tanjung Sauh, dan Tembesi, Batam.

BRIN Gandeng Universitas Waseda Jepang Kembangkan Basis Data Jejak Karbon

Ecobiz.asia - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggandeng Universitas Waseda Jepang untuk mengembangkan basis data jejak karbon guna memperkuat kebijakan mitigasi perubahan iklim...

KLH/BPLH Segel PT Xin Yuan Steel Indonesia karena Cemari Udara dan Timbun Limbah Ilegal

Ecobiz.asia — Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) menyegel dan menghentikan operasional tungku pembakaran milik PT Xin Yuan Steel Indonesia di Balaraja, Kabupaten...

PLN Nusantara Power Ambil Alih Penuh PLTMG Nias, Perkuat Keandalan Listrik di Kepulauan

Ecobiz.asia — PLN Nusantara Power (PLN NP) resmi mengambil alih penuh pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Nias berkapasitas 25 megawatt (MW), mempertegas...

Belajar dari Brasil, Bahlil Mau Tebu di Merauke Jadi Ethanol Saja

Ecobiz.asia — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengusulkan optimalisasi perkebunan tebu di Merauke untuk bahan baku ethanol. Inspirasi datang dari model...