Ecobiz.asia — Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) Hanif Faisol Nurofiq menggandeng Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) untuk memperkuat gerakan nasional pengendalian sampah dan krisis lingkungan berbasis rumah tangga hingga ke pelosok desa.
Kolaborasi tersebut ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antara KLH/BPLH dan PP Muslimat NU yang digelar bersamaan dengan Rapat Pleno I serta inaugurasi Paralegal Muslimat NU di Kantor Kementerian Agama, Jakarta.
Hanif menilai jaringan Muslimat NU yang menjangkau unit terkecil masyarakat menjadi kekuatan strategis dalam mengubah perilaku hidup bersih dan berkelanjutan. Menurut dia, peran perempuan, khususnya ibu rumah tangga, sangat menentukan dalam membangun budaya pengelolaan sampah dari sumbernya.
“Muslimat NU memiliki struktur yang kuat hingga tingkat keluarga. Ini adalah modal sosial besar untuk menjawab tantangan krisis lingkungan dan persoalan sampah yang semakin kompleks,” kata Hanif di Jakarta, Senin (29/12/2025).
Melalui kerja sama ini, KLH/BPLH mengintegrasikan peran Muslimat NU ke dalam Program Bersih Sampah Nasional (Probernas) yang telah disepakati bersama Kementerian Dalam Negeri. Salah satu aksi utama yang akan dijalankan adalah gerakan rutin Aksi Bersih Sampah Hari Jumat, dimulai dari rumah tangga, lingkungan RT/RW, hingga tingkat daerah.
Muslimat NU juga didorong menjadi penggerak edukasi pemilahan sampah dari rumah serta penjaga keberlanjutan kawasan yang telah dibersihkan agar tidak kembali menjadi titik timbulan sampah.
Hanif menegaskan, upaya menjaga lingkungan tidak hanya berkaitan dengan aspek teknis, tetapi juga nilai moral dan kebangsaan, terlebih di tengah meningkatnya bencana hidrometeorologi akibat perubahan iklim.
“Tidak ada negara maju dengan lingkungan yang kotor dan pengelolaan sampah yang buruk. Perubahan besar justru dimulai dari tangan ibu-ibu di rumah,” ujarnya.
Penandatanganan nota kesepahaman ini turut dihadiri Ketua Umum Dewan Pembina PP Muslimat NU sekaligus Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa serta Ketua PP Muslimat NU yang juga Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifatul Choiri Fauzi.
Pemerintah berharap kolaborasi lintas sektor ini dapat mempercepat terwujudnya kehidupan bersih dan sehat, sekaligus mendorong praktik ekonomi sirkular berbasis masyarakat di berbagai daerah. ***


