MORE ARTICLES

Mahasiswa UGM Teliti Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Angin Tanpa Baling-baling, Gunakan Internet of Things (IoT)

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia – Tim yang beranggotakan mahasiswa UGM meneliti potensi pembangkit listrik tenaga angin tanpa baling-baling melalui pendekatan multidimensional dan penggunaan Internet of Things (IoT).

Meski belum banyak dikenal, pembangkit listrik tenaga angin tanpa baling-baling menawarkan solusi yang lebih efisien dan ramah lingkungan dengan menghilangkan baling-baling pada turbin angin konvensional. 

Tim peneliti terdiri dari Samsul Ma’arip dari Teknik Mesin dalam penelitiannya dibantu oleh empat peneliti lainnya yaitu Hasan Adi Nugraha (Geografi), Naufal Athiyya Hammam (Teknik Mesin), Nazwa Nurannisa P S (Vokasi), Riski Firnanda (Vokasi), dan dosen pembimbing Muhammad Aulia Rahman.

Baca juga: Indonesia Bersiap Jelang Konferensi Iklim COP29 UNFCCC, Menteri LHK: Negosiator Bawa Kepentingan Nasional

Samsul mengatakan riset ini dilakukan untuk melihat sejauh mana potensi penerapan teknologi tanpa baling-baling dapat diintegrasikan dengan teknologi Internet of Things (IoT) untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi dampak lingkungan.

Penelitian ini dimulai dari analisis potensi angin di berbagai lokasi di Indonesia yang memiliki kecepatan angin optimal. 

Oleh karena itu, aspek geografi sangat penting untuk menentukan lokasi terbaik yang mampu menghasilkan energi angin maksimal tanpa mengandalkan turbin baling-baling.

“Kami melakukan pengumpulan data angin dan menganalisis karakteristik geografis untuk memastikan bahwa lokasi yang dipilih memiliki potensi angin yang cukup untuk pembangkit listrik ini,” jelas Samsul dalam keterangan yang dikirim ke wartawan, Minggu, 4 Agustus 2024. 

Melalui pendekatan teknologi IoT, kata Naufal Athiyya Hammam, digunakan untuk memonitor kondisi angin secara real-time dan mengatur sistem pembangkit secara otomatis. 

Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa pembangkit bekerja dengan efisiensi optimal dan meminimalkan risiko kerusakan. 

“Dengan IoT, kami dapat mengontrol dan memantau pembangkit listrik dari jarak jauh, mengoptimalkan kinerja berdasarkan data real-time yang diperoleh dari sensor-sensor yang terpasang,” papar Naufal.

Naufal menuturkan tim peneliti berharap penelitian ini akan berlanjut hingga dapat diterapkan secara luas dan dapat membuka jalan bagi penerapan teknologi energi yang lebih ramah lingkungan dan efisien di Indonesia.

Baca juga: Nuklir Bakal Masuk dalam Rencana Umum Ketenagalistrikan, Persepsi Publik Jadi Tantangan

Read also:  Indonesia Sustainable Energy Week (ISEW) 2024, Kolaborasi Indonesia-Jerman Dorong Transisi Energi

Muhammad Aulia Rahman selaku dosen pembimbing menjelaskan penelitian yang diusung para mahasiswa PKM ini melibatkan berbagai disiplin ilmu untuk mendapatkan hasil yang komprehensif. 

“Pendekatan multidimensional yang digunakan mencakup analisis meteorologi, geografi, dan teknik, serta penerapan teknologi IoT untuk memonitor dan mengoptimalkan kinerja pembangkit listrik,” katanya. ***

TOP STORIES

MORE ARTICLES

Dorong Investasi Energi Hijau, Menko Airlangga Ajak Temasek Perluas Portofolio di Indonesia

Menko Airlangga juga menekankan pentingnya kolaborasi lebih lanjut dalam pengembangan energi hijau. Ia mendukung proyek Temasek melalui Sembcorp Urban yang pada awal 2025 memulai pembangunan kawasan industri hijau di Jawa Barat, Tanjung Sauh, dan Tembesi, Batam.

BRIN Gandeng Universitas Waseda Jepang Kembangkan Basis Data Jejak Karbon

Ecobiz.asia - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggandeng Universitas Waseda Jepang untuk mengembangkan basis data jejak karbon guna memperkuat kebijakan mitigasi perubahan iklim...

KLH/BPLH Segel PT Xin Yuan Steel Indonesia karena Cemari Udara dan Timbun Limbah Ilegal

Ecobiz.asia — Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) menyegel dan menghentikan operasional tungku pembakaran milik PT Xin Yuan Steel Indonesia di Balaraja, Kabupaten...

PLN Nusantara Power Ambil Alih Penuh PLTMG Nias, Perkuat Keandalan Listrik di Kepulauan

Ecobiz.asia — PLN Nusantara Power (PLN NP) resmi mengambil alih penuh pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Nias berkapasitas 25 megawatt (MW), mempertegas...

Belajar dari Brasil, Bahlil Mau Tebu di Merauke Jadi Ethanol Saja

Ecobiz.asia — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengusulkan optimalisasi perkebunan tebu di Merauke untuk bahan baku ethanol. Inspirasi datang dari model...