Kurangi Risiko Bencana, PLN Nusantara Power Rehabilitasi Lahan Kritis di Megamendung

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia – PLN Nusantara Power (PLN NP) memperluas program rehabilitasi lahan kritis melalui penanaman 3.000 pohon di kawasan Hutan Organik Megamendung, Bogor, bekerja sama dengan Yayasan Hutan Organik.

Inisiatif ini merupakan bagian dari program reforestasi jangka panjang yang menargetkan penanaman 3.000 bibit setiap tahun sebagai upaya pemulihan ekosistem dan penguatan tutupan hijau.

Sejak program dimulai pada 2020, PLN NP telah menanam 12.000 pohon di area seluas 5 hektare dan mencatat serapan emisi mencapai 760,38 ton CO₂. Program ini digagas untuk memulihkan lahan terdegradasi di Jawa Barat dan menekan risiko bencana hidrometeorologi akibat deforestasi.

Read also:  Langkah ESG untuk Iklim dan Lingkungan, PEP Sukowati Gelar Pertamina Green Action 2025

Direktur Utama PLN Nusantara Power, Ruly Firmansyah, mengatakan rehabilitasi lahan di Megamendung menjadi agenda rutin perusahaan. Ia menekankan pentingnya wilayah hijau sebagai penopang ekosistem dan pengendali bencana.

“Kami melakukan restorasi dengan menanam vetiver sebagai pagar hidup pencegah erosi, serta pohon Afrika yang menguatkan struktur tanah dan menahan longsor,” ujar Ruly, Jumat (5/12/2025).

Read also:  United Tractors Perkuat Ketangguhan Bencana dan Pemulihan Lingkungan di Jawa Timur

Program reforestasi ini menerapkan pendekatan agroforestri untuk menggabungkan pertanian berkelanjutan dengan konservasi keanekaragaman hayati.

Beragam jenis pohon lokal ditanam untuk meningkatkan kualitas tanah dan stabilitas lereng, sekaligus mengembalikan fungsi ekologis kawasan.

Inisiatif ini turut melibatkan institusi pendidikan dan masyarakat sekitar dalam proses pelatihan dan penanaman.

Keterlibatan tersebut, menurut PLN NP, penting untuk memastikan keberlanjutan proyek serta mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengelolaan hutan.

Read also:  Pertamina Wujudkan “Bring the Barrel Home” Lewat Lifting Perdana dari Aljazair

“Selain memperkuat vegetasi dan keanekaragaman hayati, program ini memberi dampak sosial melalui pelatihan praktik kehutanan berkelanjutan bagi masyarakat lokal,” kata Ruly.

PLN NP akan melakukan pemantauan berkala melalui penilaian vegetasi untuk mengukur perkembangan tutupan hijau, efektivitas restorasi, dan peningkatan keanekaragaman hayati dalam beberapa tahun ke depan. ***

LATEST STORIES

MORE ARTICLES

PetroChina Sukses Rehabilitasi 34 Hektare DAS di Jambi, Tingkat Keberhasilan Vegetasi Capai 95 Persen

Ecobiz.asia — SKK Migas–PetroChina International Jabung Ltd. menyelesaikan rehabilitasi lahan seluas 34 hektare di Kawasan Hutan Lindung Gambut (HLG) Londerang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur,...

Belum Tahun Baru, Pengisian Daya EV Sudah Kalahkan Nataru Tahun Lalu

Ecobiz.asia -- PT PLN (Persero) mencatat lonjakan pengisian daya kendaraan listrik ( Electric Vehicle / EV ) pada periode siaga Natal 2025 dan Tahun...

APLSI Salurkan Energi Surya dan Konektivitas Darurat untuk Korban Bencana di Sumatera dan Aceh

Ecobiz.asia -- Di tengah proses pemulihan yang masih panjang pascabencana di Sumatera dan Aceh, Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia (APLSI) hadir memberikan dukungan secara...

Pertamina Wujudkan “Bring the Barrel Home” Lewat Lifting Perdana dari Aljazair

Ecobiz.asia - PT Pertamina Internasional EP (PIEP), Regional Internasional anak usaha Pertamina Hulu Energi (PHE) Subholding Upstream, menorehkan tonggak penting dalam ekspansi globalnya dengan...

PGN Gagas Luncurkan Bengkel Keliling CNG di Jabodetabek, Perkuat Ekosistem Kendaraan BBG Ramah lingkungan

Ecobiz.asia -- PT Gagas Energi Indonesia berkolaborasi dengan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) dan Komunitas Gas (Komogas) menghadirkan program Bengkel Keliling CNG sebagai...

TOP STORIES

Gandeng Kelompok Tani, Pertamina Hulu Mahakam Rehabilitasi 345 Hektare DAS

Ecobiz.asia – PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) bersama Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) Wilayah Kalimantan Sulawesi merehabilitasi Daerah Aliran...

Indonesia Opens Access to Performance-Based REDD+ Carbon Financing Through ART-TREES

Ecobiz.asia — Indonesia’s Ministry of Forestry (Kemenhut) has opened opportunities for subnational governments to access performance-based REDD+ carbon financing through the ART-TREES mechanism, as...

Berkas Lengkap, Gakkum Kehutanan Segera Bawa 4 Tersangka Perambahan Tahura Jadi Sawit di Jambi ke Persidangan

Ecobiz.asia — Balai Penegakan Hukum (Gakkum) Kehutanan Wilayah Sumatera menuntaskan penanganan kasus perambahan kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Orang Kayo Hitam (OKH) di Kabupaten...

Bakal Rugikan Petani, POPSI Tolak Wacana Kenaikan Pungutan Ekspor Sawit untuk Program B50

Ecobiz.asia — Perkumpulan Organisasi Petani Sawit Indonesia (POPSI) menolak wacana kenaikan pungutan ekspor (PE) kelapa sawit pada 2026 yang dikaitkan dengan rencana peningkatan mandatori...

PetroChina Sukses Rehabilitasi 34 Hektare DAS di Jambi, Tingkat Keberhasilan Vegetasi Capai 95 Persen

Ecobiz.asia — SKK Migas–PetroChina International Jabung Ltd. menyelesaikan rehabilitasi lahan seluas 34 hektare di Kawasan Hutan Lindung Gambut (HLG) Londerang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur,...