Ecobiz.asia — Wakil Menteri Kehutanan (Wamenhut) Rohmat Marzuki menegaskan komitmen Indonesia untuk memperkuat integritas dan kolaborasi global dalam pengembangan pasar karbon berkelanjutan.
Hal itu disampaikan Rohmat saat menghadiri forum Coalition to Grow Carbon Markets yang digelar di Paviliun Singapura pada Konferensi Perubahan Iklim ke-30 (COP30) UNFCCC di Belém, Brasil, Senin (10/11/2025).
“Kami mengapresiasi Pemerintah Singapura selaku Ketua Bersama Koalisi atas penyelenggaraan forum ini yang mendorong aksi bersama dalam memobilisasi pembiayaan sektor swasta melalui pasar karbon,” ujar Rohmat.
Koalisi yang digagas oleh Prancis, Kenya, Singapura, Inggris, dan Panama serta diluncurkan pada London Climate Action Week 2025 itu memiliki agenda Shared Principles sebagai pedoman bagi pemerintah dan pelaku usaha untuk memastikan integritas tinggi dalam pengelolaan kredit karbon.
“Indonesia memiliki komitmen yang sama untuk memastikan bahwa pasar karbon berjalan secara kredibel, transparan, dan memberikan manfaat bagi masyarakat serta alam, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” kata Rohmat.
Ia menambahkan, Indonesia kini tengah memperkuat arsitektur pasar karbon nasional melalui penerbitan Peraturan Presiden Nomor 110 Tahun 2025 tentang Nilai Ekonomi Karbon (NEK). Regulasi tersebut menjadi landasan pembentukan ekosistem pasar karbon yang kuat, inklusif, dan terhubung dengan pasar global.
“Strategi kami jelas, yakni memastikan kejelasan aturan, menyelaraskan standar Measurement, Reporting, and Verification (MRV) nasional dengan praktik global, serta menarik investasi untuk mendukung solusi mitigasi berbasis alam,” ujarnya. Indonesia Nilai Koalisi Karbon Besutan Singapura Cs Sejalan dengan Semangat Pengembangan Pasar Karbon Berintegritas. ***




