ESG Jadi Fokus Global, Freeport Kembangkan Kolaborasi Universitas dan Proyek Mangrove

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia – Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI), Tony Wenas, menyoroti pentingnya prinsip Environmental, Social and Governance (ESG) dalam strategi bisnis pertambangan modern. 

Dalam pidatonya, saat Seminar Nasional Hari Lingkungan Hidup 2025 yang berlangsung di Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Tony menyampaikan bahwa ESG kini menjadi prioritas utama para investor global.

“Saat roadshow global bond senilai 3 miliar dolar AS tahun 2021, 90 persen pertanyaan investor adalah soal ESG, bukan soal produksi atau pendapatan,” ujarnya. 

Obligasi tersebut digunakan untuk membiayai pembangunan smelter Freeport yang kini sudah beroperasi.

Read also:  Schneider Electric Resmikan Service Hub Batam, Perkuat Dukungan Teknis untuk Industri dan Data Center

Baca juga: KLHK Lepasliarkan 4.605 Individu Kura-Kura Moncong Babi Hasil Ranching, Freeport Indonesia Berikan Dukungan  

Tony menjelaskan bahwa evolusi konsep keberlanjutan telah berkembang dari sekadar pengelolaan lingkungan hidup menjadi SDGs dan kini menjadi ESG. 

“Tidak ada perusahaan yang bisa berhasil di tengah masyarakat dan lingkungan yang gagal,” tegasnya.

Sebagai bentuk implementasi ESG, Freeport aktif menjalin kolaborasi dengan universitas untuk riset dan program lingkungan. Salah satu program unggulan adalah reklamasi dan penanaman mangrove. 

Read also:  Huayou Klaim Proyek Nikel di Indonesia Paling Rendah Emisi di Dunia, Targetkan Net Zero pada 2050

“Kami telah melakukan reklamasi mangrove seluas 1.222 hektare di Kabupaten Mimika, dari target 10.000 hektare,” ungkap Tony. Sebanyak 2.000 hektare dari target itu berada di Kalimantan.

Freeport juga melakukan rehabilitasi di wilayah tailing dan bekas tambang terbuka, serta memastikan bahwa tailing yang digunakan telah lolos berbagai uji toksikologi.

Baca juga: Lakukan Reklamasi Eks Tambang di Dataran Tinggi, Freeport Tegaskan Komitmen Tambang Berkelanjutan 

Dalam aspek sosial, Tony menyampaikan bahwa Freeport telah memberikan lebih dari 15.000 beasiswa bagi anak-anak Papua. Pada tahun 2024, sekitar 1.300 siswa aktif menerima beasiswa. Freeport juga mengoperasikan sekolah asrama dengan 1.144 siswa yang mendapatkan pendidikan dan makanan bergizi secara gratis.

Read also:  Investor Malaysia Bangun Pabrik Pengolah Sampah Senilai 200 Juta Dolar AS di Jawa Tengah

“Total social investment kami tahun 2024 mencapai 138 juta dolar atau hampir Rp2 triliun. Masyarakat tujuh suku di Mimika telah mendapat layanan kesehatan gratis selama lebih dari 20 tahun,” ujarnya.

Dengan pendekatan ESG, kolaborasi riset, dan tanggung jawab sosial yang konsisten, Freeport berharap dapat terus tumbuh bersama masyarakat dan lingkungan, bahkan setelah masa operasional tambang berakhir. ***

TOP STORIES

MORE ARTICLES

KPI Capai 105 Persen Target Dekarbonisasi hingga Oktober 2025

Ecobiz.asia — Kilang Pertamina Internasional (KPI) mencatat realisasi program dekarbonisasi sebesar 390 ribu metrik ton CO₂e hingga Oktober 2025, atau 105 persen dari target...

Masuki Usia 45 Tahun, MedcoEnergi Terus Perkuat Portofolio Migas dan Energi Bersih

Ecobiz.asia — Memasuki usia ke-45, PT Medco Energi Internasional Tbk (MedcoEnergi) memperkuat portofolio migas dan energi bersih sebagai bagian dari upaya menjamin pasokan energi...

PLN–Carbon EX Sepakati Kerja Sama Perdagangan REC dan Carbon Offset di COP30

Ecobiz.asia — PT PLN (Persero) dan perusahaan platform perdagangan karbon asal Jepang, Carbon EX Inc., menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk mengembangkan kerja sama perdagangan...

PLN EPI Luncurkan Marketplace Biomassa, Petani Langsung Masuk Rantai Pasok Co-firing

Ecobiz.asia – PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) meluncurkan aplikasi marketplace biomassa untuk memperkuat pasokan bahan bakar co-firing pembangkit listrik. Platform digital ini...

Huayou Klaim Proyek Nikel di Indonesia Paling Rendah Emisi di Dunia, Targetkan Net Zero pada 2050

Ecobiz.asia – Huayou Indonesia menyebut dua proyek pengolahan nikel berteknologi tinggi yang mereka operasikan di Sulawesi merupakan proyek dengan emisi karbon terendah di dunia. “Kami...

TOP STORIES

KPI Capai 105 Persen Target Dekarbonisasi hingga Oktober 2025

Ecobiz.asia — Kilang Pertamina Internasional (KPI) mencatat realisasi program dekarbonisasi sebesar 390 ribu metrik ton CO₂e hingga Oktober 2025, atau 105 persen dari target...

Indonesia Reaffirms Commitment to Strengthening Tenure Rights of Indigenous Peoples at COP30

Ecobiz.asia — Indonesia reaffirmed its strong commitment to advancing the recognition and protection of Indigenous Peoples and Local Communities (IPLCs) in global climate action. The...

At COP30, Indonesia Unveils Plan to Integrate Blue Carbon Into Climate Policy

Ecobiz.asia — Indonesia launched its national Blue Carbon Roadmap and Action Guide at the UN Climate Change Conference (COP30), outlining a coordinated strategy to...

Indonesia Luncurkan Peta Jalan Karbon Biru, Tegaskan Integrasi Pesisir-Laut dalam Aksi Iklim

Ecobiz.asia – Pemerintah Indonesia meluncurkan Peta Jalan dan Panduan Aksi Ekosistem Karbon Biru Indonesia pada Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (COP30) di Belém, Brasil,...

Investor Jerman Masuk Banyuwangi, Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Angin 200 MW

Ecobiz.asia — Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mengumumkan rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) berkapasitas 200 megawatt sebagai bagian dari percepatan pemanfaatan energi baru terbarukan...