Ecobiz.asia – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menjalin kerja sama dengan Pusat Survei Geologi untuk meliputi pengkajian, studi, dan survei potensi sumber dayamigas dan sumberdaya hidrogen alami di Indonesia.
Penandatanganan ini merupakan bentuk kerja sama lebih lanjut dari nota kesepahaman antara PT Pertamina (Persero) dan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) tentang penyelidikan dan pengkajian bidang geologi.
Penandatanganan perjanjian kerja sama dilakukan langsung oleh Direktur Eksplorasi PHE Muharram Jaya Panguriseng dengan Kepala Pusat Survei Geologi Edy Slameto, dan disaksikan oleh Kepala Badan Geologi KESDM Muhammad Wafid di Jakarta pada 28 November 2024.
Baca juga: PIEP Raih Predikat Indonesia Trusted Company di Ajang CGPI Awarding 2024
Hasil kerja sama ini dapat digunakan dalam peningkatan operasional baik oleh PHE maupun Pusat Survei Geologi untuk mendukung program-program strategis nasional.
Kepala Badan Geologi Muhamad Wafid menjelaskan bahwa kegiatan pemetaan merupakan bagian dari percepatan sebagai data dasar spacial untuk pembangunan nasional serta mitigasi bencana geologi.
“Survei dan rekomendasi keprospekan sumberdaya migas adalah pondasi penting dalam peningkatan produksi migas untuk kemandirian energi, serta bagian penting kontribusi dari ESDM yang secara tidak langsung berhubungan dengan kenaikan lifting, dan itu tidak akan bisa tercapai tanpa eksplorasi masif untuk medapatkan giant field di Indonesia,” tegasnya dikutip Senin, 2 Desember 2024.
“Penandatanganan perjanjian kerja sama yang dilaksanakan bersama dengan Pertamina Hulu Energi ini salah satunya untuk penyelidikan data dan studi potensi sumberdaya minyak dan gas bumi serta hidrogen alami di Indonesia,” imbuhnya.
Direktur Ekplorasi PHE, Muharram Jaya Panguriseng menyampaikan bahwa saat ini PHE tengah mengejar blok-blok migas baru dan tengah mengkaji potensi hidrogen alami di Indonesia.
Hal tersebut, sambungnya, dapat mendukung program Asta Cita dari Pemerintah yang salah satunya adalah swasembada energi.
“Dalam upaya pemetaan potensi hidrogen alami di Indonesia, PHE sangat terbantu oleh hasil pemetaan yang telah dilakukan oleh Pusat Survei Geologi yang menunjukkan adanya singkapan batuan ultramafik di Indonesia yang sangat luas yaitu kurang lebih 2,7 juta ha, dimana 1,6 juta ha diantaranya ada di Lengan Timur dan Tenggara Pulau Sulawesi. Melalui proses serpentinisasi batuan ultramafik dapat menghasilkan hidrogen alami yang cukup menjanjiakan di area ini,” ungkap Muharram.
Penandatanganan kerja sama ini pun merupakan langkah PHE sebagai anak usaha Pertamina yang memiliki lini bisnis di bidang hulu migas untuk menempatkan posisinya dalam memanfaatkan potensi eksplorasi dengan target sumberdaya yang signifikan-giant untuk pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang. ***