Carbon Youth Challenge Buka Jalan Generasi Muda Masuki Ekonomi Karbon, Ini Dia Pemenangnya!

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia — Carbon Youth Challenge (CYC) 2025 mendorong keterlibatan generasi muda dalam inovasi iklim melalui proyek-proyek karbon berbasis teknologi dan solusi keberlanjutan.

Program yang digagas Indonesia Carbon Trading Association (IDCTA) Youth ini memasuki babak final di Institut Teknologi Bandung (ITB), Senin (8/12/2025), bertepatan dengan penyelenggaraan Carbon Digital Conference (CDC) 2025.

Executive Director IDCTA Youth, Cintya Djayaputra, mengatakan CYC dirancang sebagai platform pembelajaran, inovasi, dan kolaborasi bagi anak muda untuk memahami dan terlibat langsung dalam ekonomi karbon Indonesia.

“Carbon Youth Challenge adalah wadah untuk membangun generasi pemimpin iklim berikutnya. Mereka belajar, berinovasi, dan menciptakan dampak nyata lewat proyek-proyek berbasis karbon,” ujarnya saat ditemui di arena final showcase.

Executive Director IDCTA Youth, Cintya Djayaputra

CYC 2025 dibuka sejak April dengan total 120 proposal yang kemudian diseleksi menjadi 25 semifinalis dan mengerucut menjadi 9 finalis. Para finalis berasal dari berbagai universitas dalam dan luar negeri, termasuk ITB, UGM, UI, UNSW Australia, KTH Royal Institute of Technology Swedia, serta mahasiswa Indonesia di Inggris.

Read also:  Di Panggung CDC 2025, Indonesia Dapat Dukungan Global untuk Bangun Pasar Karbon Berintegritas Tinggi

Tahun ini, mayoritas ide finalis berfokus pada blue carbon, mengingat besarnya potensi ekosistem pesisir Indonesia untuk mitigasi iklim. Selain itu, beberapa tim mengajukan inovasi biochar, bioenergi, hingga teknologi CCS/BECCS.

Dalam putaran final, CYC menetapkan empat pemenang:

  1. Juara 1 – NIKI Team (Sumbu Kakao): Inovasi briket ramah lingkungan dari limbah kulit kakao.
  2. Juara 2 – SEASAVE: Dekarbonisasi budidaya udang melalui integrasi rumput laut merah.
  3. Juara 3 – Rawrneering: Produksi biochar dari limbah kelapa sawit dengan strategi Pricyllia Process.
  4. Juara 4 – KelolaKarbon: Menghubungkan industri penghasil sludge dengan PT Pituku untuk pengolahan limbah zero-waste dan verifikasi emisi.
Read also:  Pertamina-GIZ Kolaborasi Perkuat Transisi Energi dan Keberlanjutan

Para pemenang dinilai oleh panel juri dari industri karbon, termasuk CEO Carbon Ethics Bimo Soewadji, Director Thryve Earth ID Pranab Prakash, Director ID CCS Strategic Diofanny Putri, COO Fairatmos Aruna Pradipta, dan CTO PT Tri Energi Berkarya ST Andika Sutedjo.

Cintya menjelaskan bahwa CYC bukan sekadar kompetisi, melainkan jalur awal menuju percepatan inovasi iklim. “Tujuan tahun pertama ini adalah membangun baseline. Dari sini kita bisa lihat seberapa kuat ide-ide anak muda dan apakah sudah layak investasi,” katanya.

Tiga elemen menjadi pilar utama program ini: mentorship internasional, workshop industri, dan akses jaringan profesional melalui dukungan sponsor seperti PT Biru Karbon Nusantara, Evans Foundation (Zero Carbon Forest), serta komunitas energi terbarukan SRE Indonesia.

Read also:  JETP Siapkan Rp350 Triliun untuk Akselerasi Energi Terbarukan Indonesia

Empat pemenang utama otomatis mendapatkan akses ke business matching di CDC 2025, termasuk peluang MOU dengan investor dan lembaga riset seperti PT Ganesa Utama, PT LAPI ITB, serta BP PUDL – lembaga investasi ITB. Mereka juga mendapat hadiah uang tunai dan keanggotaan CYC Alumni Network untuk menghubungkan pemenang lintas tahun.

“Bukan hanya lomba. Ini jalur masuk anak muda ke ekonomi karbon Indonesia,” kata Cintya. “Mereka bukan hanya mempresentasikan ide, tapi calon bisnis yang berpotensi nyata dan investable.”

CYC diharapkan menjadi platform berkelanjutan untuk memperkuat kapasitas generasi muda dalam ekosistem karbon nasional—sebuah sektor yang selama ini didominasi pelaku besar. “Anak muda butuh ruang untuk belajar dan berkolaborasi. CYC adalah pintu pertama itu,” ujarnya. ***

LATEST STORIES

MORE ARTICLES

Kemenhut Buka Peluang Pendanaan Karbon REDD+ Berbasis Kinerja Skema ART-TREES bagi Daerah

Ecobiz.asia — Kementerian Kehutanan (Kemenhut) membuka peluang pendanaan internasional bagi pemerintah daerah melalui skema REDD+ berbasis kinerja menggunakan standar ART-TREES, sebagai insentif atas keberhasilan...

Danantara–PLN Jajaki Peluang Investasi Energi Baru dan Terbarukan

Ecobiz.asia – Danantara Indonesia melalui Danantara Investment Management (DIM) menandatangani Head of Agreement (HoA) dengan PT PLN (Persero) untuk mempercepat energi baru terbarukan (EBT)...

Inovasi Hulu Migas Berbasis ESG, PHE Bukukan Rp3,7 Triliun dan Turunkan Emisi Karbon

Ecobiz.asia -- PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina sukses menyelenggarakan Forum Presentasi Upstream Innovation & Improvement Awards (UIIA) Tahun 2025 yang...

Lanjutkan Tren Positif, GeoDipa Kembali Catatkan Kinerja Positif Tahun 2025

Ecobiz.asia - PT Geo Dipa Energi (Persero) berhasil mencatatkan berbagai pencapaian positif di Tahun 2025. Hal tersebut disampaikan Direksi GeoDipa dalam “Konferensi Pers Capaian...

Perkuat Kredibilitas Data, KKP Luncurkan Manual Pengukuran Karbon Biru Ekosistem Padang Lamun

Ecobiz.asia — Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meluncurkan Manual Pengukuran Karbon Biru Lamun sebagai pedoman teknis standar untuk memperkuat kredibilitas data karbon biru, efektivitas...

TOP STORIES

Gandeng Kelompok Tani, Pertamina Hulu Mahakam Rehabilitasi 345 Hektare DAS

Ecobiz.asia – PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) bersama Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) Wilayah Kalimantan Sulawesi merehabilitasi Daerah Aliran...

Indonesia Opens Access to Performance-Based REDD+ Carbon Financing Through ART-TREES

Ecobiz.asia — Indonesia’s Ministry of Forestry (Kemenhut) has opened opportunities for subnational governments to access performance-based REDD+ carbon financing through the ART-TREES mechanism, as...

Berkas Lengkap, Gakkum Kehutanan Segera Bawa 4 Tersangka Perambahan Tahura Jadi Sawit di Jambi ke Persidangan

Ecobiz.asia — Balai Penegakan Hukum (Gakkum) Kehutanan Wilayah Sumatera menuntaskan penanganan kasus perambahan kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Orang Kayo Hitam (OKH) di Kabupaten...

Bakal Rugikan Petani, POPSI Tolak Wacana Kenaikan Pungutan Ekspor Sawit untuk Program B50

Ecobiz.asia — Perkumpulan Organisasi Petani Sawit Indonesia (POPSI) menolak wacana kenaikan pungutan ekspor (PE) kelapa sawit pada 2026 yang dikaitkan dengan rencana peningkatan mandatori...

PetroChina Sukses Rehabilitasi 34 Hektare DAS di Jambi, Tingkat Keberhasilan Vegetasi Capai 95 Persen

Ecobiz.asia — SKK Migas–PetroChina International Jabung Ltd. menyelesaikan rehabilitasi lahan seluas 34 hektare di Kawasan Hutan Lindung Gambut (HLG) Londerang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur,...