Ecobiz.asia – Perusahaan energi bp bersama Mitsubishi Research Institute (MRI) terpilih oleh Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang (METI) untuk melaksanakan studi kelayakan pengembangan metodologi Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS) di bawah kerangka Joint Crediting Mechanism (JCM) antara Indonesia dan Jepang.
Inisiatif ini bertujuan mengembangkan metodologi JCM yang memungkinkan proyek Tangguh CCUS di Papua Barat diakui sebagai penghasil kredit karbon internasional, sekaligus memperluas peluang penerapan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon di sektor industri domestik Indonesia.
Menurut keterangan resmi bp, studi ini akan memetakan mekanisme penerapan CCUS dan Enhanced Gas Recovery (EGR) di bawah JCM, termasuk aspek akuntansi, pemantauan, dan pelaporan karbon, untuk memastikan pengakuan internasional terhadap kredit karbon yang dihasilkan.
“Metodologi ini akan membuka peluang bagi emiten CO₂ domestik yang melibatkan investasi Jepang untuk memperoleh kredit karbon di masa depan,” demikian disampaikan bp dalam pernyataan resminya, Kamis (16/10/2025).
Kerja sama Indonesia–Jepang dalam skema JCM telah dimulai sejak 2013, dengan adopsi Joint Crediting Mechanism Guidelines for Developing Proposed Methodology for CCS and CCUS pada Desember 2024 dalam 10th Joint Committee Meeting di Jakarta.
Studi kelayakan ini diharapkan menjadi kerangka kerja untuk pelaksanaan penangkapan, pengangkutan, dan penyimpanan CO₂ lintas industri di Indonesia, sejalan dengan target Net Zero Emission 2060 dan komitmen dekarbonisasi Jepang.
Melalui kolaborasi dengan pemerintah dan mitra internasional, bp menegaskan komitmennya memperluas penerapan CCUS sebagai solusi pengurangan emisi skala besar di kawasan Asia. ***