PLN EPI Rebranding Biomassa ke Bioenergi, Ternyata Ini Filosofinya

MORE ARTICLES

Ecobiz.asia — PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) resmi melakukan rebranding dari “biomassa” menjadi “bioenergi”.

Rebranding ini bukan sekadar perubahan istilah, tetapi penegasan peran PLN EPI sebagai penjaga rantai pasok bioenergi nasional dan motor utama transisi energi menuju Net Zero Emission 2060.

Direktur Utama PLN EPI Rakhmad Dewanto menjelaskan, perubahan tersebut lahir dari kebutuhan memperluas cakupan bisnis dan mendorong lahirnya ekosistem energi hijau yang terintegrasi.

“Rebranding dari biomassa ke bioenergi cukup strategis. Biomassa sering dikonotasikan dengan limbah dan deforestasi. Dengan nama baru, kami ingin menegaskan bahwa cita-cita kami bukan sekadar mengumpulkan limbah dan membakarnya, tetapi mengeksplorasi potensi bioenergi yang lebih luas seperti biogas, hidrogen hijau, hingga kemitraan dengan desa dan industri,” ujarnya di Jakarta, Selasa (7/10/2025).

Read also:  EUDR and the Forgotten Voices: Indonesian Women Farmers Redefine Sustainability Diplomacy

Melalui rebranding ini, PLN EPI menargetkan pengembangan ekosistem pasokan bioenergi berkelanjutan yang mampu berkontribusi signifikan terhadap bauran energi nasional.

Berdasarkan peta jalan (roadmap) perusahaan, hingga tahun 2030 PLN EPI berkomitmen memasok 10 juta ton biomassa, 2.957 BBTU biogas, serta mendukung dedieselisasi 16,2 MW di berbagai daerah. Total kontribusi pengurangan emisi karbon diproyeksikan mencapai 12–14 juta ton CO₂ ekuivalen, atau sekitar 3–4 persen dari target ENDC sektor ketenagalistrikan tahun 2030.

Direktur Biomassa PLN EPI Hokkop Situngkir menambahkan, semangat baru ini lahir dari evaluasi capaian tiga tahun terakhir. Ia menilai pasar bioenergi terbuka luas, baik untuk kebutuhan cofiring pembangkit listrik dalam negeri maupun pasar ekspor seperti pelet kayu yang digunakan untuk pemanas rumah tangga dan industri kuliner di luar negeri.

Read also:  SBY Calls for Discipline and Moral Clarity in Indonesia’s Energy Transition

“PLN EPI telah memasok hingga 1,6 juta ton biomassa, jumlah terbesar di antara korporasi sejenis. Tapi untuk melangkah lebih jauh, kita butuh rebranding agar semangat baru tumbuh. Bioenergi bukan hanya soal limbah, tapi energi hijau yang bersih, modern, dan siap pakai,” kata Hokkop.

Ia menegaskan, bioenergi harus diposisikan sejajar dengan batu bara dan gas, bukan sekadar energi alternatif. Melalui konsep kemitraan dengan koperasi dan perkebunan rakyat, pengembangan biogas dan waste-to-energy diharapkan mampu memenuhi kebutuhan listrik desa sekaligus menurunkan emisi.

Read also:  Indonesia’s DANA, Ant International Launch Digital Initiative to Boost Marine Conservation

Dengan identitas baru ini, PLN EPI tidak lagi sekadar bertindak sebagai penyedia bahan baku, melainkan penggerak solusi energi hijau yang menyatukan rantai pasok, inovasi teknologi, dan pemberdayaan ekonomi lokal.

“Potensinya luar biasa. Jika ekosistemnya dipersiapkan dengan baik, angka 10 juta ton pasokan bioenergi bukan mustahil tercapai. Kuncinya ada pada keberanian kita mengubah cara pandang dan menjadikan bioenergi sebagai motor transisi energi Indonesia,” ujar Hokkop menegaskan.***

TOP STORIES

MORE ARTICLES

Kementerian ESDM dan ABB Dorong Penerapan GPAS untuk Tingkatkan Keamanan Listrik Nasional

Ecobiz.asia - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama perusahaan teknologi global ABB mendorong penerapan Gawai Proteksi Arus Sisa (GPAS)...

Transjakarta Targets 100% Electric Bus Fleet by 2030 Under USD 350 Million Investment Plan

Ecobiz.asia — Jakarta’s city bus operator Transjakarta plans to fully electrify its fleet by 2030 under a roadmap requiring a total investment of around...

HDF Energy, GIZ, NEA SEA Team Up to Develop Green Hydrogen Ferry Infrastructure in Indonesia

Ecobiz.asia — French renewable energy developer HDF Energy, Germany’s GIZ, and Neuman & Esser South East Asia (NEA SEA) have signed an agreement to...

MedcoEnergi Kurangi Konsumsi Gas, Tingkatkan Efisiensi Operasi dan Transisi Energi

Ecobiz.asia — PT Medco Energi Internasional Tbk (MedcoEnergi) mencatat kemajuan signifikan dalam program optimasi bahan bakar gas di seluruh aset minyak dan gasnya. Langkah...

Perkuat Ekosistem Industri Baterai EV, Petrindo Bangun Pembangkit 680 MW Senilai Rp10 Triliun

Ecobiz.asia — PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (IDX: CUAN) melalui anak usahanya, PT Volta Daya Energi Indonesia (VDEI) akan membangun proyek pembangkit listrik berkapasitas...

TOP STORIES

Sebut Soal VCM, Simak Penjelasan Menteri LH Soal Perpres 110/2025 Tentang Perdagangan Karbon

Ecobiz.asia — Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq memberi penjelasan terkait terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 110 Tahun 2025 tentang Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon...

Link Download Perpres Perdagangan Karbon, Peraturan Presiden No. 110 Tahun 2025 tentang NEK dan Pengendalian Emisi

Ecobiz.asia - Berikut ini adalah link download Peraturan Presiden No. 110 Tahun 2025, tentang Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon (NEK) dan Pengendalian Emisi Gas Rumah...

Kementerian ESDM dan ABB Dorong Penerapan GPAS untuk Tingkatkan Keamanan Listrik Nasional

Ecobiz.asia - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama perusahaan teknologi global ABB mendorong penerapan Gawai Proteksi Arus Sisa (GPAS)...

Transjakarta Targets 100% Electric Bus Fleet by 2030 Under USD 350 Million Investment Plan

Ecobiz.asia — Jakarta’s city bus operator Transjakarta plans to fully electrify its fleet by 2030 under a roadmap requiring a total investment of around...

Kemenhut dan Satgas PKH Bongkar Kasus Pembalakan Liar Hulu-Hilir di Hutan Sipora, 4.600 M3 Kayu Ilegal Disita

Ecobiz.asia - Kementerian Kehutanan (Kemenhut) bersama Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH) membongkar jaringan pembalakan liar terorganisir di Hutan Sipora, Kepulauan Mentawai. Sebanyak 4.610,16 meter kubik...