Ecobiz.asia — PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) melalui anak usahanya, PT Gagas Energi Indonesia, resmi memulai pembangunan Mother Station (MS) Compressed Natural Gas (CNG) pertama di Kota Medan.
Fasilitas ini menjadi tonggak penting dalam memperluas pemanfaatan gas bumi di Sumatera Utara melalui skema Beyond Pipeline.
MS Medan mulai dibangun sejak Juni 2025 dengan kapasitas 1 MMSCFD dan diproyeksikan dapat melayani kebutuhan CNG hingga 4,48 BBTUD untuk sektor industri, komersial, dan UMKM di wilayah Sumatera Utara. Proyek ini ditargetkan beroperasi sebelum akhir 2025.
Wakil Wali Kota Medan Zakiyuddin Harahap menyambut positif pembangunan MS Medan.
“Melalui CNG yang lebih hemat, bersih, dan fleksibel, kami harap dapat memberikan kemudahan bagi pelaku usaha industri dan komersial di Kota Medan,” ujarnya dikutip Senin (22/9/2025).
Subkoordinator Penyiapan Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Migas, Safriyanto, menyebut CNG sebagai energi strategis yang menjadi jembatan transisi energi di Indonesia.
“Pemanfaatan gas bumi melalui CNG adalah langkah konkret pemerataan akses energi sekaligus mendukung masa depan berkelanjutan,” katanya.
Direktur Komersial PGN Aldiansyah Idham menambahkan pembangunan MS Medan akan memperluas pasar gas bumi, memperkuat ketahanan energi nasional, dan mendukung target Net Zero Emission 2060.
“Pasokan gas bumi 100 persen dari dalam negeri juga akan membantu pemerintah mengurangi beban subsidi energi,” jelasnya.
Direktur Utama Gagas Energi, Santiaji Gunawan, mengatakan pembangunan saat ini memasuki tahap awal, termasuk pembongkaran bangunan eksisting, pengurukan, dan pemadatan lahan. Proyek ini melibatkan PT PGN Solution sebagai mitra konstruksi untuk menjamin kualitas layanan CNG yang efisien dan ramah lingkungan.
Saat ini, PGN Gagas telah menyalurkan gas bumi melalui CNG ke berbagai sektor lewat 15 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) dan 4 Mobile Refueling Unit (MRU) di tujuh provinsi. Target penyaluran 2025 mencapai 11,37 BBTUD. ***