Ecobiz.asia – Subholding PT PLN (Persero), PLN Indonesia Power terus terus melakukan pengembangan pembangkit energi baru terbarukan (EBT) untuk beradaptasi dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.
Sepanjang tahun 2023, PLN Indonesia Power mampu memproduksi listrik dari energi bersih sebesar 10.175,63 Gigawatt hour (GWh).
Produksi listrik bersih ini di antaranya disumbang dari beberapa pembangkit EBT dengan sumber energi air, panas bumi, biofame serta biomass.
Adapun produksi listrik paling besar disumbang dari pembangkit bersumber tenaga air sebanyak 5.299,15 GWh.
“Pengoperasian pembangkit EBT ini, menjadi bukti komitmen PLN Indonesia Power dalam menjawab perubahan iklim sehingga target net zero emissions di tahun 2060 atau lebih cepat dapat terwujud,” ujar Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra dalam pernyataannya, dikutip, Kamis, 1 Agustus 2024.
Selain itu, PLN Indonesia Power juga terus melakukan upaya efisiensi pemakaian bahan bakar batu bara untuk PLTU.
Hal ini juga berkontribusi besar dalam upaya penekanan emisi dan produksi listrik bersih perusahaan. Tercatat, PLN Indonesia Power mampu memproduksi 509,8 GWh listrik bersih, melampaui target perusahaan 252 GWh dari program co-firing PLTU.
Untuk diketahui, listrik PLN Indonesia Power pada secara keseluruhan tahun 2023 sebesar 84.572 Gigawatt hour (GWh). Capaian ini melampaui target produksi listrik sebesar 78.735 GWh untuk tahun 2023.
Torehan produksi listrik tersebut juga diikuti penjualan listrik sebesar 79.989 GWh di sepanjang tahun 2023, melampaui target perusahaan sebesar 74.404 GWh.
“Sebagai subholding Generation Company, PLN Indonesia Power terus mendorong optimalisasi dan efisiensi kinerja di sektor pembangkitan. Kami berkomitmen untuk memastikan pasokan listrik sampai ke masyarakat tanpa ada gangguan,” kata Edwin. ***